Setelah makan malam, para peserta dan perwakilan guru sudah berkumpul mengelilingi api unggun. Beberapa murid yang membawa gitar memainkan gitarnya sambil bernyanyi diikuti oleh murid-murid lainnya.
Panitia sudah dibagi tugasnya, sebagian tetap tinggal di area kemah dan sebagian lagi menyiapkan jurit malam yang diadakan 2 jam lagi. Beruntung Minju tetap tinggal di area kemah karena Minju sangat tidak suka jurit malam padahal dia sudah tahu teman-temannya lah yang menyamar tapi tetap saja creepy.
Minju bersama panitia lainnya ikut duduk mengelilingi api unggun, terkadang ikut bernyanyi atau hanya sekedar melambaikan tangannya ke kiri dan ke kanan. Intinya ikut meramaikan suasana malam itu. Tak lupa para seniorpun ikut duduk meramaikan. Tentu saja Chaewon memilih duduk disebelah Minju. Kalau Hitomi, Minju tidak melihatnya sejak makan malam tapi ada salah satu panitia yang berkata bahwa Hitomi ikut tim jurit malam, membuat Minju sedikit lega.
Para peserta bertepuk tangan meriah. Kali ini acara api unggun akan dipandu seorang mc bernama Minjeong. Untuk lebih memeriahkan acaranya lagi, akan diadakan pertunjukan dadakan. Sebelumnya para peserta sudah mendapat kertas undian bernomor yang dibagikan saat makan malam. Pemilik nomor yang terpilih harus maju untuk menampilkan apa saja. Tiga peserta yang penampilannya paling bagus akan diberi keuntungan yakni tiket dibebaskan dari kegiatan jurit malam. Sedangkan yang terpilih namun tidak bisa menampilkan apapun akan kena hukuman yakni membantu panitia membersihkan lokasi jurit malam setelah acara selesai.
Minjeong menunjukkan sebuah mangkuk bening yang berisi kertas nomor undian yang digulung.
Minjeong kemudian mengambil satu nomor dan memanggil peserta pemilik nomor undian. Tentu saja ada beberapa peserta yang dipanggil namun tidak tau harus menampilkan apa jadi mau tidak mau dihukum. Ada beberapa peserta yang terpilih dengan tampil seadanya yang penting tidak kena hukuman. Ada yang dengan percaya dirinya maju meskipun biasa saja. Namun ada juga peserta terpilih dengan penampilan yang bagus. Peserta menunjukkan beragam penampilan seperti berpuisi, stand up komedi, bermain gitar, bernyanyi, bahkan akting."Hahaha lucu banget iya kan Nju..." ucap Chaewon setelah melihat stand up komedi yang ditampilkan peserta.
"Iya kak.." Minju menetralkan tawanya.
"Untungnya pesertanya banyak yang ngasih penampilan walaupun acak-acakan.. Yaa kita juga ngerti kalau dadakan juga bakal bingung nampilin apa." lanjut Chaewon.
Suara Minjeong terdengar kembali, membuat perhatian Chaewon dan Minju kembali ke depan.
"Sekarang yang terakhir yaa... Jejejejejeng~" Minjeong membuka gulungan nomor undian.
"Peserta nomor undian 109... Hayo siapa..."
Seseorang kemudian berdiri dari arah belakang kerumunan dan berjalan ke depan dengan sorakan dari orang-orang disekitarnya.
Minju melihat Yujin berdiri dari barisan belakang. Pantas saja Minju tidak melihat Yujin dikerumunan kelompoknya yang duduk. Rupanya Yujin duduk terpisah.
Yujin maju dengan muka santai, tidak terlihat nervous sama sekali. Yujin pun berdiri disebelah Minjeong, lalu membisikkan sesuatu.
"Waah ini dia peserta terakhir kita yang akan menutup acara pertunjukan dadakan malam ini... Ahn Yujin." ucap Minjeong. Yujin pun meminjam gitar dan mulai menyetel gitarnya.
"Jadi Yujin akan bernyanyi sambil bermain gitar... Langsung aja ini dia Ahn Yujin.. Beri tepuk tangan meriah... " lanjut Minjeong.
Yujin duduk dikursi yang sudah disediakan. Yujin sedikit berdehem seperti memanaskan pita suaranya.
Suasana menjadi hening. Minju pun penasaran pada apa yang akan ditampilkan Yujin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dating by accident
FanfictionKeadaan yang tidak tepat memaksa Kim Minju menjadikan Ahn Yujin sebagai pacarnya. Bahasa semi formal