Sebelumnya mau warning dulu ya hehehehehhehe delapan belas ples ples nihhh! btw chap ini bisa dibilang lanjutan yang sebelumnya bisa juga engga, bebas mau anggep gimana okeh? okay! silahkan lanjutkan buat yang mau lanjut!
•
"LIU YANGYANG!" Teriak seorang pemuda mungil sambil membanting pintu kamar milik pemuda yang namanya disebut olehnya tadi.
"Pelankan suaramu Renjun, jangan buat aku pusing di malam hari." Jawab pemuda pemilik nama Yangyang dengan sedikit menghela nafas, merasa lelah dengan tingkah sahabat satu satu nya itu.
"Bukan waktunya kau menceramahi ku, aku ingin bertanya sesuatu yang penting padamu." Mata Renjun menatap tajam pada Yangyang yang terlihat asik berbaring sambil memainkan permainan di ponselnya.
"Tanyakan saja, biasanya juga kau langsung memberikan ku rentetan pertanyaan tanpa jeda." Yangyang berujar acuh dan hanya fokus pada ponselnya.
"Sejak kapan kau berpacaran dengan Na Jaemin, huh?" Melipat kedua tangannya di depan dada membuat gestur seakan dirinya sedang dalam mode serius.
Pemuda yang sedari tadi hanya memerhatikan ponselnya memilih untuk menghentikan kegiatannya dan bangkit dari tidurnya lalu menyandarkan punggungnya di kepala ranjang miliknya.
"Belum lama ini, memang kenapa?"
"Tega sekali kau memiliki kekasih tanpa memberitahuku." Bibir Renjun melengkung ke bawah menandakan dirinya sedang merasa sedih.
"Kurasa seharusnya aku yang lebih dulu mengatakan itu tuan Renjun." Alis milik Yangyang terangkat dengan sebelah sudut bibirnya yang juga ikut terangkat.
Yangyang terkekeh saat melihat wajah sahabatnya terlihat terkejut. Ia menepuk tangannya ke kasur di sebelahnya yang kosong, menyuruh Renjun untuk duduk.
"Kau juga tega sekali Renjun, berpacaran dengan Jeno tanpa memberitahuku, lebih parahnya aku mengetahui itu dari Jaemin, bukankah itu menyedihkan?" Tangan Yangyang meremat kaos di dada sebelah kirinya bertingkah seolah dirinya merasa sakit hati.
"Kalau begitu maafkan aku, aku tidak bermaksud menyembunyikan ini padamu hanya saja aku merasa malu, itu saja." Jawab Renjun dengan suara pelan.
"Nah kalau begitu sekarang kau juga tahu alasan aku tidak memberitahukan hal ini padamu."
Renjun mendelik malas ke arah Yangyang membuat sahabatnya terkekeh pelan.
"Sekarang sebaiknya kau pergi."
Renjun membolakan kedua matanya. "Kau mengusirku?!"
"Ya, pergilah, kau tidak akan mengacaukan acara kencan ku dengan kekasihku malam ini, kan?" Yangyang hanya tersenyum lebar melihat reaksi sahabatnya yang keheranan.
"Ternyata seorang kekasih membuat mu melupakan ku." Renjun menghela nafas mendramatisir.
"Maaf mengatakannya tapi kau juga sama saja. Sudah sana pergi sebelum Jaemin datang." Pemilik kamar itu berusaha mendorong tubuh mungil milik sahabatnya agar cepat pergi dari kasur nya.
Renjun pasrah menghadapi sikap temannya itu dan berlalu keluar kamar milik Yangyang.
Tak berselang lama, Yangyang mendengar suara pintu kamarnya dibuka, saat ia menoleh dirinya melihat sosok tubuh tinggi dan tampan sedang menutup pintu dihadapannya.
Yangyang bergegas turun dari ranjang dan berlari kearah pemuda yang masih berada di dekat pintu kamar dan menubrukkan tubuh nya kemudian memeluk sosok itu.
"NANAAAAA!!!"
"Jangan biasakan berlari seperti itu sayang, nanti kau jatuh." Pemuda itu ikut membalas pelukan orang yang baru dua minggu ini menjadi kekasihnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/247754583-288-k333044.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 [Jaemyang]
FanfictionBerisi cerita random kapal jaemyang • Starring : Na Jaemin Liu Yangyang • Some chapter are 18+ • Cerita ini bisa berisi oneshot/twoshot atau mungkin bisa lebih Bahasa bisa baku bisa non baku, gimana mood aja si :) Sunrishie☀️