33. Penculikan Aaron(2)

3.8K 315 29
                                    

Karna kalian ngeluh katanya di gantung, jadi aku UP lagi deh nih ya😂, udah ya jangan cemberut gitu wkwkwk🤣

Sebagai gantinya komen yang banyak + Vote nya dong temen-temen 😍🙏
•••••

Al membawa Karin ke ruang CCTV yang ada di sekolah, di layar monitor, terlihat Aaron sedang duduk di bangku samping gerbang sambil membaca buku, kemudian datanglah dua orang berjas hitam mengajaknya berbicara, salah sagu dari mereka tiba-tiba pergi dan menyisakan Aaron berdua dengan pria satunya.

"Siapa mereka? Mereka bukan orang ku." Ucap Al.

Mendengar perkataan Al, tubuh Karin seketika menegang, ia mengepalkan tangannya kuat sambil menatap kosong layar monitor. Sedangkan Al yang menyadari hal itu langsung menggenggam tangan Karin menyalurkan kehangatannya pada Karin.

"Presdir, jika di lihat, putra anda sudah mengelabui dua orang itu dengan mengorbankan tasnya, jadi..," ucap seseorang yang bertugas menjaga CCTV.

"Kau benar, ada kemungkinan putraku saat ini sedang bersembunyi di suatu tempat, dan kemungkinan juga mereka sudah menangkap putraku."

Mendengar ucapan Al, lagi-lagi Karin merasa takut, pikirannya begitu kelut dan tidak bisa berpikir jernih, saat ini ia sangat takut terjadi sesuatu pada anak semata wayangnya itu.

"Hiks Aaron..," lirihnya.

"Ten-" ucap Al terpotong. "Karin!" Teriaknya panik.

Seketika tubuh Karin terjatuh dan tak sadarkan diri di samping Al, dengan sigap Al langsung menangkap tubuh itu dan membawanya ke dalam dekapannya.

"Karin? Hey? Bangunlah." Ucap Al sambil menepuk pelan pipi Karin.

"Presdir, sepertinya nyonya sangat syok, lebih baik anda membawanya ke rumah sakit dengan segera." Ucap petugas tadi yang di jawab anggukan oleh Al.

Langsung saja Al mengangkat tubuh Karin dan membawanya ke rumah sakit, semala di perjalanan Karin masih tidak sadarkan diri, hak itu semakin membuat Al khawatir setengah mati.

"Aku tidak akan pernah memaafkan seseorang di balik ini semua!" -Batin Al menatap jalan dengan begitu tajam dan membunuh.

Bener menit kemudian, Akhirnya Al pun sampai di rumah sakit, langsung saja Al menggendong tubuh Karin masuk ke dalam dan menyuruh dokter segera menangani Karin.

*****

"Hiks hiks.."

Suara tangis seorang anak begitu jelas terdengar di dalam ruangan yang begitu gelap, anak itu di penuhi luka-luka di sekujur tubuhnya, dan matanya di tutupi oleh kain, kaki dan tangannya di ikat agar dia tidak bisa berbuat apapun. Hanya kegelapan yang ia lihat.

"Mami.., Aaron takut hiks, bawa Aaron pulang Mami, bawa Aaron pulang.., hiks." Ucapnya dengan suara bergetar karna takut.

Brak.

Pintu di buka begitu kencang hingga menimbulkan suara yang membuat Aaron terlonjak kaget, namun ia tidak bisa melihat apapun karna saat ini Matanya sedang di tutup oleh sebuah kain.

"A-anda siapa? Apa mau anda?" Tanya Aaron dengan suara bergetar.

"Aku siapa? Aku malaikat maut mu." Jawabnya.

Mendengar suara itu, Aaron terdiam sesaat, ia tak pernah berpikir bahwa seseorang di depannya ini adalah seorang wanita?

"Kamu seorang wanita?" Tanya Aaron.

"Ya."

"Kenapa kamu menculikku?"

"Karna aku benci kau dan ibu jalang mu itu!"

Being A Single Mother || TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang