14

188 17 3
                                    

" aku mencium.u? Tidak mungkin " jelas aldo menggelengkan kepalanya. Hari ini  mereka tidak pergi kuluah karena hari libur nasional. Gerald hanya memasang headphone ditelinganya mendengar ocehan aldo.

" hey, kak gerald, aku lagi bicara. Aku menciummu? Bahkan itu adalah ciuman pertamaku" kesal aldo lagi tetapi gerald malah mengambil bukunya dan membacanya.

" kak ge, aku gag cium kakak kan? Please bilang itu bohong" mohon aldo. Dia gag habis pikir. Meskipun dia tahu kalau itu bukan dia tetapi itu sangat menjengkelkan bagi dia. Ciuman pertama direbut oleh lelaki paling menyebalkan yang dia kenal.

" udah ngocehnya? Cepat sana kekamarmu, kau brisik mengganggu moodku" jelas gerald. Aldi kesal dan fia memanyunkan binirnya tetapi masih duduk disebelah aldo.

" tuh saat kau mencium ku bibirmu juga begitu" jelas gerald dan aldo tiba tiba menutup bibirnya lagi.

" aku yakin itu hanyu sangean, masa hantu nafsu sama manusia sih" jelas aldo

" bayangkan saja hantu aja jatuh cinta samaku, aku memang sangat tampan" jelas gerald bangga. Entahlah tapi kali ini aldo setuju.

" tadi kata om bagus kita makan malam dirumah reihan benarkan?" Tanya aldo

" hmmm"

" jadi aku juga ikut?"

" hmmm"

" kak gerald juga?"

" hmmmm "

" kak gerald menyukaiku,???"

" hmmmm" aldo tertawa . Jebakannya berhasil

" tampan, disukai hantu dan manusia, sqyangnya aku masih lebih tampan,buktinya kak gerald suka samaku"

" hmmm. Terus aja mimpi, selagi gratis" jelas gerald jengah.  Betapa cerewetnya aldo karena masalah cipokan tadi malam. Padahal gerald tahu juga kalau itu bukan aldo.

Malam pun tiba, aldo siap siap begitu juga gerald. Sebelumnya aldo memangkas rambutnya. Dia juga dibelikan pak brata pakaian setelan jas baru yang pas dibadannya. Iya sangat terlihat mahal. Ini pertama kali aldo memakai jas. Entahlah acara apa yang ada dirumah reihan. Tapi aldo sangat menyukai setelan jas pink itu. Bahkan dia terlihat sangat manis dan tampan.

" wah nak aldo ganteng sekali" ucap bi inah

"Ah.. bibi bisa aja"

" ia nak, betulkan tuan?" Tanya bibi ke pak brata. Pak brata sempat terdiam. Dia tidak menyangka anak laki laki yang selama ini dia tampung ternyata begitu mempesona. Tetapi pikiran pikiran buruk itu dia tepis karena bagi dia aldo adalah anak seperti gerald.

" om apakah aldo harus ikut, aldo kan bukan bagian keluarga besar om"

" siapa bilang, aldo sekarang sudah jadi anak om, jadi aldo wajib ikut" jelas om brata. Setahu aldo ini adalah makan malam keluarga besar istri dari ibu monika ibunya reihan.

Gerald turun dari kamar entahlah mata mereka berdua saling bertemu. Aldo tersenyum bagaimana tidak, lelaki yang diatas sana memang tampan dan badan yang proporsional sedangkan gerald sedikit kagum karena aldo seperti berubah apalagi dengan memakai setelan jas.

" apakah kamu tidak Bawa pasangan?" Tanya om gerald

" ah ayah, setiap tahun ini aja terus bahasan, ayah tahu sendiri kalau gerald bosanan"

" hati hati kalau nanti suka, malah ditinggal, ia gag do"

" oh iya om benar, kak gerald emang hobby sok ketampanan" jawab aldo. Semakin hari dia juga semakin memberanikan diri untuk mengejek gerald, dan gerald pun semakin terbuka untuk berteman dengan aldo.

ANNOYING FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang