22 - Boys talk! Pt.2

483 103 69
                                    

Bobby masuk ke dalam rumahnya sembari menanggapi bercandaan June dan Chanwoo. Setelah kuliah selesai, June cs memang sudah sepakat untuk menghabiskan hari dirumah Bobby.

Langkah mereka untuk masuk ke ruang tengah berhenti, kala melihat sosok Hanbin yang tengah menonton iklan di tivi lengkap dengan berondong jagung di tangannya.

"Widih.. yang baru balik dari Bandung, udah nongol aja disini.." ucap Bobby selaku tuan rumah.

Yunhyeong langsung berlari kearah Hanbin,"brownies gua mana, Bin?" Tanyanya antusias.

Hanbin menunjuk sebuah plastik dengan merek toko oleh-oleh khas Bandung di meja dengan dagunya.

Tanpa babibu, Yunhyeong segera menelepon kekasihnya, Mina. Memberi kabar jika ia memesan brownies kukus rasa blueberry seperti kesukaan gadis itu, dan berjanji akan mengirimkannya via ojek online.

"Eh, buat bunny gua, lu beliin juga kan, Bin?" Tanya Bobby dan Hanbin mengangguk tanpa bicara.

Bobby pun melakukan hal yang sama seperti apa yang Yunhyeong lakukan. Membuat Jinan yang sudah tak sanggup melihat kebucinan itu, memukul kedua kepala sahabatnya dengan botol air mineral kosong.

"Nyampe jam berapa, Bin?" Tanya Jinan setelah duduk disamping Hanbin, membuka sebuah brownies dan memakannya.

"Ih! Motongnya pake pisau, kek!" Keluh June. Lelaki bertubuh tinggi itu langsung melesat ke dapur untuk mengambil pisau.

"Sejam yang lalu." Jawab Hanbin atas pertanyaan Jinan.

"Sejam yang lalu itu dihitung pas lu nyampe Jakarta, apa abis nganter Dahyun pulang?" Tanya Jinan lagi.

"Dahyun masih di Bandung." Jawab Hanbin. "Dia mau nenangin dirinya dulu kali."

"Hah? Emang Dahyun kenapa?" Tanya Yunhyeong. "Kok Mina tumben gak curhat apa-apa ya?"

Hanbin menghela napasnya,"ceritanya panjang." Ujar pemuda itu. "Yakin kalian mau dengerin?"

Semua sahabat-sahabat Hanbin mengangguk. Ia pun mulai menceritakan apa yang terjadi, mulai dari tragedi ia dan Dahyun bertemu Bangchan dan selingkuhannya di Blok N; sikap Dahyun yang mulai berubah sejak itu; Ajakan Dahyun untuk menghentikan perjanjian karena ingin kembali dengan Bangchan; hingga ketika ia ditelepon malam-malam oleh Dahyun yang menangis karena pacarnya menghamili gadis lain.

"Buset. Ruwet banget masalahnya." Ujar June. "Terus, si kampret itu tau kalo selingkuhannya datengin Dahyun?" Tanyanya.

Hanbin menggeleng,"kayaknya sih, gak tau. Tapi karena Dahyun gak masuk kuliah hari ini, dan si cewe itu juga pasti ngasih tau keadaan dia yang sekarang, gua rasa, si anjing itu nyadar ada yang gak beres."

"Yaudah sih Bin, masalah hubungan orang lain ini." Ujar June. "Inget, lu cuma dibayar buat jadi pacar bayaran doang. Jadi tugas lu ya cuman bertindak seakan-akan pacar beneran. Mau hubungan mereka berantakan kayak sekarang, bukan urusan lu lah!"

Jinan membenarkan ucapan June. "Lagian emang lu mau bantu apaan? Jadi bapak buat anaknya si kampret, mau? Engga kan?!"

Hanbin melotot, "ya enggalah, gila! Ngapain gua bertanggung jawab? orang bukan perbuatan gua!" Serunya. "Ya gua sih gak ambil pusing masalah mereka..."

"Terus? Kenapa lu jadi kayak gini?" Celetuk Chanwoo.

Hanbin kembali menghela napas. Yang kali ini lebih panjang dari sebelumnya. "Gua bingung anjir! Disatu sisi, gua udah nyadar kalo Yeri suka sama gua. Disisi lain, sebelum gua balik ke Jakarta, Dahyun nyatain perasaannya."

Semua mata sahabat-sahabat Hanbin membulat seperti ingin keluar.

"Lu... udah tau kalo Yeri suka sama lu? Sejak kapan?" Tanya Donghyuk.

Pacar BayaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang