4.

238 12 0
                                    

Jam tiga aku terbangun lagi, kali ini aku terbangun karena aku kehausan. Udah 2 hari aku dirumah ini dan jam 3 aku selalu terbangun. Aku minum di dapur dan aku kaget melihat gerald lagi menangis.

" tuan? Ada apa?" Jelasku. Gerald masih menyembunyikan wajahnya tetapi aku tahu dari baju yang dia pakai.

" aku aku aku merindukan ibuku" jelas dia. Aku mencoba mendekat dan berusaha mendekat kepada dia. Dia langsung memelukku. Dan dia masih menangis. Tetapi makin lama tangisan dia berubah menjadi tangisan perempuan. Sampai aku sadar aku memeluk seorang wanita dan wajahnya hilang setengah. Aku terkaget kaget bukan main sampai aku tersadar kembali. Ternyata ini jam 3 lagi dan aku haus.

" apakah mimpi tadi akan jadi nyata?" Pikirku. Tetapi aku sambil berdoa dalam hati tetap kedapur dan aku tidak menemukan siapa siapa. Tetapi aku kaget bukan main saat benny menepuk pundakku dan tersenyum

" astaga kak benny ngagetin aja, kakak ngapain kedapur? Tanyaku"

" ah aku juga haus, apakah kamu juga haus?"

" ah ia kak, yaudah aku kekamr dulu ya" jelasku. Dan aku menunggalkan kak benny disana.

Keesokan harinya. Aku kembali dengan kedua teman gilaku. Kami sama sama maju tapi apa yang membuat kami tertawa, kami pikir ini lomba akan wah , tetapi yang tampil seperti asal tampil dan ketika giliran kami, semua tergeran heran dan tepuk tangan, pengumuman dilakukan dan kami pasti jadi juaranya.

Hari ini tidak ada yang spesial, akupuntidak dikerjai karena aku juara dengan 2 teman tololku ini, bahkan kami diperkenalkan senior lain dan menutup hari ini masa mos dengan juara 1 juga di futsal dan juara 2 divolly. Kampus ini sebenarnya tidak terlalu mementingkan ospek ospek keras, selain hanya meminta tanda tangan senior, terutama semua harus punya tanda tangan ketua jurusan dan ketua PMB.

" eh lu langsung pulang?" Tanya temanku

" eh engga, tadi aku janji dengan bang reihan makan sama, aku langsung kelokasi yang di kirim" jelasku.

" oh gitu yaudah, kami duluan ya" jelas mereka. Mereka meninggalkanku dan aku membawa motorku kelokasi yang bang reihan katakan.
Sesampainya disana aku tak menyangka itu lokasi yang sangat bagus. Dikampungku mana ada makanan yang seperti ini. aku berjalan sambil chat bang reihan dan aku menemukan kursinya.

" ayok duduk, tenang kali ini aku yang traktir" jelas dia

" astaga kak, nanti hutangku makin lama makin numpuk"

" udah gag usah dipikirkan, oh ya kunci motormu dimana?" Tanya dia.

" ah. Ini kak, kenapa?" Aku memberikan kuncinya

" oh itu, aku sudah menelpon pak asep, dan dia udah datang jemout motormu, nanti kau pulang dibonceng kakak aja"

" pesan aja" jelas kak reihan sqat aku melihat lihat nama makanan yang entah. Ada bahasa inggris tapi ada juga entah, mungkin italia

" mas aku gag ngerti makanan ini, apakah mas bisa pesankan samaku?"

" ahaah. Oh iya aku lupa, yaudah kalau gitu kamu makan yang kupesan aja ya" jelas dia sambil mengatakan pesanan. Steak dan lain lain. Makanan datang dan aku hanya melihat. Bagaimana mungkin, ini seperti makanan aneh, daging, dan sepertinya kentang di haluskan, dan sayur seperti buncis 3 batang. Aku menelan ludah dan bingung juga makan pakai garpu dan pisau.

" kenapa kamu lihat lihat aja? Tidak suka?" Tanya kak reihan

" oh engga, bukan gag suka kak, tapii, aku malu" jelasku

" oh itu, yaudah ini kamu makan punyaku aja" jelas dia sudah memoting motong dagingnya dan aku tinngal makan saja. Sungguh mas reihan ini sangat baik.

" mS aku boleh tanya" jelasku

" iya tanya aja dek" jawab dia. Bahkan setalah kamu aku sekarang adek. Itu membuat pipiku memerah

" loh kenapa pipimu merah?" Tanya dia tersenyum

" eh engga mas, oh iya aku mau tanya pak brata kemana ya mas?" Tanyaku

" oh om brata, dia kan ke malasya, sepertinya bakal lama deh, emang kenapa?"

" engga, aku mau makasih aja pak brata baik banget oh ya, kak reihan kok gag pernah main kerumah?" Tanyaku

" hmmm. Aduh gimana ya ceritainnya" jelas kak reihan agag bingung.

" kakak ada rasain hal aneh?" Tanyaku

" loh kamu juga rasain?" Tanya kak gerald.

" aku dua hari inj rasain itu kak, aku takut setiap jam 3 pagi aku kebangun" jelasku

" astaga, mau tidur ditempat kakak aja? Nanti aku kasih tahu kemama" jelas reihan

" ah gag usah, aku sunggub tidak enak sama pak brata, lagian aku penasaran" jelasku

"Nah, sebenarnya dari awal abang mau cerita itu, bukan hanya bang, bi inah pak asep juga rasain hal itu, itu terjadi 1 bulan terakhir ini, aku juga bingung dulu rumah itu biasa biasa saja, awalnya abng gag percaya tetapi 2 minggu belakangan ini baik aku pak asep dan bi inah lebih sering mendegar dan merasakan merinding" jelas kak reihan

" apakah kak gerald tahu?"

" nah itu masalahnya, gerald tidak percaya akan hal itu, dia hanya bilang kalau kami semua sudah gila"

"Ah sudahlah mari bicara tentang kita" jelas bang reihan

" kita? "

" iya, kita, kan kita sudah jadi teman, bahkan kita belum mengenal satu sama lain, padahal tiap hari kita berjumpa"

" oh iya bang" jelasku. Entah kenapa aku sempat ke geeran saat dia mengatakan kita.

" jadi apakah kamu sudah punya cara? Atau ada di jurusanmu yang menarik perhatianmu?"

" ah aku bang, aku gag tahu, sejauh ini tidak ada yang menarik bang, abang sendiri? Apakah abang punya pacar?"

" aku? Bagaimana mengatakannya, sebentar lagi kalau dia menyukaiku"

" jadi abang sudah pdkt?"

" ah, pdkt? Aku sudah pdkt tapi aku gag tahu dia sadar apa tidak"

" kenapa abang gag bilang aja sama dia?"

" ehmm
Nanti aja, abang belum berani, abang takut dia tidak seperti pikiran abang" jelasnya membuatku sedikit bingung. Setelah selesai makan kami jalan jalan keliling.

Tiba tiba ada seseornag jogging malam hendak lewat tetapi karena aku tidak lihat aku dan dia tabrakan tetapi dia tetap melaju dan aku jatuh. Kakiku pedih sekali tetapi masih bisa berjalan.

" apakah begitu sakit?" Jelasnya

" ah iya sakit sedikit" dia langsngi jongkok dan memintaku naik kepunggungnya. Aku mengatakan kalau aku malu diperhatikan orang orang tetapi dia bilang kalau aku tidak usah peduli, yang penting aku tadak sakit. Sungguh hujan waktu itu tiba tiba mengguyur sehingga dalam gendongannya kami berlari menuju tempat berteduh. Entah kenapa hanya dua orang disinim aku dan bang reihan.

" ini kamu sepertinya kedinginan" jelas dia memberikan jaketnya .

" apakah abang gag kedinginan?"

" badanku jauh lebih kuat darimu, qku lebih tinggi dan berotot angin tak akan membuat ku sakit" jelas dia. Kata katanya buat pipiku merona. Tiba tiba dia memegang pipiku. Setelah itu memelukku..

" aku sepertinya kalah dengan dinginnya malam, aku butuh kehangatan" jelasnya membuat aku menenggelamkan wajahku kedalam dada bidangnya. Sungguh jantungku berdebar kencang seperti mau meledak.

ANNOYING FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang