10 - Boys Talk

417 87 27
                                    

"Ini dia yang ditunggu-tunggu!" Seru Bobby saat Donghyuk menghampiri para sahabatnya di kantin.

"Ape lu? Mau liat tugasnya Pak Iman?" Tanya Donghyuk pada Bobby, dan pemuda itu mengangguk tanpa wajah bersalah.

"Nih..." Donghyuk memberikan beberapa kertas folio kehadapan Bobby. Tapi sebelum Bobby berhasil menjangkaunya, Donghyuk menjauhkan kertas itu,"jangan lupa, ganti nanti kata-katanya dikit, biar Pak Iman gak curiga!"

"Iyaaaa" jawab Bobby. Lalu dengan kekuatan super cepat, ia menyalin tugas analisis yang diberikan Pak Iman.

"Eh Dongi.." panggil June. "Gua liat tadi di parkiran, lu berangkat bareng Yeri? Tumben..."

Semua perhatian teman-temannya kini terpusat ke Donghyuk.

"Tau deh... gua dapet telepon dari Yeri buat jemput dia di rumah Hanbin..." jawab Donghyuk lemas.

"Lah, kok? Dia di rumah Hanbin, tapi kenapa minta jemput ke elu? Sekalian aja sama Hanbin berangkatnya... biasanya kan juga gitu." Ujar Jinan.

"Hanbin gak bisa! Dia mau jemput Dahyun." Jawab Donghyuk kesal. Entah kenapa ia selalu kesal setiap kali Hanbin membuat Yeri sedih. Ini mungkin karena rasa persahabatan Yeri dengannya sudah di level paling tinggi, sehingga apa yang membuat Yeri sedih, ia juga akan ikut sedih.

"Bahaya nih..." gumam June tapi teman-temannya mendengar.

"Bahaya apaan?" Tanya Chanwoo.

"Eh? Iya, bahaya... kalo Hanbin terus-terusan prioritasin Dahyun, bisa jadi Hanbin beneran jatuh cinta sama Dahyun." Jelas June.

"Em... bisa aja emang dari awal, Hanbin demen sama Dahyun!" Tebak Chanwoo. Tiba-tiba sebuah toyoran di kepala, ia dapatkan dari seseorang. Dengan kesal, Chanwoo menoleh ke belakang dengan cepat. "Eh— hehehe udah dateng, Bin?"

"Enak banget ya lu semua, ngumpul disini buat ghibahin gua!" Ujar Hanbin lalu duduk disebelah Donghyuk.

"Maap...." ujar Chanwoo sambil mengelus-elus belakang kepalanya.

"Bin, gimana sandiwara lu ama Dahyun?" Tanya Jinan.

Hanbin mengambil sembarangan segelas jus di hadapannya, lalu menjawab pertanyaan Jinan,"ya gitu aja, sih... gak ada yang menarik."

"Pokoknya apapun itu, lu jangan sampe demen sama Dahyun.." ujar Donghyuk.

Hanbin menatap sahabatnya itu dengan alis terangkat sebelah,"lah? Kenapa?"

"Ya, pokoknya jangan, Bin!"

"Gimana si? Bukannya lu semua demen kalo gua taken? Malah dari dulu, lu pada yang paling semangat comblangin gua..."

"Iya, kita setuju. Tapi kalo bisa, cewenya jangan Dahyun!" Ujar Donghyuk lagi, masih bersikeras.

"Ya suka-suka gua, lah!" Tegas Hanbin. "Mau sama Dahyun, kek... mau sama siapa kek... terserah gua! Terserah hati gua!!"

Jinan mengangguk cepat,"iya-iya terserah elu, Bin.. udah ya, jangan pada berantem!"

Hanbin masih menatap Donghyuk yang kini sudah fokus kembali dengan semangkuk mie ayamnya."Gua tiba-tiba kepikiran dah, soal siapa cowo yang di demenin Yeri." Ucap pemuda itu masih setia menatap Donghyuk. Sedangkan pemuda yang ditatap, mulai meletakan sendok garpu dan menoleh kearah Hanbin. "Diliat dari gelagat lu yang akhir-akhir ini sensian banget, jangan bilang kalo cowo itu, elu ya Dongi?"

June yang sedang minum, sampai menyeburkan airnya saking kaget mendengar tebakan Hanbin yang sangat jauh dari kenyataan. "Eh anjrit, ampe nyembur gua!" Umpat June. "Lu kok bisa kepikiran ampe sono Bin?" Tanyanya.

Pacar BayaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang