7

203 17 0
                                    

Aku berpikir keras bagaimana menangani situasi malam ini. Jadi aku pura pura tidur sambil berdiri. Gerald memutar badaku dan dia sepertinya heran dengan yang terjadi.

"Bagaimana mungkin tidur sambik berjalan" jelas dia dan tak kusangka dia langsung menggendongku dan membawa aku ke kamar. Tunggu aku mengintip sekilas, dia tidak membawaku kekamarku? Dia membawaku kekamar dia? Apakah ini gerald yang asli atau hantu? Pikirku

Dia bahkan merapikan rambutku dan menyelimutiku. Aku melihat dia setelah itu duduk dikursinya. Dia sepertinya sedang sibuk tetapi karena tidak mau ketahuan bangun aku pura pura tidur sampai aku tertidur.

Pagi hari aku terbangun. Dan astaga aku kaget bukan kepayang. Didepanku ini gerald. Tidur tidak pakai baju hanya dengan boxer. Aku bahkan bisa melihat benjolan di boxernya menjulang dan aku sampai menelan ludahku. Aku melihat wajah gerald. Sungguh. Lelaki ini sebenarnya baik, dia juga tampan dan lihat? Wajah tenangnya sungguh mempesona.

Astagaaa... apa yang aku pikirkkan? Setidaknya sekarang aku berpikir seperti itu. Mengapa aku memuji muji nya, dan jantungku berdegub kencang. Apakah ini? Mengapa aku begini?

Gerlad membuka matanya dan dia beranjak dari kasurnya. Dan byurr.. wajahku disiram air. Sungguh ini air sungguhan

" bangun lu pemalas, lu pikir lu tuan disini?" Jelasnya. Sungguh kali ini aku benar benar menyesal telah memujinya. Ini benar benar membuatku kesal. Aku keluar dari kamarnya tanpa berbicara kepadanya.

Sesampai dikamarku, jantungku kembag kempis karena kemarahanku udah memincak. Aku kesal dengan diriku sendiri kenapa tidak ada kekuatan untuk melawan dia balik. Tapi aku juga benci ketika dia akan mempermainkanku dikampus. Aku menahan emosiku dan mulai tenang, aku mandi dan turun kebawah. Disana sidah ada om brata dan itu siapa? Itu adalah ayah ibu reihan. Aku bisa mengenalnya karena lihat photo keluarga pak brata.

" aldo sini kenalkan , ini ayah dan ibu reihan, rwihan tahukan?"

" ia om tahu, kenalkan om tante  aku aldo"

" oh nak aldo, jadi kamu yang sering diceritakan reihan?"

" hah? Ia apa tante? "
" ia dia bilang dia jadi punya sahabat baru dan adik baru baginya, maklum rehan anak satu satunya" entahlah apakah aku bangga karena sering disebut reihan kekedua orang tuanya atau sedih setelah mengetahui ceritanya.

" oh iya tante, reihan juga abang yang baik" jelasku

" Oh iya kamu bangun kan gerald, suruh dia sarapan nanti kambuh maghnya bari tahu rasa" jelas om brata dan aku pamit keatas. Dari aras aku berjalan tetapi aku merasa ibu reihan selalu memperhatikanku  dan saat aku melihat mata kami bertemu dia hanya tersenyum. Tapi aku bisa merasakan hal aneh. Dan aku tidak nyaman dengan senyumannya. Dan aku juga merasa tidak nyaman disekitar ayah dan ibu reihan. Membuat buluku berdiri.

.aku mengetuk pintu reihan, aku udah tahu dia ini bangun tapi karena om brata minta aku membangunkannya juga

" kak , bangun kak" jelasku

Gerald membuka pintu dia hanya memakai handuk dan rambutnya basah. Sial dia memiliki tubuh yang bisa dikatakan sempurna. Aku menelan ludah melihat nya. Sungguh ini wangi. Badannya wangi.

" apa yang kau lihat? Kamu homo?" Tanya gerald ti fhe point.

" gag lah, aku hanya tak tahan, lihat itu handukmu lepas" jelasku sambil tertawa. Memang handuknya lepas. Aku bisa melihat tanduk pisang disana.

" shit" jelas dia menutup pintunya lagi dengan keras. Aku hanya geleng geleng. Ini anak badan tinggu berotot tapi sifat kekanak kanakannya luar biasa tak tertandingi..

ANNOYING FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang