Skema

17 3 0
                                    

Putra Mahkota Jimin dan Putri Hannah mengakhiri malam pelantikan tersebut dengan tubuh dan perasaan yang lelah. Keduanya pun segera merendam diri ke dalam bak berisi air hangat dengan wewangian aromaterapi di kamar masing-masing.

Sementara keduanya membenamkan diri dalam kehangatan pembasuhan, dunia di luar istana cukup diwarnai keributan dan kegaduhan, terutama para pekerja di kafe, para mahasiswa dan mahasiswi di Universitas Nasional Wangsan juga anak-anak sekolah yang selama ini diajar secara privat oleh Putri Hannah. Tak lupa atasan Putri Hannah di mini market.

"Astaga, kita telah membicarakan Putra Mahkota Jimin di hadapan gadis pendampingnya sendiri." ujar salah seorang mantan rekan kerja Putri Hannah di kafe.

"Tidak heran waktu itu Hana, ah maksudku Putri Hannah menjadi begitu emosional mendengar berita-berita miring yang beredar di masyarakat."

"Tapi kalian sadar bagian terhebat dari itu semua? Kita pernah bertemu keduanya, Pangeran.. akh, salah lagi... Putra Mahkota Jimin dan Putri Hannah secara pribadi."

"Siapa yang sangka kita pernah menggoda keduanya waktu itu. Tapi, waktu itu mereka belum mengenal satu sama lain khan? Atau sudah? Kalau tidak salah, Putra Mahkota Jimin mengaku bahwa dirinya adalah suami Putri Hannah, bukan?"

"Aih, kisah romantis apa ini? Waaa!!!"

Para pekerja kafe tersebut berteriak sambil membahas kisah cinta kedua anggota kerajaan tersebut. Ditambah beberapa bumbu penyedap di antara beberapa cerita, yang semakin membuat mereka tenggelam dalam roman picisan karangan mereka sendiri.

Sedangkan para orang tua dan para anak didik privat Putri Hannah pun tak kalah hebohnya. Notifikasi demi notifikasi berlomba saling bersahutan di ponsel masing-masing. Baik mengungkapkan kesombongan maupun ketidakpercayaan mereka karena telah berinteraksi dengan calon Ratu mereka secara langsung.

Para ibu pun membanggakan diri bahwa mereka pernah menggaji Putri Hannah. Sepele bukan? Padahal kalau dipikir-pikir, pada kenyataannya keluarga kerajaan menerima pendapatan dari negara, yang biasa disebut sebagai Sovereign Grant, berasal dari penerimaan pajak rakyat.

Itulah mengapa Putra Mahkota Jimin benar-benar mencurahkan seluruh tenaga dan pikirannya untuk memberikan kehidupan yang layak bagi rakyat Wangsan. Meskipun pendapatan tersebut mungkin hanya memberikan sedikit kontribusi dalam pundi-pundi kekayaannya, di samping pemasukan-pemasukan pribadi dari aset lainnya.

Tapi setiap masyarakat Wangsan mengetahui dengan pasti talenta yang dimiliki Putra Mahkota Jimin. Banyak orang memiliki kemampuan sebagai seorang pemimpin, tapi tidak semua pemimpin tersebut memiliki kemampuan untuk memimpin sebuah negara. Butuh kebijaksanaan dan kerendahan hati untuk bisa menjadi pemimpin yang dicintai dan diakui oleh rakyatnya.

Putra Mahkota Jimin adalah salah satunya, jika tidak dikatakan satu-satunya. Raja Jisung sudah menunjukkan kualitasnya sebagai Raja Wangsan dan sepertinya bakat tersebut diwariskan kepada Pangeran Jimin.

Penampilan keduanya di acara pelantikan disukai dan direstui hampir oleh seluruh manusia di dunia. Putra Mahkota tampan, berbakat juga baik hati dan di sisinya seorang Putri cantik, juga berbakat dan baik hati. Kabar mengenai Putri Hannah yang mandiri dan pekerja keras menyebar dengan cepat melalui mulut ke mulut dan sosial media.

Para pekerja kafe mengambil start duluan dengan mengupload sejumlah foto kebersamaan mereka di media sosial, diikuti anak-anak murid yang pastinya sedang aktif-aktifnya bermain sosial media. Semua menceritakan pengalaman pribadi selama berinteraksi langsung dengan sang calon ratu.

My Beloved CommonerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang