chapter 25

95 15 3
                                    

Semua yang melihat jin langsung terkejut, melihat perubahan jin, disamping jin ada jisoo yang menggandeng tangan jin.

"oppa kamu kah itu" yeri
"ia yeri ini oppa" jin
"oppa dari mana saja, kenapa tidak memberi kabar" yeri
"ceritanya panjang nanti oppa ceritakan di rumah ya" jin

Sowon hanya bisa terdiam melihat jin.
"benarkah ini jin yang ku tolak dulu, dia berbeda sekali" sowon dalam hati

"jin kamu kah itu" irene
"ia kakak ipar" jin
"tapi kenapa bisa kamu" irene

Suho juga tidak kalah terkejut melihat jin, namun dia masih menahan diri untuk tidak bertanya apa-apa karena masih ada di pesta.

"ada apa nona sowon kenapa anda terdiam" jisoo
"tidak papa" sowon
"oh iya nona sowon ada yang harus anda tau" jisoo
"apa itu" sowon
"jin oppa sebenarnya bukan bekerja di toko roti tapi dia pemilik toko roti tersebut, ya meskipun baru memiliki 20 cabang" jisoo
"20 cabang banyak sekali" joy terkejut

"ia 15 cabang di jepang dan 5 korea, jadi selama ini di jepang jin oppa sudah mulai membuka usahanya, jadi apa pantas dia disebut idiot" jisoo
"oppa kamu hebat kenapa tidak bilang dengan yeri dari awal" yeri
"oppa malu yeri" jin

Sowon memperhatikan jin dalam hati  sowon muncul rasa penyesalan telah menolak jin dulu.
"dia ternyata tampan sekali, bodohnya aku kenapa dulu menolaknya" sowon dalam hati

"jadi ini jin yang pernikahannya batal itu" rekan kerja suho
"iya pak ini adik saya jin" suho
"senang bertemu anda pak" jin
"aneh sekali kamu tidak seburuk seperti yang ku dengar" rekan kerja suho
"yah begitulah pak namanya hidup kita pasti ingin berubah jadi lebih baik" jin
"kamu benar sekali aku yakin sowon pasti menyesal menolak mu" rekan kerja suho
"mungkin memang bukan jodoh pak" jin

Setelah pesta selesai.
"oppa ayo ikut kami pulang" yeri
"tidak yeri malam ini oppa mau pulang ke toko dulu besok baru ke rumah" jin
"janji ya oppa" yeri
"kenapa tidak sekalian malam ini saja oppa" joy
"masih ada yang harus ku bereskan dulu" jin
"oh begitu ya sudah tapi besok oppa pulang ya yeon ju dan soo hee sangat merindukan samchonnya" joy
"baiklah kalian semua hati-hati ya, oppa pergi dulu" jin
"iya oppa sampai besok
Jin dan jisoo menaiki mobil dan pergi.

"itu benar jin" jennie
"aku hampir tidak mengenalinya" rose
"tapi kenapa jisoo ikut bersamanya" joy
"apa kata mu jisoo ikut dengan jin" irene
"iya bahkan sepanjang pesta tadi jisoo terus ada disamping jin oppa" joy
"ku rasa ada sesuatu di antara mereka" rose
"kalau memang benar itu bagus tandanya jin sudah bisa move on dari kejadian waktu itu" jennie
"betul aku sangat setuju jisoo wanita yang baik cocok untuk jin oppa" yeri
"kalian jangan bicara sembarangan" irene tampak kesal dan langsung memasuki mobil untuk pulang.

"dia kenapa sieh" jennie
"gak tau tuh gila kali" joy
"kalian seperti tidak tau irene saja" rose
"sudahlah ayo kita pulang" yeri

Keesokan harinya.
"umji........." teriak yeri
"iya nona" umji
"kamu sudah memasak semua yang ku suruh" yeri
"sudah nona, tapi belum semua selesai" umji
"cepat selesai kan sebentar lagi oppa ku pulang" yeri
"iya nona" umji
"tunggu apa lagi cepat ke dapur" yeri

Umji kembali ke dapur dengan kesal.
"satu keluarga semua sama bisanya hanya berteriak saja" umji kesal

Di kamarnya irene memakai pakaian yang terbaik dan berdandan dengan cantik, sambil menyisir rambutnya irene tersenyum-senyum.

Beberapa saat kemudian sebuah mobil berhenti di depan rumah, dari mobil tersebut turun jin dan jisoo.

"oppa kamu pulang" teriak yeri

Irene berdebar mendengar jin sudah pulang.
"dia sudah sampai" irene

Irene mempercepat berdandannya.

"yeri apa kabar mu" jin
"buruk" yeri
"kenapa buruk kamu sakit" jin
"bukan tapi oppa pergi tanpa pamit dan memberi kabar bagaimana yeri mau baik-baik saja" yeri
"maaf kan oppa ya" jin
"yeri maafkan asal oppa janji gak akan pergi lagi" yeri
"iya oppa janji" jin
"lebih baik kita masuk dulu" jisoo
"iya jisoo benar, ayo masuk oppa" yeri

Setelah di dalam rumah.
"jin bagaimana kabar mu" wendy
"seperti kamu banyak berubah" seulgi
"iya kakak ipar ini semua berkat jisoo" jin
"baguslah kalau begitu" wendy
"mana yang lain" jin
"seperti biasa semua sibuk" seulgi
"begitu ya, sebenarnya ada yang mau ku sampaikan" jin
"ada apa jin" wendy
"bicara saja dengan kami" seulgi

Jin langsung memegang tangan jisoo.
"aku dan jisoo akan menikah" jin
"apa oppa dan jisoo mau menikah" joy terkejut
"iya kami mau menikah" jin
"oppa kamu serius" yeri
"oppa serius" jin
"selamat ya oppa, yeri senang sekali" yeri
"selamat ya jin jisoo semoga semua lancar" seulgi
"terima kasih seulgi" jisoo
"ini bagus nanti aku akan bicara dengan kakak mu" wendy
"terima kasih kakak ipar" jin
"oppa jisoo ayo kita makan dulu" joy
"ia benar ayo" yeri
Yeri membawa mereka ke meja makan.

Tanpa mereka sadar irene mendengar semua pembicaraan mereka, irene merasa sangat terkejut dan kecewa mengetahui jin akan menikahi jisoo, irene berlari ke kamarnya dan langsung menangis di kasur, sampai dia tertidur.

Irene terbangun, dia segera melihat ke arah jam yang sudah menunjukan angka 8 malam.
"aku ketiduran" irene

Suho memasuki kamar dan melihat irene ada di tempat tidur.
"apa kamu sakit" suho
"tidak aku baik-baik saja" irene
"baguslah kalau begitu" suho
"apa kamu tau kalau jin mau menikahi jisoo" irene
"iya mereka barusan mengatakannya pada ku" suho
"lalu kamu setuju" irene
"tentu saja, biarkan saja jin mengurus hidupnya sendiri lagi pula memang sudah saatnya dia menikah" suho
"tapi suho" irene
"tapi apa, ku rasa bagus dia bisa menemukan sendiri calon istrinya jadi aku tidak perlu repot-repot mencarikan jodoh untuk dia, kita sekarang cukup fokus ke pernikahan jennie dan mencarikan namjoon calon istri" suho
"percuma bicara dengan mu" irene

Irene langsung berdiri dan meninggalkan suho.
"ada apa dengan dia aneh sekali" suho

Tengah malam namjoon tidak bisa tidur, karena memikirkan rencana suho yang mau mencarikannya calon istri, dia duduk sendiri di meja makan.

"apa yang harus ku lakukan, aku sangat mencintai jihyo, bagaimana kalau suho sungguh-sungguh akan menjodohkan ku" namjoon bicara sendiri

"kalau memang begitu, katakan pada suho hyung kalau kamu mencintai jihyo" jin datang menghampiri namjoon

"tapi jin" namjoon
"namjoon kalau kamu sungguh-sungguh mencintai jihyo, maka perjuangkan dia tapi jika kamu tidak sungguh-sungguh maka berhentilah jangan menyakiti dia" jin

"bagaimana kalau suho tidak setuju" namjoon
"semua pilihan ada ditangan mu sendiri" jin
"baiklah terima kasih atas nasehat mu" namjoon
"jangan sungkan namjoon aku kakak mu, sudah ya aku mengantuk" jin
Jin berdiri dan meninggalkan namjoon

"oh jin tunggu maksud ku jin hyung" namjoon
Namjoon menghentikan jin

"selamat ya ku dengar hyung akan segera menikah dengan jisoo" namjoon
"ia kami sedang mencari tanggal yang tepat" jin
Jin tersenyum melihat namjoon dia merasa senang mendengar namjoon memanggilnya hyung.

Keesokan paginya, semua saudara berkumpul untuk sarapan bersama atas permintaan namjoon.
"ada apa namjoon oppa, tumben mengumpulkan kami" joy
"kalau ada yang mau disampaikan cepat katakan, kami harus berangkat ke kantor" chanyeol

Namjoon menarik nafasnya.
"semuanya ada yang mau ku sampaikan hari ini, sebenarnya aku dan jihyo saling mencintai dan aku ingin menikahinya" namjoon

Semua terkejut mendengar pengakuan namjoon.

"apa kamu bilang" suho
Suho langsung berdiri dan memukul meja membuat semua melihat ke suho, sementara suho menatap namjoon dengan wajah marah.

Trouble Family (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang