"Kau akan pulang? Secepat itu?"
Yerim dengan suara manjanya, memeluk pria yang kini mengenakan kembali setelan jasnya. Sehun berbalik dan menatap gadis itu sekilas sebelum beralih pada jam di tangannya.
"Ini sudah malam. Istriku menunggu di rumah."
"Tak bisakah kau menginap?"
"Aku harus pulang."
"Kak Sehun.."
"Berhenti merengek dan pulanglah ke rumahmu."
Sahut pria itu berjalan menuju pintu dan menutupnya kembali. Meninggalkan Yerim yang menatapnya sebal.
Di lain tempat, Sooyoung terduduk di sofa ruang keluarga. Dengan gelas berisi champagne kesukaannya, wanita itu duduk menghadap jendela rumahnya. Meneguk tiap tetes minuman beralkohol itu dengan mendengarkan beragam musik klasik yang ia mainkan. Tatapannya perlahan berubah kala mendengar suara deru mesin yang sangat familiar baginya.
Jika biasanya wanita itu akan segera bangkit dari duduknya untuk menyambut kedatangan sang suami, namun tidak kali. Ia enggan beranjak dari posisinya hingga langkah Sehun kian mendekat.
"Kau pulang lebih awal."
"Em. Kau sering minum akhir-akhir ini. Apakah pekerjaanmu tak berjalan lancar?"
"Lancar. Sangat lancar."
Sahutnya yang kini bangkit sembari meletakkan gelas yang sedari tadi ia genggam dan berjalan mendekat. Mengambil alih tas kerja serta jas dari genggaman sang suami. Bergegas pergi sebelum Sehun sempat melayangkan kecupan di pipi wanitanya. Sementara pria itu hanya tersenyum tipis dan menggeleng heran.
"Dokter Kim menghubungiku tadi."
Ujar Sooyoung yang terduduk di depan meja rias. Sehun yang sedang membaca buku itu melirik sekilas sebelum kembali melanjutkan bacaannya.
"Apa yang ia katakan?"
"Ia meminta kita untuk melakukan pemeriksaan lab secara menyeluruh."
"Kita pergi besok."
Sahut pria itu tersenyum sembari menutup lembar buku dan melepas kacamatanya kemudian ia letakkan diatas nakas. Memperhatikan sang istri yang kini bangkit dan berjalan mendekat. Terduduk di tepi ranjang dan memandang Sehun dengan tatapan menggoda. Jemarinya bergerak bebas di dada pria itu.
"Sehun."
"Hm?"
"Bagaimana menurutmu tentang aku?"
Sehun mengernyitkan kening dan menatap bingung wanita di hadapannya.
"Apa maksudmu?"
"Apa aku berubah?"
"Tidak. Kau masih sama seperti dulu."
"Lalu apakah kau yang berubah?"
"Apa yang sebenarnya ingin kau katakan sayang?"
Pria itu mengubah posisinya menjadi duduk tegak. Meraih kedua tangan Sooyoung kemudian mengecup punggung tangannya dan menggenggamnya lembut.
"Semuanya masih tetap sama. Sembilan tahun yang lalu dan bahkan hingga hari ini. Tak ada yang berubah diantara kita."
Dengan senyum tipisnya, Sooyoung mendekat dan memeluk sang suami seraya menghela nafas pelan.
"Benar.. Tak ada yang berubah. Sejak dulu hingga sekarang."
'Kau tetaplah sampah.'
Rutuk wanita itu dalam batinnya. Mempererat pelukannya dan Sehun membalas pelukan sang istri, melayangkan kecupan-kecupan lembutnya di pundak wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Man [END]
Fanfiction{FANFICTION} Cinta yang selalu kau gaungkan itu adalah omong kosong paling sampah yang pernah aku dengar.