Makin jauh

94 10 0
                                    

Comment

Vote

Comment pokonya

pengennya kalian mengkritik hasil dari part ini titik.




🐧🐧🐧


Jam dua lewat tiga puluh malam menuju pagi,dimana waktu itu penghuni alam mimpi mengeratkan selimutnya. Lain dengan Sunhi yang sedari tadi terganggu oleh dering telfon,sudah dua kali orang itu menelfon dan kali ketiganya Sunhi sudah bersabar dan segera mengangkat telfon dari orang ..


"Hm? Gada namanya,siapa"ucap Sunhi setengah sadar.


"Halo?"


"Gimana? Lo udah ngebuat cowo gue ngejauh dari lo kan?"


Mendengar suara dari sebrang,reflek Sunhi langsung tersadar dan turun dari kasur.


Sejenak ia melihat kembali seseorang  yang masih tertidur di atas kasur dan setelah itu ia bergegas keluar dari kamar Suho menuju kamarnya.


"Sesuai perjanjian,gue udah ngelakuin itu"


"Bagus"


"Tapi gue belom ngeliat aksi lo,malah sebaliknya"


"Maksud lo?"

"Masih nanya maksud gue apaan? Heh bitch, lo masih nempel sama cowo gue. Lo pura-pura ga tau ato bego?"


"Ohh masalah itu hahah,bukan gue yang minta kali cowo lo aja yang minta mau nganterin gue. Ya gue terima aja mumpung gratis"


"Haha, anak seorang konglomerat ternyata suka sama gratisan. Murahan amat lo jadi cewe!"


"Anji**, liat aja lo besok!"

Pip

Telfon dimatikan sepihak,Sunhi ngerasa puas sudah menginjak harga diri seorang Jung Eunbi. Tapi itu belum seberapa, tunggu aja


"San?"




------------Sunhi POV


"San?"

Eanjir!

"Abang?"

Hampir aja jantung gue copot,kaget asli tiba tiba manggil nongolin pala nya di pintu lagi.

"Ada apa?" tanyanya dan ngebukain pintu lebar lebar.

Aduh jangan-jangan dia ngedenger lagi.

"Apanya yang ada apa?"

"Siapa yang nelfon?"

"Sejak kapan abang ada disitu?"

Bangsat -S.CoupsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang