Rumah itu bukan rumah biasa.
Tersimpan banyak kisah dari para penghuninya.
Disclaimer : semuanya hanya fiksi yang tidak ada hubungannya dengan realita sama sekali.
Started : 10 Oktober 2020
End : 14 Januari 2021
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Orang bilang jadi Calvin itu enak. Katanya jadi Calvin itu sangat beruntung. Memang benar kata mereka, tapi tidak sepenuhnya.
Calvin memang beruntung bisa jadi anak bungsu di tengah-tengah keluarga berada yang tingkat ekonominya menengah ke atas. Punya orang tua yang terus memerhatikannya walau sering sibuk, punya kakak yang cantik dan baik, apapun kemauannya selalu dituruti walau kadang tidak sesuai dengan rencana yang sudah dibuat orang tuanya. Contohnya saat Calvin ingin kuliah di jurusan teknik sipil Universitas Mandala padahal orang tuanya sudah berencana memasukkan cowok itu ke Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi agar bisa belajar bisnis.
Apa yang Calvin mau, pasti Calvin dapat. Kira-kira itu kalimat yang cocok untuk hidupnya.
Namun semua itu tidak berlaku pada hubungan romantisnya.
Calvin pernah pacaran sekali waktu SMA, tapi hubungannya hanya bertahan seminggu karena si cewek nyatanya menerima Calvin karena tidak mau membuatnya malu. Karena Calvin mengajaknya berpacaran di depan teman sekelas sewaktu pelajaran olahraga di lapangan, dimana di sana juga ada murid kelas lain waktu itu. Alasan putusnya bisa Calvin terima dan dia menghargai usaha gadis itu walau ujungnya tetap saja membuat Calvin merasakan patah hati pertamanya.
Di masa kuliah, tepatnya di masa peralihan dari semester pertama ke semester kedua, Calvin berpacaran dengan mahasiswi hukum yang cukup terkenal di fakultas, namanya Dara. Hubungan mereka baik-baik saja setidaknya sampai satu setengah tahun. Calvin sempat berada di posisi tergantung sampai akhirnya diputuskan di awal semester lima lalu. Berarti belum lama ini.
Gagal dua kali saat memiliki hubungan, tidak membuat Calvin jadi cowok berhati rapuh. Kini cowok itu ingin mencoba lagi.
Sekarang Calvin sedang menyukai Nawang, mahasiswa jurusan administrasi publik, merangkap jadi teman KKN-nya nanti. Pasca insiden follow instagram yang didalangi oleh Felix, akhirnya Calvin dan Nawang jadi lebih dekat. Setidaknya mereka sudah tidak kikuk saat mengobrol.
Kali ini Calvin mengucapkan terima kasih untuk bocah bule lokal itu.
**
Pukul 3 pagi Calvin terbangun dengan sendirinya tanpa bantuan alarm sama sekali. Hari ini ada kelas pagi yang membuatnya kepikiran karena maketnya belum selesai direvisi. Pemuda itu mengumpulkan nyawa terlebih dahulu, duduk di bibir kasur sambil membersihkan kotoran di sudut mata.
Setelah nyawanya terkumpul akhirnya Calvin keluar kamar, ingin buat teh panas dan mie instan sambil menunggu adzan Subuh terdengar sekitar satu jam lagi.
"Tumben udah bangun?" tanya Bayu di dapur sedang menyeruput kopi hitam, sudah pakai sarung dan ada sepiring tahu goreng di sebelahnya.
Sekarang Calvin sangat paham kenapa anak-anak bilang Bayu ini kayak bapak-bapak.
"Nggak pa-pa, sekali sekali nggak ngebo," jawab Calvin mengeluarkan sekantong teh dari tempatnya. "Lo ngapain jam segini udah di luar?"