13. Alana

6.4K 542 48
                                    

Alangkah baiknya jika kamu
VOTE+FOLLOW+KOMEN
Sebagai bentuk penghargaan bagi para Author.

Kini karin sudah sampai tepat di lobby perusahaan sambil menggandeng lengan Aaron.

Semua karyawan yang berlalu lalang menatap tidak percaya pada Karin dan Aaron.

"Apa itu anaknya presdir?"

"Siapa anak itu?"

"Sejak kapan presdir kita menikah? Mengapa media tidak ada yang meliputnya?"

"Apakah presdir dan nona sekretaris adalah teman dekat? Ia bahkan membawa anak presdir ke perusahaan!"

Bisikan-bisikan mulai terdengar di telinga Karin dan Aaron, membuat mereka merasa risih karnanya.

"Yoo siapa ini?"tanya Alana, saudara sepupu Karin yang kembar.

Mendengar suara itu, seketika Karin sedikit terkejut menatap kedatangan Alana.

Karin hanya diam tanpa berniat menjawab perkataan Alana.

"Bukankah ini nona muda yang kehilangan statusnya?"ucap Alana dengan nada mengejek.

"Enyahlah, aku sibuk."ucap Karin malas.

"Heh? Sudah jatuh miskin masih saja sombong."

"Menyingkirlah Tante, apa kau tidak dengar apa yang ibuku katakan?"ucap Aaron.

Tatapan Alana beralih pada Aaron.

"Apa kau bilang aku tante? Aku ini masih sangat muda! Huh memang semua anak haram tidak pernah mempunyai sopan santun."

"Jaga ucapanmu!"ucap Karin mulai geram.

"Heh? Mengapa? Apa kau takut aku membocorkan pada semua orang jika kau adalah seorang jalang?"

Plak.

Karin yang hilang kesabaran akhirnya menampar Alana dengan geram membuat Alana marah besar dan ingin menampar Karin.

Perbuatan Karin menarik perhatian para karyawan dan orang-orang yang berlalu lalang, mereka berkumpul menyaksikan perdebatan Karin dan Alana.

"Ada apa itu?"

"Hey lihat mereka bertengkar!"

"Sebenarnya ada apa?"

"Mungkinkah inj seperti di film-film? Seorang istri yang menangkap basah selingkuhan dan menamparnya?"

"Benarkah? Mungkin saja kau benar."

Bisikan itu bisa terdengar dengan jelas di telinga Alana, membuat Alana semakin emosi.

"Kurang ajar kau jalang!"

Alana mengangkat tangannya bersedia menampar Karin, namun Karin lebih dulu menangkisnya.

"Hei Tante girang! Apa kau tidak sadar diri? Penpilanmu bahkan lebih seperti ingin ke club malam daripada bekerja!"

"Kau benar sayang, dia memang wanita seperti itu."ucap Karin.

"Kurang ajar! Bagaimana bisa kau melahirkan anak haram yang tampan dan cerdas seperti dia?!"

Alana berjalan mendekati Aaron dengan penuh amarah, ia bersiap menampar Aaron, namun Karin lebih sigap mendorong Alana.

"Jangan berani-berani kau menyakiti anakku!"ucapnya tajam.

"Heh? Demi seorang anak haram? Hahahaha."tawa Alana pecah."Hey nak? Kau tahu siapa ayahmu? Apa kau ingin mengetahuinya? Aku tidak keberatan untuk memberitahu mu."

Being A Single Mother || TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang