Mohon

40 10 7
                                    

Terimakasih atas dukungan kaliaan :")
Terharu banget masih ada yang baca story ini walaupun di php in terus.

Maaf

Dan

Terimakasih kasih banyak :')







~°Bangsat°~



Sunhi masih berpikir keras, kejadian empat jam yang lalu dimana teman sekelasnya, Umji. Dengan darah yang sudah mengering di ujung bibirnya, Umji terus meminta Sunhi untuk menolong Seungcheol. Tentu Sunhi bertanya, ada apa dengan kakak kelasnya itu sampai Umji keukeh meminta Sunhi menyelamatkan lelaki yang belakangan ini sudah Sunhi lupakan keberadaan nya tidak dengan hatinya. Oh!, Maksudnya sedang dalam proses melupakan perasaannya pada lelaki berkulit putih itu.

Entah yang dikatakan Umji itu benar atau hanya bualan, tapi saat Sunhi menatap matanya seketika itu Sunhi yakin ada sesuatu yang tidak beres dengan lelaki yang dulu pernah singgah dihatinya.

Sunhi meringis kecil mengingat kembali wajah Umji yang banyak meninggalkan lebam keunguan diwajah polos nya, walaupun Umji memakai topi dengan rambut tergerai tetap saja Sunhi bisa melihat sorot kesakitan di matanya.

Apa yang terjadi dengan nya? Apa seseorang melukai nya atau..

HHAah!!

Sunhi terperangah, matanya membola dengan tangan menutup mulut. Dia baru ingat kalau Umji ada dibawah kuasa rival nya lebih tepatnya budak dari seorang Jung Eunbi, perempuan yang sudah membuat Sunhi menidurkan dirinya di ruangan serba putih.

Dan juga ada satu hal yang Sunhi lupakan, bahwa lelaki yang pernah singgah di hatinya sedang berada dalam satu hubungan dengan rival nya.

"Shit, kenapa gue bisa lupa kalau ka Seungcheol masih dalam bahaya gara gara gue" monolog nya merutuki. Sunhi bernafas gusar, kenapa dia bisa melupakan hal penting yang bertaruhkan nyawa.

Kemana dia yang dulu yang dengan percaya dirinya menerima perjanjian konyol itu.

Sunhi bergerak gusar di atas kasurnya, menggigiti kuku jempol nya gelisah melihat jam yang tepat berada di angka duabelas yang menandakan bahwa saat ini sudah tengah malam. Itu artinya..

"Tepat jam satu Ka Seungcheol mengalami kejadian buruk dan lo harus cepat cegah dia biar dia ga keluar rumah, San"

Sunhi tidak tau hal buruk apa yang akan menimpa lelaki itu, yang Sunhi yakini adalah hal buruk itu berasal dari rival nya.

"Jung Eunbi sialan!"

Tanpa berpikir lagi Sunhi menyambar jaket kulit hitamnya dan topi hitamnya, bergegas keluar tanpa menimbulkan suara karna keadaan rumah sudah tenang dan gelap mengingat tengah malam pasti sang kakak sudah tertidur lelap.

Sunhi berhasil keluar dan beruntung ada taksi yang sedang melaju mendekat, ia langsung masuk dan pergi ke tempat tujuan.

"Apa Haemi udah tidur?" Jarinya bergerak gusar mencari kontak sang sahabat.

Tut..

"Plis angkat telfon gue Mi"

Tut..

Tut..

Tut..

"Aissh!"

Mencoba panggilan kedua.

Tut

Tut

Bangsat -S.CoupsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang