Sehun merebahkan dirinya diatas ranjang dan menarik selimut. Memeluk sang istri dari belakang. Melayangkan kecupan singkat di punggung wanita itu sebelum memejamkan mata. Sementara Sooyoung perlahan membuka mata. Mengalihkan pandangan pada jam dinding. Waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Samar-samar ia menghela nafas pelan. Memainkan cincin yang melingkar di jari manisnya dengan tatapan yang begitu sendu.
Sebuah bunyi notifikasi yang berbunyi tanpa henti membuat wanita yang hendak kembali tidur itu pun merasa terusik. Ia berbalik dan mendapati sang suami yang telah tertidur lelap. Sooyoung mengurungkan niatnya untuk mengabaikan notifikasi chat itu kala deringnya kian mengusik pendengarannya.
Perlahan wanita itu bangkit, berjalan mengitari ranjang dan meraih benda persegi itu. Mengetikkan password untuk membuka ponsel sang suami. Ia kembali terdiam ketika sebuah nama yang pertama kali ia dengar beberapa hari lalu kini terpampang nyata di layar ponsel milik suaminya.
Jemarinya tampak bergetar. Terlihat ragu-ragu apakah ia harus membacanya atau memilih untuk mengabaikannya. Lagi. Namun rasa penasaran yang begitu menggebu membuat wanita itu membulatkan tekatnya. Menyentuh icon notifikasi pesan dan mulai membacanya.
Kim Yerim
Kapan kakak akan datang || 01:13
lagi?Kakak akan datang lagi || 01:13
kan?Kakak sudah berjanji || 01:14
padaku.Sampai kapan kita harus || 01:16
bersembunyi seperti ini?Kak! || 01:17
Dimana kau? || 01:17
Kakak sudah tidur? || 01:17
Baiklah. Sayangku sepertinya || 01:18
kelelahan. Ini juga sudah
malam. Kali ini aku akan memaafkanmu ^^Selamat malam 💜 || 01:18
Sooyoung menghembuskan nafasnya kasar kala membaca deretan pesan yang memenuhi layar ponsel di hadapannya. Dengan tubuhnya yang bergetar hebat, wanita itu mengalihkan pandangannya pada sang suami yang kini memunggunginya. Menatap dengan kilatan penuh amarah.
-
"Selamat pagi."
Sapa Sehun ketika memasuki ruang kerja sang istri dimana Yoonju serta Irene turut berada di dalam ruangan. Membalas sapaan dua wanita jangkung itu, ia melangkah masuk dan memperhatikan Sooyoung yang tampak sibuk dengan pekerjaannya.
"Kapan kau selesai bekerja?"
"Ia akan pulang larut malam ini tuan. Saat ini kami dikejar deadline."
Timpal Yoonju yang diangguki setuju oleh Irene sementara pria itu menghela nafas pelan dan mengangguk mengerti. Mengalihkan perhatiannya kembali pada sang istri yang tak bergeming.
"Sepertinya kau sangat sibuk hingga tak memiliki waktu untuk menatapku."
"Em. Maaf."
Sahut Sooyoung tersenyum tipis membuat Yoonju dan Irene terkekeh karenanya. Sehun mengalihkan pandangan menatap arloji yang melingkar di tangannya.
"Baiklah. Sepertinya aku harus undur diri karena kalian tak akan suka jika aku berada disini terlalu lama."
"Terima kasih atas pengertiannya adik."
"Cih. Tolong jaga istriku baik-baik. Dan ingatkan untuk makan karena sepertinya ia tak akan memiliki waktu untuk membalas pesanku."
"Sial. Aku tak kuat mendengar pesan manisnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Man [END]
Fanfiction{FANFICTION} Cinta yang selalu kau gaungkan itu adalah omong kosong paling sampah yang pernah aku dengar.