2

1K 127 4
                                    

Sooyoung terduduk dengan menopang dagunya menggunakan telapak tangan. Menatap kosong pada segelas red wine dalam genggamannya.

 Menatap kosong pada segelas red wine dalam genggamannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Cr : Pinterest)

Untuk kesekian kalinya, ia menghela nafas kasar. Pertanyaan yang dilontarkan oleh sang mertua kembali mengusik pikirannya. Tanpa disadari, wanita itu mengusap pelan perut datarnya dengan tatapannya yang begitu sendu dan tersenyum hambar.

Ketika ia hendak meneguk kembali minumannya, seseorang menghentikan pergerakan tangannya. Yang membuat wanita itu menoleh dan tersenyum begitu melihat sosok sang suami yang kini berada di hadapannya.

"Sudah cukup untuk malam ini. Kau minum terlalu banyak."

Ucapnya yang membuat Sooyoung menoleh pada botol wine yang kosong.

"Ah.. benar. Aku sudah menghabiskan wine terakhir kita. Dan itu adalah wine kesukaanmu. Maaf."

"Sooyoung."

"Em.."

"Jangan merasa terbebani dengan pertanyaan ibuku."

Ujar pria itu yang membuat sang istri kembali menatapnya.

"Apakah terlihat jelas?"

"Kau sudah dua jam menghabiskan waktumu disini. Mengabaikanku yang butuh perhatianmu."

Wanita itu tersenyum tipis mendengar penuturan sang suami yang terdengar begitu manis baginya. Meletakkan gelas wine-nya kemudian bangkit. Mengalungkan kedua lengannya di leher Sehun dan mengecup lembut bibir pria itu.

"Maafkan aku."

"Untuk?"

"Apapun itu."

"Kau tidak perlu berusaha terlalu keras. Kita hanya perlu menjalaninya seperti biasa. Kita berdua, selalu seperti ini sudah cukup bagiku."

Ujarnya seraya menyampirkan tiap helai rambut yang menutupi sebagian wajah wanitanya. Sooyoung kembali tersenyum dan mengangguk pelan. Menyandarkan kepalanya di dada bidang sang suami dan mendapatkan dekapan hangat pria itu. Memejamkan mata sejenak dan menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya.

"Aku mengantuk."

"Tidurlah."

"Bagaimana denganmu?"

"Ada pekerjaan yang harus kuselesaikan."

"Kau kembali menomorduakan aku. Pekerjaanmu lebih penting untukmu bukan?"

Her Man [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang