"Lama tak berjumpa, kak penyihir cantik, kak Minju.. " ucap Yujin menampakkan senyum lesung pipinya.
"Kamu... Pangeran? "
Hembusan angin perlahan menggerakkan hanbok yang dikenakan Yujin....
Yujin terlihat...tampan.
"Seperti seorang pangeran..."
Yujin menganggukkan kepalanya.
Minju masih terkejut, tapi dia sudah merasa curiga saat kencan di taman bermain malam itu. Minju juga ingat saat ibu pangeran memanggilnya dengan sebutan "Jinniee". Namun lagi-lagi Minju menepis firasatnya itu. Minju berpikir jika Yujin benar pangeran, pasti Yujin akan mengatakan pada Minju bukan... karena pangeran tau namanya. Lagipula ada banyak orang yang memiliki unsur "Jin" pada namanya.
Melihat Minju yang hanya diam, Yujin menggenggam tangan Minju.
"Kakak gak percaya?"
Minju tersadar dari lamunannya lalu menggelengkan kepalanya.
"Nggak. Aku percaya kok Jinnie.. Tapi kenapa baru mengatakannya sekarang? "
"Ehehe maaf kalo aku baru bilang sekarang kak. Sebenarnya aku menunggu kak Minju sendiri yang menyadarinya tapi ternyata kak Minju tidak berkata apa-apa. Aku pikir kak Minju sepertinya sudah lupa dengan sosok pangeran kecil..."
"Ngga. Ngga begitu kok Jin. Aku pernah curiga saat kita kencan di taman bermain tapi aku tidak yakin... Maaf aku tidak langsung mengenalimu..."
"Gak apa-apa kak yang penting aku senang sekarang kita bisa bertemu lagi bahkan berpacaran seperti ini..."
Minju mengelus rahang Yujin.
"Aku tidak menyangka kita bisa bertemu lagi.. Dan juga ternyata pangeran sudah tumbuh secepat ini.." ucap Minju.
Yujin mengambil tangan Minju di rahangnya dan mencium punggung tangan Minju.
"Aku juga tidak menyangka..."
Perlakuan Yujin membuat Minju merona. Minju pun sangat senang bisa bertemu kembali dengan pangeran.
"Sepertinya sebentar lagi saatnya... " ucap Yujin.
Yujin menarik Minju agar berdiri di depannya lalu berbalik menghadap ke arah lapangan. Yujin melepas topi penyihir Minju dan memeluk Minju dari belakang. Refleks, Minju memegang tangan Yujin yang melingkari perutnya. Yujin kemudian sedikit menunduk untuk berbisik di telinga kanan Minju.
"Kim Minju, meskipun kita belum lama, aku berharap kita akan bisa bersama selamanya... Aku mencintaimu..sangat..."
Hati Minju menghangat. Minju menoleh ke kanan dan mendapati wajah Yujin yang berjarak hanya beberapa centi darinya. Yujin mendekatkan wajah mereka dan mencium bibir Minju penuh kelembutan. Yujin mulai melumat bibir Minju namun mereka berdua dikejutkan dengan suara desingan, diikuti dengan ledakan di langit. Ya. Pesta kembang api sudah dimulai.
Mereka pun melepas ciuman mereka dan melihat langit.Minju menikmati pelukan Yujin lalu menyandarkan tubuhnya pada tubuh Yujin. Mereka hanya diam melihat kembang api yang meledak tanpa henti.
Setelah 10 menit, kembang api sudah mereda.
"Yujin-ah.. "
"Hmmm.... "
"Aku juga mencintaimu. "
Keduanya kembali saling menatap.
"Aku tahu... " Yujin tersenyum dan itu sangat manis. Minju sudah tidak tahan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dating by accident
FanfictionKeadaan yang tidak tepat memaksa Kim Minju menjadikan Ahn Yujin sebagai pacarnya. Bahasa semi formal