12

574 82 5
                                    

00:04 KST

Soobin terbangun dari tidurnya, entah mengapa bisa terbangun. Perlahan Soobin turun dari kasurnya, lalu keluar dari kamar menuju dapur untuk meminum segelas air dingin.

Namun belum saja sampai di dapur, Soobin mendengar suara pisau dan kekehan pelan yang berasal dari dapur.

"....ada maling?" guman Soobin

Soobin merogoh saku celana piyamanya, ada sebuah pisau kecil yang selalu Soobin bawa kemanapun. Dengan perlahan Soobin masuk ke dalam dapur yang gelap, tangannya meraba tembok untuk mencari saklar sambil mengarahkan pisaunya kedepan.

Cklek!

"eh? Beomgyu?"

Soobin lega, lalu menurunkan pisaunya. Ternyata itu Beomgyu, ah mungkin Beomgyu sedang butuh cemilan tengah malam pikir Soobin. Tapi ternyata Soobin salah, baru saja Soobin maju selangkah, Beomgyu tiba tiba tertawa kecil

"Kang Taehyun ya?" kata Beomgyu

Perlahan, Beomgyu menoleh lalu menatap Soobin dengan tatapan kosong. Tatapan kosong tersebut berubah menjadi tatapan kecewa, lalu Beomgyu mendadak terduduk lemas sambil memegang kepalanya.

"Beom, ada apa? Sini cerita ke gua" bujuk Soobin

Beomgyu menggeleng, lalu perlahan berdiri dan berjalan menuju kamarnya. Soobin hanya menghela nafas melihatnya, mungkin Beomgyu memang membutuhkan waktu untuk istirahat. Bukan saat yang tepat untuk menganggu Beomgyu saat ini.

"ngapain Bin?"

Soobin menoleh, tampak Yeonjun yang masih mengantuk sedang bersandar di tembok. Soobin tersenyum tipis, lalu mengambil segelas air putih.

"tumben bangun bang" kata Soobin

"hm, si Beomgyu banting pintu tadi. Lagi ada masalah?" Tanya Yeonjun

Soobin mengangkat kedua bahunya sambil meminum air putihnya, Yeonjun menggeleng gelengkan kepalanya pelan lalu perlahan mendekati Soobin

"bilang aja kali Bin, yakali lu gatau dia kenapa"

Soobin terdiam, terasa ada sesuatu yang menghantam hatinya.

"emh.. gua boleh jujur gak bang?" Tanya Soobin, Yeonjun mengangguk

"gua tuh iri ke lu"

Kantuk Yeonjun seketika hilang mendengar ucapan Soobin

Iri? Kenapa harus iri? Yeonjun menatap Soobin penasaran, meminta penjelasan lebih lanjut

"gua iri aja gitu, lu lebih bisa kasih pengertian terus bisa jadi tempat segalanya buat Beomgyu padahal kalau diliat liat lu lebih cuek daripada gua"

Yeonjun terkekeh mendengarnya, dia pikir Soobin iri dengan ketampanannya yang memang keterlaluan (menurut Yeonjun).

"coba liat gua Bin"

Soobin menatap Yeonjun yang kini sudah berada di sampingnya, Yeonjun membalas tatapan Soobin dengan lembut

"lu udah jadi abang yang baik buat Beomgyu. Kita punya kelebihan sendiri dalam hal ini, sesuai kata lu, mungkin gua emang bisa lebih pengertian atau bisa jadi segalanya buat Beomgyu. Tapi ada yang gua gak bisa, dan jujur gua juga iri ke lu karena Cuma lu yang bisa kayak gitu. Lu mau tau apa?"

Soobin mengerutkan dahinya, bingung, bisa bisanya Yeonjun iri dengannya. Karena penasaran, Soobin pun mengangguk

"lu itu sabar banget, dan bisa nenangin Beomgyu meskipun Beomgyu ada di tingkat emosi nya yang paling tinggi. Lah gua? Gua sampai sekarang gak tau harus gimana kalau dia kek gitu, yang ada gua malah ikutan emosi. Lu kan enggak, lu bisa nurunin tingkat emosinya karena tingkat kesabaran lu tinggi Bin. Gua iri, gua pengen kayak gitu, tapi gua gak bisa"

Seketika Soobin tertegun, benar juga apa yang dikatakan Yeonjun. Jika dipikir pikir lagi, memang apapun yang dikatakan Yeonjun ada benarnya.

{Flashback}

Kejadian ini sudah berlalu sekitar setahun lebih..

Sudah hampir satu jam Yeonjun berusaha membujuk Beomgyu agar mau menceritakan apa yang terjadi pada nya, namun Beomgyu masih saja bungkam. Tidak berminat berbicara sepatah kata pun pada Yeonjun.


"Gyu, lu kenapa? Masih mau diem aja?" Tanya Yeonjun

Beomgyu masih saja diam, hanya menatap datar ke luar jendela.Yeonjun pun diam beberapa menit, sampai akhirnya Yeonjun memutuskan untuk membujuk Beomgyu lagi.

Namun Yeonjun tak sempat membujuk Beomgyu kembali, karena akhirnya menoleh dan menatapnya kosong.

"gua gak bakal terus diem kok bang" ujar Beomgyu datar, lalu sebuah senyum hangat tercetak di bibirnya.

Tadinya Yeonjun lega setelah mendengar hal itu, namun kelegaan itu berubah menjadi ketegangan karena Beomgyu mendadak mengeluarkan cutter dari saku hoodie hijau lumutnya.

Senyum teduh Beomgyu hilang, tergantikan dengan senyum sinis

"gua gak akan diem, gua bakal mempercepat perjalanan gua menuju alam lain"

Beomgyu mulai menyayat kasar lehernya berkali kali, sehingga menimbulkan luka sayat tipis namun berhasil mengeluarkan darah. Yeonjun tak bisa melihat adiknya seperti ini, dengan cepat Yeonjun menahan tangan Beomgyu yang baru saja membuat satu sayatan baru di lehernya

"jangan gini Gyu, gua gak suka"

Bukannya berhenti, Beomgyu malah menghempaskan tangan Yeonjun lalu mulai menarik sebelah lengan hoodienya dan mulai menyayat lengannya

"gua bilang berhenti" pinta Yeonjun

Namun Beomgyu tidak mendengar Yeonjun, akhirnya Yeonjun merampas cutter tersebut dari tangan Beomgyu saat Beomgyu lumayan lengah.

"berhenti" pinta Yeonjun lagi dengan nada rendahnya

Beomgyu menubruk tubuh Yeonjun, akhirnya terjadilah rebut merebut cutter. Lama kelamaan Yeonjun juga emosi, akhirnya Yeonjun mendorong kasar tubuh Beomgyu.

Yeonjun duduk di atas perut Beomgyu, tak peduli Beomgyu yang meronta ronta minta dilepaskan.

"tadi lu bilang apa dek? Mau mempercepat jalan ke alam lain kan? Hahaha.. as your wish baby, I'll help you" ujar Yeonjun sambil tersenyum sinis

Yeonjun mengangkat cutter tersebut tinggi tinggi, bersiap untuk menusuk Beomgyu.

BRAKKK!!

Dengan cepat Soobin mengambil cutter yang diangkat Yeonjun, Yeonjun dan Beomgyu sontak menatap Soobin dengan tatapan emosi

"kalian ini udah kayak saudara, tapi kok kepikiran mau bunuh sesama saudara?" Tanya Soobin tak habis pikir

Setelah itu Soobin pergi secepatnya dari kamar Beomgyu, diikuti Beomgyu dan Yeonjun dari belakang. Soobin menghancurkan cutter tersebut, lalu keluar dari rumah dan melemparnya ke jalan. Membiarkan benda itu tergilas oleh kendaraan yang melintas

"mendingan kalian tenangin diri dulu deh, habis itu baru bicara baik baik" usul Soobin

Meskipun Soobin harus menerima umpatan bertubi tubi dari Yeonjun dan bahkan dijauhi Beomgyu seharian, dia tak masalah. Pada akhirnya mereka semua akan berbaikan kembali, dan akur kembali seperti biasanya.

Hubungan persaudaraan memang seperti itu bukan?

Trio Choi [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang