Beberapa hari setelah pristiwa penculikan irene, minho telah di jatuhi hukuman penjara dengan tuduhan penculikan, irene sudah lebih tenang dan mulai beraktivitas normal meskipun begitu dia masih mengurangi aktivitas di luar rumah dan lebih sering diam di rumah.
Selama beberapa hari juga rose tidak pergi ke kantor ini membuat jimin khawatir rose bahkan tidak bisa dihubungi dia tidak pernah membalas pesan atau mengangkat telpon dari jimin.
Rose yang sedang patah hati hanya bisa menghabiskan waktunya di kamar dia betul-betul merasa kesepian karena tidak ada satu orang pun yang bisa dijadikannya tempat berbagi masalah.
Jimin yang khawatir dengan rose memutuskan untuk pergi ke rumah rose, jimin datang dengan membawa seikat mawar.
"permisi" jimin memencet bel
"iya ada perlu apa, maaf anda siapa" jihyo membuka pintu
"saya jimin rekan kerja rose, maaf rosenya ada sudah hampir seminggu dia tidak masuk ke kantor" jimin
"oh nona rose ada, silahkan masuk tuan biar saya panggilkan" jihyo
"baik terima kasih" jiminJihyo mempersilahkan jimin untuk duduk di kursi tamu.
"mau minum apa tuan" jihyo
"terserah saja" jiminJihyo segera ke dapur membuatkan minum untuk jimin.
"ini tuan, biar saya panggil nona rose dulu" jihyo
"terima kasih" jiminJihyo langsung menuju kamar rose.
"permisi nona" jihyo mengetuk kamar rose
"ada apa" rose membuka pintu
"maaf nona ada yang mencari anda" jihyo
"siapa" rose
"tuan jimin" jihyo
"jimin mau apa dia kesini, suruh dia tunggu" jihyo
"baik nona" jihyoJihyo langsung kembali menemui jimin.
"tuan nona rose meminta anda menunggu sebentar" jihyo
"baiklah" jiminTidak lama kemudian rose menemui jimin, rose terlihat sangat berantakan dengan masih menggunakan piyama dan rambut yang tidak disisir, namun walaupun begitu dia tetap terlihat cantik.
"mau apa kamu kesini" rose ketus
"rose, kamu kenapa sudah seminggu ini kamu tidak ke kantor, kamu juga tidak mengangkat telpon atau membalas pesan ku" jimin
"jangan pura-pura tidak tau" rose
"apa karena jungkook" jimin
"kalau kamu sudah tau kenapa masih bertanya" rose"rose dengar aku, tidak bisa kah kamu melupakan jungkook biarlah dia bahagia bersama lisa, disini masih ada aku yang mencintai mu" jimin
"jimin lebih baik kamu pergi" rose
"kenapa rose apa kelebihan jungkook dari aku sampai kamu tidak bisa menerima ku" jimin"jimin kamu tidak punya kekurangan apapun tapi yang harus kamu tau cinta tidak bisa dipaksakan, aku mencintai jungkook dan selamanya akan terus mencintainya" rose
"baiklah kalau itu keputusan mu, maafkan aku tapi tolong terima mawar ini" jimin
Jimin memberikan bunga yang dia bawa ke rose dan segera pergi.
Tapi Rose langsung membuang bunga tersebut ke tempat sampah, lisa yang sedari tadi melihat rose dan jimin, datang mendekati rose untuk mengejek.
"kenapa di buang rose, itu kan pemberian dari jimin" lisa
"kamu tidak usah ikut campur" rose
"baiklah, aku cuma kasihan dengan mu, mengejar cinta jungkook tapi jungkook justru mencintai ku sungguh lucu" lisaRose menatap lisa dengan sinis dan bermaksud segera pergi meninggalkan lisa.
"bagaimana rose sakitkan, ini baru awal dari balas dendam ku" lisa
Mendengar perkataan lisa, rose kembali membalikan badannya ke arah lisa.
"dendam apa sebenarnya salah ku terhadap diri mu" rose
"kamu sungguh tidak tau atau pura-pura tidak tau" lisa
"aku memang tidak tau kita bahkan baru bertemu beberapa bulan" roseLisa mendekatkan kepalanya ke telinga rose dan membisikan sesuatu.
"dasar pembunuh" lisa langsung berlalu meninggalkan rose
Rose terkejut mendengar kata-kata lisa, dia tidak mengerti kenapa lisa begitu marah dengannya.
Irene melihat anaknya yeon ju sedang belajar bersama tzuyu, dia segera mendekatinya.
"anak eomma sedang apa" irene
"menggambar eomma" yeon ju
"menggambar apa boleh eomma lihat" irene
"boleh ini eomma" yeon ju
"wah bagus sekali yeon ju menggambar siapa ini" ireneYeon ju memperlihatkan gambarnya berupa dua orang dewasa yang sedang memegang tangan anak kecil.
"ini yeon ju, eomma dan seokjin samchon" yeon ju
"samcho, kenapa yeon ju menggambar samchon bukan appa" irene terkejut
"karena samchon lebih baik dari appa, samchon sayang yeon ju kalau appa tidak" yeon ju dengan polosnya.Mendengar perkataan anaknya membuat jantung irene berdebar dia melihat gambar yeon ju, selama ini jin memang jauh lebih perhatian kepada dia dan anaknya di banding suho suaminya.
"yeon ju eomma ke kamar dulu ya, yeon ju lanjut saja sama bibi tzuyu, tzuyu tolong jaga yeon ju" irene
"baik nyonya irene" tzuyuIrene memasuki kamarnya dan menatap cermin.
"tidak aku tidak boleh berfikir begitu, dia saudara ipar ku" ireneMalam hari suho mengumpulkan semua saudaranya di meja makan untuk makan malam bersama, semua sudah duduk di kursi masing-masing kecuali suho.
"ada apa lagi sieh, menyuruh kita berkumpul" joy
"paling juga cuma hal gak penting" namjoon
"selalu begini dia menyuruh kumpul dia juga yang paling lambat datang" joyTidak lama kemudian suho dan irene datang ke meja makan, dan langsung duduk.
Para maid segera melayani mereka makan."ada apa suho kamu mengumpulkan kami" chanyeol
"begini besok keluarga sowon akan datang kesini untuk membicarakan persiapan pernikahan seokjin dan sowon bulan depan, jadi ku harap besok kalian semua bisa berkumpul dan bersiap-siap teruma kamu seokjin" suho"baik hyung" jin
"tenang saja oppa aku akan membantu mu berdandan" joy
"iya terima kasih" jin"dan jennie kamu juga harus siap-siap setelah seokjim, kamu juga akan menikah dua bulan lagi" suho
"aku kan sudah bilang tidak mau" jennie
"tidak bisa tidak mau harus" suho
"tapi aku" jennie
"tidak ada alasan lagi, pernikahan mu akan diadakan setelah acara ulang tahun perusahaan, dua bulan lagi" suhoJennie hanya bisa memasang wajah kecewa, seulgi melihat ke arah jennie sambil tersenyum sinis.
"ada lagi yang mau kamu sampaikan" chanyeol
"tidak ada itu saja" suho
"kalau begitu karena nayeon masih cuti jadi tzuyu kamu tolong urus semua keperluan untuk menjamu keluarga sowon besok" wendy
"baik nyonya" tzuyuSetelah selesai makan malam jin duduk di luar rumah memandang langit malam, dia melihat hpnya tampak foto sowon.
"akhirnya kita akan menikah sowon" jin tersenyumJin memang sudah menyukai sowon sejak masih remaja sebelum dia dipindahkan ke jepang, waktu kecil sowon sering ikut ayahnya ke rumah keluarga kim, ini karena keluarga mereka memang dekat.
Sementara jennie hanya bisa menangis di kamarnya.
"kenapa aku mereka begitu egois, aku tidak mau menikah dengan pria yang tidak ku kenal, aku mencintai min yoongi" tangis jennieMalam sudah larut lampu utama rumah sudah dimatikan, jihyo baru keluar dari kamar yeri, jihyo memang biasa menemani yeri sampai tertidur, sebelum menuju kamarnya jihyo pergi ke dapur untuk minum, saat jihyo berbalik hendak ke kamarnya seseorang menyudutkan jihyo ke dinding dan langsung mencium bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trouble Family (completed)
FanfictionSuho dan irene menikah, namun suho terlalu sibuk dengan urusan kantornya sehingga dia mengabaikan istrinya, membuat irene merasa tidak bahagia. Chanyeol menikahi 2 wanita wendy dan seulgi, dia diharuskan bersikap adil terhadap dua istrinya. Seokjin...