29

434 68 20
                                    

Beberapa menit kemudian, Taehyung mengirimkan sebuah lokasi pada Sanha. Sanha pun langsung pergi ke tempat tersebut, namun baru setengah perjalanan hujan sudah turun membasahi bumi. Untung saja saat itu di dekat Sanha ada toko serba ada, jadi Sanha mampir sebentar dan membeli sebuah payung lipat berwarna biru langit.

Sesampainya di lokasi, Sanha menemukan Soobin di atas jembatan dengan seseorang. Sanha melihat semuanya, dan Sanha sendiri sangat terkejut melihat Soobin melakukan hal sekeji itu pada seseorang. Setelah Soobin pergi, Sanha pun pergi ke kediaman Kang Taehyung.
-----

Taehyung tampak serius memainkan ponselnya, begitu pun dengan Yuna yang asyik melihat diskon cat kuku dan skincare di online shop langganannya. Tiba tiba Suga masuk dengan keadaan basah kuyup, Taehyung pun melirik Suga.

“gimana? Yeonjun udah kena kan?” tanya Taehyung

BUGH! Satu tinju melayang ke pipi kiri Taehyung, membuat Taehyung hampir jatuh dari sofanya. Suga nampak kacau sekali, ditatapnya Taehyung dengan penuh emosi

“SIALAN! HANCUR KARIR GUA! BUKAN YEONJUN YANG KENA MALAH ORANG LAIN, YEONJUN TELAT DATENG TAU GAK LU!” amuk Suga

Semuanya diam melihat Suga yang mengamuk, sesekali Sanha melirik ke arah tangan Suga yang mengepal erat dan berlumuran darah.

“gini amat hidup gua, dikelilingi psikopat” batin Sanha

Taehyung mengusap pipinya sembari meringis pelan, kali ini Taehyung tidak akan membalas Suga. Lebih tepatnya tidak berani membalas karena dia tau Suga bukanlah orang yang tepat untuk diajak bertengkar.

Taehyung pun akhirnya membantu Suga menenangkan diri, setelah Suga tenang baru lah Taehyung memutuskan untuk mulai bicara.

“oke, disini udah ada bang Suga, Yuna, terus Sanha. Udah lengkap nih kan, nah sekarang, kita masuk ke rencana bales dendam nya” kata Taehyung

Semuanya saling tatap satu sama lain, lalu samar samar tersenyum sinis.
.
.
.
Kini Yeonjun, Beomgyu, Yeji, dan Hyunjin duduk di bangku panjang dekat ruangan Taehyun berada. Mereka sedang menunggu keadaan Taehyun, kini Beomgyu masih saja diam tanpa bicara sepatah katapun. Yeji dan Hyunjin sempat mengira jika Beomgyu kerasukan sesuatu, namun Yeonjun yakin Beomgyu tidak akan kerasukan. Karena hanya dengan pesona Beomgyu, pasti para setan sudah ambyar duluan dan akhirnya tak jadi merasuki Beomgyu.

“sekarang gimana Yeon? Apa gak mau dibawa periksa aja?” tanya Yeji

Yeonjun menggeleng, Yeonjun yang berada di sebelah Beomgyu pun menyentuh dada Beomgyu. Detak jantung Beomgyu masih pelan, tanda Beomgyu masih shock.

“weh weh mau remes remes dada Beomgyu lu ya? Jangan melakukan tindakan tidak terpuji disini” ujar Hyunjin

Membuat Yeji memukul pucuk kepala kembarannya tersebut

“nanti, nunggu Beomgyu udah kembali lagi jiwa nya” canda Yeonjun

Yeji hanya bisa menggelengkan kepalanya tak habis pikir, bisa bisa nya Hyunjin dan Yeonjun satu frekuensi. Apa jangan jangan sebenarnya kembaran Hyunjin itu adalah Yeonjun? Apalagi kan nama mereka mirip, satu Njin, satu lagi Njun dan hanya beda marga.

“keluarga Kang Taehyun” panggil dokter

Yeonjun, Yeji, dan Hyunjin diam sembari melihat ke kanan dan kiri mencari keluarga Taehyun. Membuat dokter menepuk jidatnya.

“teman Kang Taehyun” panggil dokter lagi

Yeji berdiri, lalu mendekati dokter. Hyunjin dan Yeonjun diam di tempat, Yeonjun harus menemani Beomgyu, sedangkan Hyunjin sedang malas bergerak katanya.

“luka nya tidak terlalu dalam dan tidak mengenai organ dalam, tapi luka tersebut harus dijahit” kata sang dokter

“operasi aja dok, nanti masalah administrasi saya yang tanggung” ujar Yeonjun

Sang dokter mengangguk, lalu pamit pergi dari sana. Beberapa menit kemudian Taehyun dipindahkan ke ruang operasi, Yeonjun pergi mengurus administrasi dan menitipkan Beomgyu yang tidur di bangku panjang pada kembar Hwang.

“terus maksudnya tadi apa coba? Telepon jebakan doang? Buktinya Beomgyu gak kenapa kenapa kok” kata Hyunjin heran

“kayaknya iya deh, yang nelepon tadi kan cewek nah tapi cewek itu gak ada kan pas kita dateng tadi” Yeji pun perlahan menyentuh saku celana Beomgyu

“hp nya masih ada kok” guman Yeji

Hyunjin yang penasaran pun mengambil ponsel Beomgyu secara perlahan, lalu mulai mengecek ponsel Beomgyu. Setelah itu Hyunjin melepas casing ponsel Beomgyu dan menyimpannya.

“gak modal banget casing aja ngambil, kembaran siapa sih lu?” tanya Yeji

“bukan gitu, gua mau pinjem casing Beomgyu bentar. Siapa tau ada sidik jari yang bisa diteliti”

Yeji yang kini paham pun mengangguk, Hyunjin pun menyimpan ponsel Beomgyu kembali ke tempat asalnya.

“kalian mau nunggu?” tanya Yeonjun sembari membawa selimut yang sempat dipinjamnya pada suster

Hyunjin dan Yeji mengangguk, Yeonjun terdiam sembari menyelimuti Beomgyu. Setelah itu Yeonjun pergi lagi entah kemana, dan kembali lagi sekitar lima belas menit kemudian dengan membawa kantung plastik berukuran lumayan besar yang berisi berbagai cemilan dan minuman. Ah sepertinya dia baru saja kembali dari minimarket rumah sakit.

Yeonjun, Yeji, dan Hyunjin pun duduk lesehan sembari menikmati cemilan tersebut, kebetulan saat itu rumah sakit tidak terlalu ramai jadi tak masalah mereka seperti itu. Toh rasanya kayak rumah sakit milik sendiri.

“kayaknya ada yang kurang, tapi apa ya?” guman Yeonjun

Hyunjin terdiam sejenak

“eh iya, Soobin gimana?” tanya Hyunjin

Yeonjun menatap Hyunjin dengan tatapan datar, lalu mengangguk

“oh iya gua lupa sama itu anak” guman Yeonjun

Dan bodohnya bukannya memberi kabar pada Soobin, Yeonjun malah melanjutkan kegiatan ngemilnya. Sungguh abang yang teladan sekali. Yeji yang sedari tadi diam, kini akhirnya mengingat sesuatu.

“cewek yang tadi telepon, kayaknya gua pernah denger suaranya. Tapi itu suaranya dia ubah ubah gitu” kata Yeji, membuat Yeonjun dan Hyunjin saling pandang lalu ikut berpikir

Yeonjun mencoba mengingat suaranya, sedangkan Hyunjin berpikir kapan Yeonjun akan membeli cemilan lagi untuk mereka

Trio Choi [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang