Sebelumnya, minta dukungannya dengan memvote komentar, dan masukannya
Anak kampung masuk kota? Benar benar anak kampung masuk kota. Aku terheran heran dengan salah satu kampus yang memberikan aku beasiswa di kota ini. Kampus yang sangat luas, tidak dipusat kota, kampus ini juga tidak jauh dari tatanan perkotaan dan masih sejuk. Sungguh ini adalah kampus idaman setiap orang.
Perkenalkan aku reinaldo subagja. Aku dari kampung yang sangat kampungan. Yah aku dari seberang pulau ini. Aku kesini menimbang ilmu. Ilmu yang akan mengubah nasib keluargaku. Dari aku smp aku mendapat beasiswa. Aku ada 3 bersaudara aku paling kecil dan cuman aku yang sekolah, kedua abangku memilih stop karena tidak ada biaya. Aku manja? Ya benar. Aku manja tegapi karena mereka sangat meyayangiku. Tampan? Menurutku dengan tinggi 164 cm dan kulit ku yang agag hitam ini efek bekerja diladang dan wajah biasanya juga gag bisa dibilang jelek. Walaupun dikampung aku termasuk salah satu paling tampan. Tapi kan kampung lain hal kota.
Aku berhenti di depan pintu kedatangan domestik bandara itu. Aku menunggu om yamh katanya om asep yang akan menjemputku. Aku menatap melihat tanda tanda kedatangannya.
Aku melihat pria disana lelaki yang memegang tulisan namaku. katanya om om ternyata masih muda, seperti hanya beberapa tahun lebih tua dariku. Aku berjalan kearahnya. Dia tersenyum lebar dan tersenyum hangat menyambutku.
" kamu aldo? Tanyanya.."
" ia, om asep ya?" Jelasku. Dia tertawa dan gelengkan kepalanya.
" oh sorry.. aku bukan asepmu, aku reihan, aku keponakan pak brata teman ayahmu" jelas dia
" oh aduh. Maaf mas. Maafkan kelancanganku" jelasku malu dan merasa bersalah. Lelaki didepanku ini adalah lelaki dengan gigiputih kulit tidak terlalu putih dan rambut rapi. Sejenak aku melihat dia sangat ramah dan penuh kehangatan. Bahkan dia sudah memberikan ku sebuah roti berisikan sayur dan daging.
" ini makan dulu kalau lapar" jelasnya
" oh iya, makasih mas" jelasku. Kami berjalan keparkiran. Aku memasukkan koperku yang butut itu kedalam mobil dan aku duduk disamping mas reihan. Aku membolak balikkan makananku. Ini makanan aneh pertama yang pernah kulihat. Dikampungku? Aku hanya makan ikan asin, telor tahu, sayur daun ubi dll. Tapi aku gag pernah lihat roti dimakan dengan daging dan sayuran.
" makan do"
" ia mas. Aku masih kenyang" jelasku. Aku mengatakan nyaberbohong dan jelas saja. Perutku tidak bisa diajak kompromi. Suaranya membuat mas reihan tertawaa lagi.
" tih perut kamu udah minta jatah, diamakan aja. Gapapa gag usah malu"
" ia mas. Saya makan tapi.." aku malu mengatakannya. Karena ini makan pertama kali yang seperti ini. Makanan aneh. Agag sedikit besar dan apakah pernah rpti dicampur daging? Rasanya aku gag pernah membayangkannya.
" kau tidak suka?" Tanya nya lagi setelah aku hanya memutar mutar makanannya
" enggak mas, eh maksudku anu mas. Aku.. aku. Aku gag ngerti cara makannya" jelasku.
" hah? Gag ngerti? Di tempatmu gag ada makanan seperti ini?"
" ia mas. Tempat aku masih kampung, yang aku tahu tuh, sayuran di masak mas, daging di rendang atau dimasak yang lain, bukan ditaruh diroti. Rotikan manis mas. Masak makan dengan daginģ sih" jelas ku. Dia tertawa terbahak bahak. Entah apa yang salah dengan ucapanku. Aku menjadi sedikit malu. Apakah aku terlalu malu maluin? Ah.. seharusnya aku tidak ambil beasiswa ini. Pikirku. Aku pasti tidak akan cocok dengan kota ini.
" eh sorry kamu jangan anggap aku meledekmu ya, aku hanya belum oernah liat orang tidak tahu burger. Sorry ya., yaudah nih lihat cara makannya. Jelas mas reihan. Aku dioerlihatkan video mereka makan yang disebut burger ini. Oh gitu tinggal gigit. Pikirku.