10

186 17 3
                                    

Ketukan dikamarku menggangguku. Entah apakah itu ulah mahluk halus atau siapa. Aku masih memikirkan betapa bodohnya aku menyalah artikan semua yang kak reihan lakukan untukku. Lagian siapa aku, aku hanya anak kampung yang terlalu baper dengan semua perlakuan istimewa kak reihan.

Pintu kamar itu kembali berunyi. Aku melawan kemalasanku dengan membukanya. Saat aku membukanya tidak ada siapa siapa. Hanya ada sebuah kue dengan lilin dan sebuah kotak besar. Entah apa isinya. Siapa yang memberikannya? Apakah gerald atau kak reihan? Ah gag mungkin kak reihan. Jelasku lagi dalam hati.

Aku meniup lilin kue kecil itu. itu seperti kue cupcake dengan lilin kecil diatasnya. Aku membawanya kedalam kamarku dan aku kembali membuka kotak itu.

" entahlah ini berguna atau tidak, tapi ini hadiah dariku, aku tahu ini berguna bagi kuliahmu, makanya aku membelikannya. Tidak ada penolakan, kalau tidak aku akan membatalkan pertemanan kita" jelas tulisan itu. Aku bisa mendengar suara musik dikeraskan disamping kamarku. Aku tahu dia sengaja melakukannya karena dia tidak mau aku mengetuk pintunya dan menanyakan tentang hal ini.

" dasar orang aneh" jelasku dalam hati. Entahlah kaliamat demi kalimat yang kubaca membuatku seakan lupa dengan apa yang terjadi malam ini. Kota itu berisikan laptop. Aku sebenarnya tidak mau menerimanya, tetapi aku tidak bisa menolaknya, aku tahu dia sepenuh hati memberikan ini. Karena seorang gerald, si sombong yang menyebalkan.

" terimakasih" jelasku memeluk tulisannya sambil membaringkan badan.

Wanita itu menangis lagi, lagi dan lagi wanita yang bergaun cantik itu menangis. Entah apa yang membuatnya selalu menangis, aku melangkahkan kakiku mendekat..

" tolong nak, tolong anakku, tolong dia, tolong nak, tolong saya.. tolong saya.. tolong saya..." suara itu semakin lama semakin membuat kupingku sakit. Entah apa yang mau dia tunjukkan. Tiba tiba aku berdiri disebuah rumah. Rumah yang tak asing bagiku. Aku melihat wanita cantik itu bermain dengan ketiga anaknya dan ayah mereka. Setalah itu aku berada disebuah ruangan.

" kamu ternyata selama ini bohongi aku mas" teriak wanita itu

" maafkan aku, aku janji tidak akan memgulanginya lagi" jelas lelaki itu yang tak lain adalah pak brata.

" tapi aku sudha kecewa"

" maafkan aku sayang, aku tahu ini salah, dan aku tidak akan masuk lagi kedalam dunia itu" jelas pak brata. Wanita itu berlari keluar pintu ruangan itu dan dia tiba tiba menarik tanganku dan tersenyum. Dan aku tiba disebuah ruangan.

Wanita itu, dia lagi berdiri memegang perutnya yang buncit. Dia menyanyikan lagi jawa. Entahlah padahal wajahnya sepeti wajah campuran. Wanita itu tiba tiba berhenti dan tertawa.

" hhahahhah, dia membunuhku dia membunuhku dia membunuhkuuuuuuuuuuu" teriakkan dia makin lama makin kencang. dia menunjukkan seorang wanita. Wanita yang kemarin melakukan ritual. Aku mendekat kepada wanita itu tetapi tiba tiba lelaki bertopeng itu berlari kearahku dan dia memukul ku dari depan.

Ternyata aku bermimpi lagi, lagi dan lagi aku ditujukan kepada wanita yang meminta tolong. Aku kehausan. Karena hal ini sering aku sudah menyiapkan air di kamar tetapi kenapa malam ini malah terjatuh dan pecah? Aku berniat membersihkannya. Jam 03.00 pagi. Aku turun kebawah, melihat sapu dan pel untuk membersihkan kamarku. Tapi aku mendengar suara aneh. Yah itu dari kamar pak brata. Aku menguping yang terjadi. Suara dua orang laki laki yang sedang bercumbu. Mereka bahkan terang terangan melakukannya saat gerald ada disini? Apakah pak brata tidak bisa menyewa hotel atau bagaimana? Tiba tiba pintu pak brata terbuka. Aku berlari mencari tempat persembunyian.

" aku masih kuat kan sayang?" Tanya pak brata pelan kepada benny. Benny mencium bibir pak brata melumatnya lagi.

" jika kamu kuat harusnya bisa satu ronde lagi"

ANNOYING FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang