05 Hari Pertama (1)

520 95 15
                                    

Besoknya Hanbin sudah berani menjemput Dahyun untuk kuliah. Bukan insiatif sih, tapi karena gadis berkulit pucat itu mengabarinya semalam untuk menjemput, karena dirasa sudah terlalu lama juga gadis itu absen kuliah.

Hanbin masih diam di dalam mobilnya, menunggu balasan chat dari Dahyun. Sebenarnya gadis cantik itu sudah mengirimkan lokasi rumahnya, tapi Hanbin hanya ingin memastikan, makanya pemuda itu fotokan tampak depan rumah gadis itu, dan berharap Dahyun segera membalasnya.

Tapi ternyata nihil.

Tak mau berlama-lama, karena ia juga dikejar waktu, Hanbin keluar dari mobilnya lalu memencet bel rumah yang diyakininya, dihuni oleh Dahyun dan keluarganya.

Ceklek!

Pintu terbuka, Hanbin segera mentegapkan diri untuk menyambut orang yang membukan pintu, tapi setelah orang itu muncul, ia malah diam terpaku menatap penampakan gadis yang seperti dewi di hadapannya.

Pintu terbuka, Hanbin segera mentegapkan diri untuk menyambut orang yang membukan pintu, tapi setelah orang itu muncul, ia malah diam terpaku menatap penampakan gadis yang seperti dewi di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Cari siapa ya, mas?" Tanya gadis itu ramah.

Hanbin segera menutup mulutnya yang sempat ternganga lalu kembali fokus. "P-pagi... saya Hanbin, temennya Dahyun..." ujar pemuda itu sambil menggesekan kedua telapak tangannya yang berkeringat ke samping celananya.

Gadis itu tersenyum. Untuk beberapa sekon, Hanbin kembali terpesona. Semoga gadis cantik yang ia temui ini, bukan salah satu orang tua Dahyun. Jika iya, Hanbin akan merasa sangat berdosa.

"Dahyunnya baru aja sarapan, mas Hanbin. Mau nunggu di dalem aja?" Tanya gadis itu yang belum memperkenalkan dirinya.

Hanbin menggeleng,"gak usah mbak, saya nunggu di teras aja." Ujar Hanbin. Tentu ia tidak mau ambil resiko dengan berkenalan pada kedua orang tua Dahyun. Bisa semakin ruwet urusannya nanti!

Gadis itu tersenyum lagi, lalu mempersilahkan Hanbin duduk di kursi rotan kediaman keluarga Dahyun. Setelah itu, ia kembali lagi ke dalam.

Hanbin sempat senyum-senyum sendiri karena wangi gadis itu yang tak kunjung hilang meski sudah lumayan lama sosoknya pergi. Namun kebahagiaan Hanbin berhenti disana, saat pemuda dengan wajah tak bersahabat, masuk ke pekarangan rumah.

 Namun kebahagiaan Hanbin berhenti disana, saat pemuda dengan wajah tak bersahabat, masuk ke pekarangan rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pacar BayaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang