15.

325 27 11
                                    

malam hari pak brata sepertinya tidak pulang, sedangkan aldo. Entah mengapa hari ini gerald mempersilahkan dia tidur dengannya.

" apakah kamu sudah baikan?" Jelas gerald saat dia kembali dari kamar mandi. Aldo hanya berjalan maju. Dia berjalan seperti mayat hidup.

" do, lu kenapa, jangan main main !" Tanya gerald. Gerald baru kali ini takut  entahlah dia merasa bulu tangannya semuanya berdiri, dan tiba tiba rumah mereka terdengar lagu jawa.

Aldo  terus saja berjalan, dia berjalan dan tak mendengarkan apa yang gerald katakan, gerald memeluknya tetapi entah kenapa aldo sangat kuat dia tetep berjalan bahkan sekarang dia menarik tangan gerald kepadanya.

Aldo duduk dipohon yang ada di pekarangan mereka, pohon itu tidaklah terlalu besar tetapi pohon itu adalah pohon kesayangan bu kritina semenjak dia hidup. Aldo langsung mengais ais ranah disana dengan tangannya, hujan pun mengguyur mereka. Aldo tetap tidak berhenti. Gerald akhirnya ikut menggali apa yang ada disana dan  yerdapat sebuah kotak. Setelah kotak itu kelihatan, aldo pingsan dan  gerald mengangkatnya serta mengambil kotak itu.

Sesampainya dikamar gerald, aldo sadarkan diri. Dia bertanya apa yang terjadi dan kenapa gerald menggendongnya, gerald menjelaskan semua dan meminta aldo membersihakan badan mereka tetapi tangan aldo pedih. Jari jarinya pedih karena m3ngasi tanah tadi bahkan beberapa jari berdarah.

" bagaimana mungkin aku mandi dengan seperti ini?" Tanya aldo.

" aku gag mungkin mandiin kamu" jelas gerald lagi

" siapa juga yang mau dimandiin sama kakak" aldo memonyongkan lagi bibirnya.

" tapi aku harus mandi, lihat aku penuh tanah" jelas aldo pelan.

"Kamu memang menyusahkan" akhirnya gerald memandikan dia. Saat aldo membuka bajunya, ternyata dia punya kulit putih mulus. Entahlah awalnya dao datang hitam tetapi bari beberapa minggu dijkarta dia berubah menjadi putih. Tetapi masih terlihat belang antara tangan dan lengan.

" kak gerald gag mandi juga?" Tanya aldo

"Nanti sehabis kamu, aku gag mau kamu nafsu lihat aku" jelas gerald.

" kak aldo, kakak gag marah samaku karena aku menyukai laki laki?" Parau aldo. Gerald sambil menyabuni depan badan aldo pun mentap aldo dan dia membersihan wajah aldo dari sedikit sabun.

" ayahku sepertimu, jika aku memarahi mu berarti aku membenci ayahku bukan, kapan otak beasiswamu ini akan berjalan?" Jelas geral menjitak jidat aldo. Aldo meringis kesakitan.

" kalau nanti aldo suka sama kakak gimana?"

" ih amit amit, aku masih mau menikmati tubuh seksi yang ada payudaranya, bukan sepertimu" jelas gerald seperti kegelian.

" ahahha. Hati hatiloh nanti jadi suka samaku, ini aja kakak udah mandiin aku, besok ngapain?" Canda aldo.

" udah sana kau ganti baju sendiri aku masih mau mandi" jelas gerald.

" jangan coli bayangin mukaku ka  aku gag sudi" jelas aldo kegirangan dan gerald menendqng pantatnya yabg silapisi handuk.

Setelah merek selesai mandi gerald memanggil aldo dan mereka membuka kotak yang mereka temukan. Alangkah kagetnya. Kotak kecil itu berisikan darah segar, dan bunga bungaan dan serta rambut dan foto terbalik. Gerald mengambil foto itu dan dia kaget aldo pun begitu. Itu adalah foto alm. Ibu gerald.

" siapa yang berani melakukan ini...." teriak gerald langsung. Tempra mentalnya muncuk  dan dadanya kembang kempis, dia bahkan meninju dinding dengan tangannya.

" aku akan membunuh mereka jika aku tahu siapa mereka," jelas gerald lagi. Gerald kembali memukul kaca dan kaca itu pecah membuat tangan gerald berdarah. Saat gerald ingin melanjutkannya aldo berdiri didepan kaca itu dan hampir terpukul oleh gerald.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANNOYING FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang