Feelings Within Us

11 2 0
                                    

"Salam, Putri Margareth. Lama tak bertemu, Pangeran Benjamin, Putri Hannah."

Ucapan salam yang dilontarkan oleh Pangeran Jiyoung, tidak membuat hanya Pangeran Benjamin dan Putri Hannah yang terpaku di tempat. Putri Margareth yang juga menyadari situasi mereka bertiga saat ini, mulai terlihat panik.

"Putri Hannah?" tanya Pangeran Jimin.

"Ah, karena saya menggantikan Pangeran Jimin menghadiri ulang tahun Putri Hannah, jadi Pangeran Jimin tidak mengetahui wajah Putri Hannah tapi...."

"Salam, Pangeran Jiyoung. Maaf, tapi sepertinya Pangeran salah mengenali orang. Ini Hana, bukan Putri Hannah." ujar Putri Margareth dengan tersenyum, memotong perkataan Pangeran Jiyoung.

"Ya?" Pangeran Jiyoung terkejut mendengar sanggahan Putri Margareth.

"Seperti yang saya katakan barusan, gadis ini Hana, Choi Hana, warga negara Lindsor yang kebetulan sedang menempuh pendidikan S1 di Wangsan."  jelas Putri Margareth lagi, berusaha meyakinkan Pangeran Jiyoung bahwa gadis yang sedang bersama mereka di ruangan tersebut bukanlah Putri Hannah, walaupun kenyataannya, tentu saja sebaliknya.

"Maksud, Putri.... Apakah saya salah mengenali orang? Saya memang hanya berbicara dengan Putri Hannah untuk waktu yang sebentar. Meskipun begitu, saya memiliki ingatan yang baik. Tapi jika Putri Margareth yang mengatakannya, mungkin saya memang keliru." ucap Pangeran Jiyoung menerima pernyataan Putri Margareth, meskipun dirinya sendiri masih dipenuhi keraguan.

Hm. Gadis itu mirip sekali dengan Putri Hannah. Aku memang cuma sekali bertemu, itu pun dalam waktu singkat. Aku mengingat wajah Putri Hannah dengan jelas karena aku terpikat padanya saat aku berbincang secara langsung. Tapi Putri Margareth menyangkalnya....

Mungkin hanya karena kemiripan keduanya, aku jadi salah. Tidak mungkin Putri Margareth tidak mengakui adiknya, bukan? Pangeran Benjamin juga tidak mengatakan sanggahan lainnya.

"Di Lindsor, Putri Hannah bisa dikatakan idola bagi rakyat Lindsor. Banyak gadis seusia Putri Hannah menjadikannya role model dalam berbagai hal termasuk dandanan dan gaya berbusana. Mungkin karena dandanan dan gaya berbusana Hana, Pangeran Jiyoung seolah melihat Putri Hannah." kali ini Pangeran Benjamin yang mengeluarkan sanggahannya, memperkuat pernyataan kakak perempuannya.

Melihat sedikit argumen yang terjadi di hadapan matanya, Pangeran Jimin tenggelam dalam pikirannya sendiri.

Hana memang terlihat mirip dengan Putri Margareth dan Pangeran Benjamin. Melihat Putri Margareth berdampingan dengan Hana seperti ini, keduanya memang terlihat seperti pinang dibelah dua. Hanya warna mata dan warna rambut dari keduanya yang berbeda.

Hana memiliki warna mata biru terang seperti langit, sedangkan Putri Margareth berwarna biru yang cenderung pudar. Kalau dilihat sekilas, seperti berwarna abu-abu, begitu pula dengan Pangeran Benjamin. Sedangkan warna rambut Hana coklat kemerahan dan dua lainnya memiliki rambut coklat pirang, seperti ash brown.

⚜ ⚜ ⚜ ⚜ ⚜ ⚜ ⚜

Pangeran Jimin, Putri Margareth dan Hana segera berangkat menuju Taiyo saat itu juga. Berangkat menggunakan pesawat jet pribadi kerajaan Wangsan, Putri Margareth dan Hana duduk bersebelahan, berhadapan dengan Pangeran Jimin.

Pesawat Airbus ACJ319neo yang memiliki fasilitas kamar tidur dipilih oleh Pangeran Jimin sebagai alat transportasi karena kecepatan dan kenyamanannya. Dengan begitu Putri Margareth bisa beristirahat dengan baik selama perjalanan.

"Putri Margareth, jika lelah, istirahatlah di kamar. Saya sengaja memilih transportasi ini agar Anda bisa beristirahat selama perjalanan dan tidak kelelahan." ujar Pangeran Jimin, yang kembali memperhatikan rona wajah Putri Margareth yang kembali terlihat memucat.

My Beloved CommonerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang