23. Suapan Karin

6.4K 409 18
                                    


Al pun membawa Karin dan Aaron masuk ke dalam restoran, tentu saja hal itu membuat Aaron bahagia, baru kali ini ia bisa makan bersama orang tua yang lengkap. Dan jangan lupa, makanannya pub begitu enak.

"Makan yang banyak Aaron, agar kamu tumbuh besar." Ucap Al.

"Apa Papi tidak makan?" Tanya Aaron dengan mulut yang masih mengunyah.

"Papi menunggu suapan dari Mami mu." Goda Al.

"Kamu ini! Kamu kan punya tangan huh!"

"Tapi makan dari tangan seseorang yang kita cintai itu rasanya semakin enak."

"Oh benarkah?" Tanya karin.

"Ya."

Karin menatap Aaron dan tersenyum lalu mendekati wajahnya ke telinga Aaron.

"Habis ini suapi Papi mu oke?"

Aaron pun mengangguk mengiyakan ucapan Karin lalu Karin kembali menatap Al dengan senyumnya.

"Bukankah kamu mencintai Aaron? Baiklah, Sayang suapi Papi mu." Ucap Karin.

"Baik Mami!"

Aaron segera menyendokkan makanan di depannya dan mulai mengangkat tangannya ke wajah Al berniat untuk menyuapi Papinya itu.

"Papi! Makan lah Aaaaa."

Al tidak habis pikir dengan apa yang ia saksikan ini, di depan matanya sendiri ibu dan anak ini berani bersekongkol untuk mengejeknya.

"Maksud ku...,"

"Papi kamu tidak mencintai ku?" Tanya Aaron dengan wajah sedih yang di buat-buat.

"T-tidak mungkin! Aku sangat mencintai anakku."ucap Al tak tega.

"Lalu mengapa kau tidak ingin memakannya?"

"Baiklah akan ku makan."

"Yeayy! Papi terbaik."ucap Aaron.

Al memakan makanan yang di suapi oleh Aaron, sedangkan Karin masih menahan tawanya sambil menatap Al.

"Putraku yang terbaik!"-Batinnya.

Karin pun mengedipkan matanya ke arah Aaron yang di balas kedipan balik olehnya. Al yang memperhatikan hal itu tampak Akhirnya ia pun berpura-pura marah pada Karin dan Al.

"Terserah kalian saja, sepertinya kalian tidak ingin makan bersamaku." Ucap Al.

"Apa? Tidak Papa! Aku suka." Ucap Aaron.

"Bohong! Kalau begitu kalian makan saja, aku akan bayar, aku pergi dulu." Ucap Al berpura-pura marah.

Al mulai bangkit dari duduknya dan hendak pergi dari sana, namun seketika terdengar isakkan kecil dari bibir Aaron.

"Hiks Papa, Aaron belum pernah makan bersama Papa."

Melihat itu seketika Al sadar akan perbuatannya yang keterlaluan, bagaimana bisa dia mengacaukan acara makan bersama anaknya?

Ia pun langsung mendekati Aaron dan memangkunya, ia menciumi pucuk kepala Aaron Lembut dan menenangkan Aaron.

"Baiklah, Papa tidak pergi, mari Papa suapi."

"Benarkah Papa?"

"Tentu."

Aaron pun seketika berbinar menatap Al, Karin yang memperhatikan itu merasakan hangat di hatinya, ia pun mendekatkan diri pada Al dan mulai menyuapi Al dan Aaron bergantian.

"Mari Mami suapi, kau juga makan."ucap Karin pada Al.

Karin mulai menyendokkan makanan ke mulut Aaron, Begitu juga ke Al. Semua yang ada di restoran itu pun menatap iri pada Karin.

Being A Single Mother || TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang