" aduh den reihan, ini mas aldo ya, wah gantengnyaa.. sini den akubawain belanjaan dan tasnya" jelas bapak bapak disana.
" loh pak asep masih sakit, istirahat saja" jelas reihan dan dianmembawa koperku aku membawa belanjaanku.
"Bi ada gerald dirumah?"
" gag ade den, mas gerald mah jarang dirumah paling sabtu malam aja, biasanya sama pacarnya" jelas bi inah.
" ah.. ia aku lupa, oh ya bi ini reinaldo, baru datang bi, tolong kasih tunjuk kamarnya, oh ya do, aku mau langsung pulang ya. Jangan sungkan sungkan disini" jelas reihan.. aku pun mengikuti langkah bi inah dan masuk kesebuah kamar yang menurutku kamar yang mewah.
" den ini kamar dulu milik anak sulung pak brata, aden disini aja, soalnya orangnya udah diluar negeri" jelas bi inah. Disamping kamar itu ada juga satu kamar.
" bi, panggil nama aja ya, saya dari kampung" kilahku.
" oh iya den maksud bibi aldo"
"kalau disamping kamar siapa bi?" Tanyaku.
" oh itu kamar tuan gerald, nak aldo jangan masuk ya kesana atau gag jangan sentuh sedikitpun barangnya, trus kalau ada suara aneh aneh nak aldo tutup kuping aja" jelas bi inah.
" aneh gimana bi?"
" yah nanti nak aldo tahu juga, bibi pamit mau kedapur, oh iya sabun nak aldo sudah bibi siapin dikamar mandi, nak aldo kalau butuh apa apa panggil bibi aja ya". Setelah itu aku merapikan barang barangku, dan aku tertidur mungkin karena lelah, aku terbangun sudah pukul 5 sore. Aku berjalan mengitari rumah cari dapur dan akhirnya dapat juga.
" bibi lagi masak?"
" iya masak kenapa den?"
" aldo ikut aldo jago masak loh bi" jelasku
" wah jarang anak cowok suka masak, taudah bibi tunggu didapur" jelas bi inah. . Pembantu yang suka bersih bersih kata bi inah lagi sakit. Jadi aku inisyatif kalau aku masak buat makan malam, bi inah lanjut bersih bersih. Kalau bumbu bumbu disini masih samalah, ada ketumbar, ada micin, ada sejenih kaldu bubuk, garam dan lain lain. Semua masih sama. Dan ada daging. Aku memutuskan buat oseng oseng ala kampung. Heheh. Juga ada tahu tepung dan juga tempe bakar dengan sambal geprek.
" aduh nak aldo, ini masakan nak aldo?"
" lah ia dong bi, kan aldo sendirian masa aldo minta bantuan jin" canda aldi memberikan sedikit dicicipin bi inah.
" hmm. Enak ini den, bibi jadi kangen masakan ibu bibi"
" ah bibi bisa aja, biasa kok. Yaudah aku sajikan ya di meja."..
" ia nak aldo, makasih ya udah bantu bibi"
" ia bi gapapa, aldo senang" . Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Aku segera mandi dan ganti baju. Aku sedikit haus dan berjalan kedapur bawah mengambil minum.
" eh lu, pembantu baru kan? Buatin aku jus jeruk" jelas dia. Lelaki yang menurutku tampan dan badannya proporsional lagu duduk makan. Makannya bahkan sangat lahap.
" oh ia mas, saya buatin" jelasku
" mas? Kau pembantu baru juga kan? Pembantu disini biasa manggil saya tuan atau aden"
"Oh iya tuan" jelasku. Gila saja.suara dia lebuh kebas dan sedikit suara aja bisa buat orang seperti ciut tak bernyali. Aku bahkan tadi gemeter. Aku datang membawakan minumannnya, dan akau taruh di mejanya..
" mana bi inah, bilangin sama bi inah, kalau masak itu kayak gini, enak. Kalau gini kan saya betah makan dirumah" jelasnya
" oh ia tuan" jawabku. Aku sedikit senang dengan reaksi dia atas makanan yang kumasak. Bahkan aku perhatikan dia nambah.
"Bi inah, ini bi inah yang masak? Kenapa lain dari biasanya. Ini enak bi. Besok besok masak yang kayak gini" jelas dia. Sungguh aku melihat lelaki arrogan dan sombong yang didepanku ini. Dia bahkan lagi makan masih aja nada suaranya kayak boss besar.
" oh bukan den, itu mas masakan nak aldo, dia yang datang dari kampung" jelas bi inah.
" oh kamu aldo yang selalu dibicarakan papa, aku gag nyangka orangnya kumuh dan dekil seperti mu, satu lagi jangan pernah ngaku ngaku dikampus kalau aku dan kamu satu rumah. Bisa bisa mereka menertawakanku"
" oh ia tuan, makasih juga sudah mempersilahkan aku tinggal disini"
" ahahha. Jangan geer. Bukan aku yang mau, ayah, kalau aku mah ogah" jrlas dia meminum jusnya dan pergi dari hadapan kami.
"Siapa dia bi, kok seram sekali?" Tanyaku.
" hey lu gue masih dengar, jaga ucapan lu ya, atau gag gue habisin juga lu disini" jelasnya. Aku sungguh takut karena dia itu sepertinya bos dirumah ini. Dan benar saja. Dia adalah gerald setelah bibi memberitahuku.
" den yang sabar ya, gerald emang gitu,maklun dari kecil dia tidak ada kasih sayang seorang ibu karena meninggal pas lahirin gerald" jelas bi inah
" oh iya bi, gapapa yaudah aku kekamar dulu ya bi"
" ia den , istirahat besok kan udah mulai kuliahnya"
Aku pun pergi kekamar. Dan mencoba merapikan lagi barang yang dibawa besok pas pengenalan kampus. Setelah itu aku tidak bisa tidur karena disamping itu suara musik kencang. Aku yang tidak bisa tidur dan merasa terganggu, aku memberanikan diri mengetuk pintu kamarnya.
" maaf tuan, saya dikamar sebelah tidak bisa tidur, bisa kan tuan memperkecil suaranya?" Jelasku. Tetapi dia hanya membanting pintu dan aku sungguh kaget. Aku kembali kekamar tetapi suara musim masih terdengar. Pukul 11 malam aku tidak mendengarkan lagi musik musìk itu sampai tertidur. TetPi jam 3 aku gerbangun lagi. Sungguh suara kali ini seperti pelan tetapi sangat meresahkan.
" ahh. Ahhh. Yess.. ourgg" suara itu sungguh mengganggu konsentrasi tidurku. Aku putuskan lagi untuk kesana. Dan shit ini pintunya tidak tertutup rapat dan aku bisa melihat dari celah celah pintu. Kalau sigerald lagi gendong perempuan dan mereka lagi melakukan hubungan badan.
Entah, aku merasa ada yang mendorongku, tetapi aku terjatuh sehingga pintu itu terbuka dan mereka melihatku. Mereka tetap melihatku tetapi tidak menghentikan aksi mereka.
Dan aku langsung berdiri, pergi dari sana. Sungguh ini adalah pengalaman pertama dalam hidupku melihat orang secara langsung seperti itu.Sekeluarnya dari tempat gerald. Aku merasa aneh, buluku berdiri bukan karuan. Entah apa yang terjadi disini teyapi tempat aku tadi mengintip mereka terasa dingin mencekam. Sungguh aku tidak berbohong. Aku jhga tadi merasakan kalau ada yang mendorongku.
Aku buru buru meninggalkan pintu gerald dan aku pergi kekamarku. Tanpa berselang lama, aku bisa melihat bayangan seseorang didepan jendelaku dan tiba tiba menghilang. Ahh sungguh ada apa dengan rumah ini. Apakah maksud bibi tadi siang tentang gerald atau hal ini? Aku mencoba menutup kembali kedua mataku dan memejamkan mata.
Bersambung