Putri Hannah tenggelam dalam pikirannya saat tengah berbaring di atas pembaringannya. Jam dinding yang berada di ruang tamu, di balik kamar pribadinya berbunyi selama 11 kali, mengabarkan ke seisi paviliun tersebut waktu saat itu secara real time.
Wajah Dojoon yang seketika berubah menjadi sendu terus melintas dalam pikirannya.
Tidak terasa air mata menetes, menuruni kedua sisi matanya. Putri Hannah sungguh berharap kisah cinta yang bahagia untuk Dojoon. Pria tersebut adalah pria yang baik, sahabat pertamanya di Wangsan. Pria yang tulus.
Merasakan simpati terhadap sahabatnya, Putri Hannah jatuh tertidur dengan air mata yang terus menetes dan pikiran yang dipenuhi dengan Dojoon.
⚜ ⚜ ⚜ ⚜ ⚜ ⚜ ⚜
Putri Hannah dan Putra Mahkota Jimin bersiap untuk melaksanakan kegiatan amal yang mereka rencanakan hari ini. Menggunakan baju berwarna sama, keduanya membawa beberapa barang yang akan diberikan kepada beberapa panti, baik itu panti asuhan maupun panti wreda. Mereka juga berniat mengunjungi Lee Hyun, anak yang pernah diselamatkan keduanya.
Sebuah mobil yang ditumpangi Putra Mahkota Jimin dan Putri Hannah beserta beberapa mobil pengawal dan sebuah truk fuso berjalan beriringan menuju tempat tujuan. Putri Hannah terlihat sangat bersemangat mengenai kegiatan hari ini. Setelah beberapa bulan, dia bisa kembali membagi sebagian dari yang dimilikinya kepada mereka yang membutuhkan.
Cukup spesial, karena ini adalah kegiatan amal pertamanya di Wangsan sebagai Putri. Dan kali ini dia melakukan kegiatan amal tidak sendiri, ada Putra Mahkota Jimin yang menemaninya. Kegiatan amal ini pun melibatkan beberapa awak media untuk dokumentasi. Biar bagaimanapun, ini adalah 'pesta pertunangan' keduanya.
Tidak peduli seberapa inginnya mereka merahasiakan kegiatan ini, tapi keduanya dicintai dan disegani oleh rakyat-rakyatnya. Jika melakukannya diam-diam, rakyat yang tidak diikutsertakan merasa cemburu dengan adanya perbedaan perlakuan. Meskipun mereka tidak bisa mengikuti kegiatan amal tersebut karena masalah keamanan, paling tidak para rakyat ingin melihat keduanya melakukan kegiatan amal bersama.
Tiba di panti, Putra Mahkota Jimin dan Putri Hannah turut membantu menurunkan beberapa benda yang akan mereka sumbangkan. Sesekali keduanya pun terlihat bersenda gurau dengan para pekerja yang mengemudikan truk dan pegawai-pegawai panti. Bahkan kedua calon Raja dan Ratu tersebut sesekali terlihat berargumen; Putra Mahkota Jimin yang ingin Putri Hannah untuk membawa barang-barang yang ringan sementara Putri Hannah yang bersikeras untuk membawa barang-barang yang sesuai dengan kemampuannya, meskipun banyak dari barang itu memiliki massa yang cukup berat.
Tapi di akhir kunjungan, keduanya terlihat berjalan bergandengan meninggalkan panti, kembali menuju mobil yang membawa mereka.
Langit mulai terlihat berwarna oranye, ketika keduanya melangkah keluar dari panti terakhir. Putra Mahkota Jimin dan Putri Hannah berpamitan kepada para penghuni panti. Pintu mobil terbuka, mempersilakan keduanya untuk menutup kunjungan amal khusus hari pertunangan mereka.
"Yang Mulia, awas!!!" sebuah pekikan terdengar cukup jelas, meskipun hampir tenggelam di tengah hiruk pikuk para kuli tinta yang berdiri beberapa meter dari mobil kerajaan.
"Ugh!"
"Dojoon-a?!?!?!" Putri Hannah terkejut dengan keberadaan Dojoon yang mengangkat sebelah tangannya, menutupi tubuh Putra Mahkota sementara Putra Mahkota melakukan hal yang sama terhadap Putri Hannah, membawa masuk tubuh tunangannya dalam dekapan perlindungan yang hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Commoner
FanfictionPutri bungsu dari Kerajaan Lindsor, Hannah Alejandra Lindsor tidak menyukai peraturan-peraturan kerajaannya yang mengikat dirinya dalam bersikap, bersosialisasi dan lainnya. Putri yang sangat suka mempelajari banyak hal, terus mengalami kesulitan da...