Irene menoleh ingin memastikan apakah benar suara yang dia dengar tadi adalah suara jisoo, namun sayang jin dan jisoo sudah memasuki sebuah taksi, sehingga irene tidak melihat mereka.
"aku yakin itu tadi suara jisoo, kalau benar itu jisoo apakah orang tadi benar jin, selama ini jisoo memanggil jin dengan sebutan oppa dan mereka juga ku perhatikan cukup dekat, tapi tidak mungkin bukankah jisoo juga sedang cuti dan pulang ke tempat orang tuanya, atau jangan-jangan sebenarnya mereka selama ini ada di seoul" irene bicara sendiri
Irene langsung memasuki mobilnya dan bergegas pulang ke rumah, begitu sampai di rumah dia langsung mencari nayeon.
"umji apa kamu melihat nayeon" irene.
"nayeon unnie tidak ada dirumah dia sedang sibuk mengurus persiapan pesta besok nyonya" umji
"kalau dia pulang suruh ke kamar ku" irene
"baik nyonya" umji
"oh iya bilang ke tzuyu agar dia menjemput yeon ju dan soo hee di tk" irene
"baik nyonya apa ada lagi" umji
"tidak ada" ireneIrene pergi ke kamarnya meninggalkan umji.
"dasar bisanya cuma menyuruh-nyuruh saja terus" umji kesalSore hari nayeon baru pulang setelah mengurus persiapan pesta besok malam.
"nayeon unnie" umji
"ada apa" nayeon
"tadi nyonya irene meminta mu untuk datang ke kamarnya" umji
"nyonya irene memanggil ku" nayeon
"ia unnie, dia menunggu mu di kamarnya" umji
"baiklah terima kasih umji" nayeonNayeon langsung pergi ke kamar irene.
"permisi nyonya anda memanggil saya" nayeon
"nayoen masuklah" irene
"ada yang bisa saya bantu nyonya" nayeon
"ada yang ingin ku tanyakan dengan mu" irene
"tentang apa nyonya" nayeon
"jisoo sampai kapan dia cuti" irene
"kenapa anda menanyakan hal itu" nayeon
"sudah jawab saja cepat" irene
"hari senin ini dia akan kembali nyonya, dia sudah menelpon ku" nayeon
"dimana dia sekarang" irene
"mungkin masih di boseong tempat orang tuanya" nayeon
"oh begitu kalau begitu kamu boleh pergi" irene
"baik nyonya jika ada hal penting lagi panggil saja saya" nayeon
"ia terima kasih" irene
"saya permisi dulu nyonya" nayeonMalam hari suho pulang dengan membawa kotak perhiasan mahal dan sebuah gaun, begitu sampai di kamar dia langsung meleparkan semua ke kasur, tampak irene sedang menyisir rambutnya di depan cermin tanpa menghiraukan suho.
"pakailah itu di pesta besok" suho
"hanya itu" irene
"iya kamu mau apa lagi" suho
"mana kertas skenario yang harus ku baca" irene
"apa maksud mu" suho
"bukankah aku harus berpura-pura bahagia di depan umum, selama ini juga kamu selalu menyuruh ku bersandiwara jika kita menghadiri acara-acara penting, bersikap seolah-olah rumah tangga kita bahagia" irene
"aku bingung dengan mu kenapa suka sekali mencari ribut" suho
"aku tidak mencari ribut ini kenyataan" irene
"terserah mu saja, suami baru pulang bukannya disambut baik-baik malah marah-marah gak jelas" suho
Suho meninggalkan irene."pengecut selalu saja lari" irene
Jihyo telah selesai dengan semua pekerjaannya, saat dia memasuki kamarnya, jihyo melihat ada sebuah kotak dan seikat bunga mawar di atas kasurnya, jihyo langsung membukanya, kotak tersebut berisi sebuah gaun yang indah dan sebuah kalung, terselip sebuah kertas, jihyo mengambil kertas tersebut dan membacanya.
"untuk mu bidadari ku-namjoon"
Jihyo tersenyum membaca surat dari namjoon, tiba-tiba yeri memasuki kamar jihyo.
"jihyo temani aku tidur, eh apa itu" yeriYeri melihat hadiah dari namjoon
"bukan apa-apa nona" jihyo
"dari siapa itu" yeri
Yeri mengambil surat namjoon"namjoon oppa, jihyo ada hubungan apa antara kamu dan namjoon oppa" yeri terkejut
"nona yeri maaf sebenarnya kami" jihyo tampak gugup
"sebenarnya apa" yeri penasaran
"aku dan tuan namjoon, kami saling menyukai" jihyo
"apa, kamu serius" yeri
"maafkan aku nona, tidak seharusnya aku" jihyo
"jihyo aku senang sekali" yeriJihyo menyangka yeri akan marah mengetahui hubungannya dengan namjoon, tapi ternyata jihyo salah yeri justru sangat senang.
"tapi nona anda tidak marah dengan saya" jihyo
"kenapa aku harus marah, justru aku senang itu bearti kamu akan jadi kakak ipar ku" yeri
"nona yeri terima kasih" jihyo
"aku sayang kamu jihyo, ayo ke kamar ku ceritakan tentang hubungan mu dengan namjoon oppa" yeri
"baiklah nona" jihyoPagi hari.
Irene melamun di meja makan.
"jin dimana kamu sebenarnya" irene dalam hati.Tiba-tiba irene teringat sesuatu.
"umji........." teriak ireneUmji yang berada di dapur merasa kesal mendengar teriakan irene.
"ada apa lagi sieh nenek sihir ini memanggil-manggil" umji"umji cepat kesini" teriak irene
"iya nyonya sebentar" umjiUmji segera berlari menemui irene.
"kamu ini kalau dipanggil itu cepat datang" irene
"maaf nyonya saya sedang mencuci piring" umji
"banyak alasan kamu" irene
"maafkan saya nyonya sungguh saya tadi sedang mencuci piring" umji
"sudah lupakan, umji kamu punya kontak jisoo" irene
"kontak jisoo untuk apa nyonya" umji
"jangan banyak tanya ada atau tidak" irene
"ada nyonya" umji
"kirim kontaknya ke aku" irene
"baik nyonya" umji
"cepat sekarang" irene
"ia nyonya ini saya kirim, sudah nyonya" umji
" kamu boleh pergi" irene
"baik permisi nyonya" umjiUmji berjalan ke dapur dengan kesal.
"dasar penyihir gila pantas saja selalu ribut dengan suaminya" umjiJisoo sedang memperhatikan jin yang sedang membuat roti.
"apa yang kamu lihat" jin
"wajah oppa" jisoo
"kenapa wajah ku jelek ya" jin
"salah bukan jelek tapi sangat tampan" jisoo
"jangan bohong" jin
"buat apa aku bohong, dengan calon suami ku" jisoo
"jisoo setelah bertemu keluarga ku nanti kita langsung menikah ya" jin
"oppa serius" jisoo
"tentu saja" jinTiba-tiba hp jisoo berbunyi tanda panggilan masuk, jisoo terkejut melihat siapa yang menelponnya.
"kenapa siapa yang menelpon mu" jin
"nyonya irene, mau apa dia menelpon ku" jisoo
"coba diangkat" jin
"baiklah" jisooJisoo mengangkat telpon irene.
"jisoo ini kamu" irene
"iya nyonya irene saya sendiri" jisoo
"apa kamu masih cuti" irene
"iya nyonya irene saya masih cuti" jisoo
"kapan kamu kembali" irene
"mungkin besok nyonya irene" jisoo
"sekarang kamu ada dimana" irene
"maksud nyonya" jisoo
"apa kamu sudah di seoul" irene
"iya nyonya saya sudah di seoul, memangnya ada apa nyonya irene" jisoo
"tidak ada apa-apa aku hanya bertanya, kalau begitu ku tutup dulu telponnya" ireneIrene mematikan telponnya.
"ada apa jisoo kenapa dia menghubungi mu" jin
"entahlah aku juga tidak tau dia hanya bertanya dimana aku sekarang" jisoo
"hanya itu" jin
"dia juga menanyakan tentang cuti ku, oh iya oppa kita harus siap-siap untuk pesta malam ini" jisoo
"ku serahkan semua ke kamu lah sayang ku" jin
"oppa ternyata pintar sekali menggombal" jisoo
"bukan gombal aku memang sayang dengan jisoo" jin
Jisoo hanya bisa menunduk malu mendengar perkataan jin.Malam hari irene menggunakan gaun dan perhiasan pemberian suho, dia berdandan dengan cantik, dia mempersiapkan diri untuk menghadiri pesta ulang tahun perusahaan mereka.
Umji mengetuk kamar irene
"maaf nyonya irene tuan suho sudah menunggu anda" umji
"baik aku akan segera turun" ireneSuho menunggu irene di mobil, tidak lama kemudian irene datang.
"kamu ini lama sekali, kita sudah di tunggu" suho
"ya sudah ayo berangkat jangan malah mengajak ribut" ireneIrene langsung masuk ke mobil suho, yang langsung melaju menuju lokasi pesta, sementara itu semua saudaranya yang lain sudah berada di lokasi pesta.
Suho dan irene memasuki tempat pesta dengan bergandengan tangan, terlihat chanyeol yang sedang bicara dengan para rekan bisnis mereka.
Joy melihat ada sowon yang turut hadir ke pesta tersebut.
"ternyata kamu masih punya muka juga ya untuk datang ke sini" joy
"kenapa memangnya aku harus malu, aku tidak membuat kesalahan apapun" sowon
"dasar wanita jahat mau apa kamu kesini" yeri
"aku kesini sebagai tamu undangan ingat aku juga rekan bisnis kakak kalian" sowon
"setelah apa yang kamu lakukan ke oppa ku" yeri
"oppa mu, oh oppa mu yang idiot itu, ku dengar dia melarikan diri, maaf ya aku sudah membuatnya patah hati" sowon
"dia tidak melarikan diri" yeri
"lalu dimana dia sekarang, kenapa tidak terlihat disini" sowon"kamu mencari ku sowon" jin
Semua langsung terkejut melihat ke arah jin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trouble Family (completed)
FanfictionSuho dan irene menikah, namun suho terlalu sibuk dengan urusan kantornya sehingga dia mengabaikan istrinya, membuat irene merasa tidak bahagia. Chanyeol menikahi 2 wanita wendy dan seulgi, dia diharuskan bersikap adil terhadap dua istrinya. Seokjin...