(Cr : Pinterest)
"Bagaimana kabarmu?"
Adalah dua kata yang Sehun ucapkan setelah keheningan cukup lama yang menyelimuti keduanya. Dengan semilir angin yang berhembus lembut menerbangkan helaian rambut Sooyoung, ia tersenyum tipis dan menunduk.
"Bagaimana denganmu?"
Ujar wanita itu yang kini menanyakan hal sama sementara Sehun hanya menanggapinya dengan senyuman. Membuat keduanya terdiam cukup lama.
"Sooyoung."
Panggilnya pelan dengan menatap lurus pada laut tenang di hadapannya. Sementara Sooyoung hanya berdehem pelan menanggapi. Terdengar pria itu menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya perlahan.
"Soyoung, aku.."
"Jangan katakan."
"Hm?"
"Kalimat seperti itu, jangan mengatakannya lagi."
Ucap wanita itu seraya menoleh dengan tatapannya yang tak dapat diartikan.
"Mengapa?"
"Aku tak ingin mendengarnya."
"Apakah.. Semuanya benar-benar tak bisa kuperbaiki?"
Tanyanya yang membuat Sooyoung terdiam untuk sesaat sebelum ia kembali mendongak.
"Bukankah sudah saatnya bagi kita untuk melihat ke depan? Aku tak ingin lagi menoleh ke belakang. Jangan menemuiku hanya untuk mengingat masa lalu."
"Bagaimana jika yang ingin kubicarakan adalah masa yang akan datang? Masa depan kita."
Pria itu mengambil selangkah maju dengan jemarinya yang perlahan meraih dan menggenggam kedua tangan mantan istrinya.
"5 tahun berpisah darimu adalah tahun-tahun terburuk dalam hidupku. Aku melakukan berbagai cara untuk menemukanmu. Namun aku tak berhasil melakukannya. Seolah dunia menyembunyikanmu dariku. Dan sekarang setelah kau berada tepat dihadapanku, aku tak bisa menyerah begitu saja."
"Aku tidak bisa."
"Bukankah kau memintaku untuk tetap hidup agar aku dapat memperbaiki kesalahanku?"
Ucapan yang pria itu lontarkan membuat Sooyoung yang berbalik dan hendak melangkah itu pun terhenti.
"Aku dapat mendengarnya dengan jelas. Kalimat yang kau ucapkan saat itu dengan tangismu yang begitu menyiksaku."
Sooyoung membuka perlahan pintu ruangan. Menatap sendu pada sosok yang masih setia dalam tidur lelapnya. Mengambil beberapa langkah mendekat dan terdiam untuk beberapa saat.
"Kapan kau akan bangun.."
Gumam wanita itu tanpa ia sadari. Jemari itu bergerak membelai lembut kening Sehun dan mengecupnya cukup lama seraya berbisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Man [END]
Fanfiction{FANFICTION} Cinta yang selalu kau gaungkan itu adalah omong kosong paling sampah yang pernah aku dengar.