chapter 20

81 14 2
                                    

Jungkook membawa lisa ke mobilnya, lisa terlihat sedih.
"jungkook maafkan aku" lisa
"kenapa kamu minta maaf memangnya kamu salah apa" jungkook
"gara-gara aku kamu kehilangan pekerjaan mu" lisa
"jangan pikirkan itu, bagi ku kamu lebih penting dari pekerjaan itu, lagian aku bisa mencari pekerjaan lagi" jungkook
"tapi jungkook tetap saja kamu jadi kesulitan karena aku" lisa
"lisa sudah cukup jangan bicara begitu lagi, aku mencintai mu alasan itu sudah cukup membuat ku melakukan semua ini" jungkook

Jungkook langsung memeluk lisa, lisa merasa tersentuh dengan jungkook, dia merasa hatinya mulai bergetar padahal selama ini dia hanya memanfaatkan jungkook untuk balas dendam ke rose.

Di boseong.
Jin dan jisoo baru saja sampai rumah.
"kalian sudah pulang" nenek jisoo
"ia halmoni aku cape sekali" jin
"oppa lemah sekali begitu saja cape" jisoo
"jelaslah cape aku kan harus berlari" jin
"makanya jangan gemulai" jisoo
"aku gak gemulai" jin
"sudah ini halmoni sudah buatkan kalian teh hijau ayo jin diminum" nenek jisoo
"terima kasih halmoni" jin dan jisoo

"bagaimana oppa enak tidak" jisok
"ini enak sekali, rasa tehnya segar sekali" jin
"ini daun teh segar yang baru dipetik" jisoo
"pantas saja rasanya beda dengan yang biasa ku minum" jin

"kalian semua ayo kita sarapan dulu" ibu jisoo
"baik eomma, ayo oppa kita sarapan" jisoo

Jin sarapan bersama keluarga jisoo.
"makan mu lahap sekali oppa" jisoo
"makanannya enak sekali, ahjumma pandai memasak" jin
"kamu ini bisa saja memuji, kalau enak makanlah yang banyak" ibu jisoo
"ia makan yang banyak selesai sarapan kita latihan di halaman belakang" ayah jisoo
"siap seonsaengnim" jin

Setelah sarapan jin bersiap untuk latihan judo perdananya.
"oppa ini saragam judo mu" jisoo
"terima kasih" jin
"cepat pakai appa sudah menunggu" jisoo
"tunggu jisoo" jin
"kenapa oppa" jisoo
"bagaimana cara memakainya" jin
"sini biar ku bantu, cepat lepas baju oppa" jisoo
"jangan aku malu kalau harus lepas di depan mu" jin
"maksud ku kemeja oppa saja yang dilepas, bukan semuanya, oppa pakai baju dalam kan" jisoo
"iya pakai, ku pikir kamu menyuruh ku melepas semua baju ku" jin
"memangnya aku cabul mau melihat oppa telanjang" jisoo
"ya sudah maaf" jin
"cepat sini biar ku bantu memakai baju judo mu" jisoo
"jisoo kamu bisa main judo" jin
"tentu saja dari kecil appa sudah mengajari ku judo" jisoo
"pantas saja kamu kuat" jin
"nah sudah selesai sekarang ayo ke halaman belakang" jisoo

Jin siap memulai latihan judonya, ayah jisoo sudah menyediakan beberapa batu bata.
"kamu sudah siap jin" ayah jisoo
"iya seonsaengnim" jin
"sekarang coba kamu angkat bata itu" ayah jisoo
"tapi seonsaengnim saya tidak kuat" jin
"tidak ada alasan cepat angkat" ayah jisoo

Jin mencoba mengangkat 1 batu di masing-masing tangannya.

"bagus sekarang tahan ya" ayah jisoo

Ayah jisoo menambah 1 demi satu bata di tangan jin hingga tertumpuk menjadi 5.

"jangan sampai jatuh sekarang kamu tahan dan berdiri selama 30 menit" ayah
"apa 30 menit" jin
"ayo oppa semangat kamu pasti bisa" jisoo

Setelah 30 menit jin langsung menjatuhkan semua bata.
"tangan ku rasanya mau patah" jin
"kamu ini baru begitu saja, sekarang kamu lihat ban itu kamu tarik talinya dan bawa keliling halaman" ayah jisoo
Ayah jisoo menunjuk sebuab ban besar.

"apa ban sebesar itu" jin
"iya cepat tarik" ayah jisoo

Dengan susah payah jin menarik ban tersebut berkeliling lapangan, setelah selesai ada saja tugas berat yang diberikan ayah jisoo mulai dari mengangkat benda berat, berlari, berjalan jongkok, merayap bahkan bergantung, satu hari jin benar-benar merasa tersiksa dia cuma boleh istirahat saat makan selebihnya dia harus berlatih seperti militer mengikuti arahan ayah jisoo.

Trouble Family (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang