Sepasang mata yang terpejam itu perlahan membuka. Mengerutkan kening kala sinar lampu ruangan menyapa indera penglihatannya. Mengerjapkan matanya beberapa kali dan mengedarkan pandangannya. Sooyoung tersenyum tipis kala melihat kehadiran Chanyeol, Jaehyun, Yoonju, serta Irene yang berdiri di sisi kiri dan kanannya.
"Bagaimana keadaanmu?"
"Tidak buruk."
Sahut Sooyoung dengan suara seraknya, berusaha mengubah posisinya menjadi duduk namun sang kakak menahan pergerakannya.
"Tidur saja."
"Benar. Kau baru saja menjalani operasi besar. Kau perlu menghemat tenagamu."
Timpal Yoonju yang diangguki setuju oleh Irene.
"Bisakah kalian menemani Sooyoung sebentar? Aku harus ke apartemen untuk mengambil beberapa barang."
"Tentu saja. Kami akan menjaganya."
"Aku pergi dulu."
Ujar pria jangkung itu mengusap lembut puncak kepala sang adik sebelum berlalu meninggalkan ruangan. Dengan sepasang kaki panjangnya, Chanyeol melangkah melewati koridor rumah sakit hingga langkahnya terhenti tepat di depan pintu keluar.
Ia mengerjapkan matanya beberapa kali kala melihat tayangan televisi yang berada tak jauh di hadapannya. 'Pewaris tunggal O'Corner kritis usai alami kecelakaan serius'. Begitulah judul dari headline news yang kini tengah di tayangkan. Pria itu meraih ponselnya di dalam saku dan melakukan sebuah panggilan.
"Jaehyun."
"Ada apa?"
"Pastikan televisi di ruangan tidak menyala. Apapun yang terjadi."
"Apa maksudmu?"
"TURUTI SAJA PERKATAANKU!"
Bentak pria itu spontan. Ia kembali menghela nafas panjang dan memijit pelipisnya.
"Tolong bantu aku. Aku akan menceritakannya nanti."
"Baiklah."
Setelah mengakhiri panggilan, Chanyeol melanjutkan langkahnya menuju pintu keluar rumah sakit. Sementara itu dengan raut bingungnya, Jaehyun menatap sejenak layar ponselnya. Menyadari Irene yang kini menggenggam remote televisi, pria itu lantas merampasnya.
"Ah kau mengagetkanku. Ada apa denganmu?"
"Itu, Sooyoung butuh istirahat. Sebaiknya kau tak menyalakan televisi."
"Haruskah kau merebutnya dengan kasar? Jantungku hampir saja terjatuh."
"Aku sudah cukup beristirahat. Tidak apa-apa."
"Meski begitu tidak boleh."
"Cih. Mengapa kau bersikap seperti suaminya saja?"
"Irene."
Panggil Yoonju mengisyaratkan agar wanita itu diam.
"Baiklah. Aku tak akan menyalakannya."
Ujar wanita yang kini kembali duduk di samping ranjang rekannya. Sementara Sooyoung yang melihat Irene merajuk itu pun terkekeh seraya menggeleng pelan.
Dilain tempat, beberapa dokter dan juga perawat tampak sibuk dengan pekerjaan mereka. Beberapa diantaranya tiba dengan membawa
tabung infus tranfusi darah dan menggantinya dengan yang baru.
Melakukan beragam tindakan penyelamatan pada pria yang kini terbaring tak berdaya. Beberapa selang medis terhubung pada tubuhnya serta mesin ventilator untuk membantunya mendapat asupan oksigen yang cukup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Man [END]
Fanfiction{FANFICTION} Cinta yang selalu kau gaungkan itu adalah omong kosong paling sampah yang pernah aku dengar.