Part 14

3.4K 290 24
                                    

Setelah melewati perjalanan sekitar 15 menit, Aisyah dan Rayhan serta rombongan jamaah umroh Barokah Tour lainnya sampai di Bir Ali atau yang dahulu disebut dengan nama Dzul Hulaifah. Tempat ini terletak 11 kilometer dari Masjid Nabawi. Tepatnya sebelah barat Lembah Aqiq. Di sana, sebuah masjid berdiri. Namanya Masjid Bir Ali. Bangunan masjid bernama lain, Masjid Abyar Ali itu tampak seperti benteng perang.

Lokasi ini merupakan saksi bisu perjalanan haji Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Di bawah sebuah pohon, Rasulullah berteduh di tengah perjalanan menuju Mekkah. Di lokasi ini pula, sahabat Ali bin Abi Thalib  menggali banyak sumur.

Menurut catatan sejarah, di lokasi ini, Rasulullah melakukan miqot dan mengenakan kain ihrom untuk berumroh. Di masjid ini, Aisyah dan Rayhan serta jamaah umroh Barokah Tour lainnya akan meniatkan diri untuk berumroh wajib dan menjalankan sholat sunnah ihrom.

Ustadz meminta rombongan jamaah umroh Barokah Tour sudah memakai pakaian ihrom dari hotel. Untuk menghindari antrian panjang di toilet masjid Bir Ali.

Aisyah dan jamaah perempuan Barokah Tour lainnya sudah rapih dengan gamis putih dan kerudung putihnya. Aisyah memakai manset cincin agar aurat tangannya tidak terlihat saat lengan bajunya tertarik. Sedangkan Rayhan dan jamaah laki-laki Barokah Tour lainnya sudah siap dengan kain ihromnya.

Tadi waktu di kamar hotel, Aisyah mewanti-wanti Rayhan agar mengencangkan ikat pinggangnya agar kain ihromnya tidak melorot. Rayhan sampai tertawa mendengar Aisyah yang begitu cerewet mengingatkannya.

Jamaah laki-laki berjalan menuju toilet laki-laki untuk buang air, melepas underwear atau berwudhu. Begitu juga jamaah perempuan juga berjalan menuju toilet perempuan untuk buang air atau berwudhu.

Selesai berwudhu jamaah umroh Barokah Tour memasuki masjid Bir Ali untuk melaksanakan sholat tahiyatul masjid 2 rakaat, serta sholat sunnah ihrom 2 rakaat.

Setelah semua jamaah umroh selesai sholat sunnah ihrom, muthawif mengarahkan seluruh jamaah umroh Barokah Tour untuk menaiki bis.

Setelah semua jamaah umroh Barokah Tour menaiki bis, ustadz menanyakan apakah masih ada jamaah laki-laki yang masih memakai underwear, penutup kepala atau pun alas kaki yang menutup mata kaki. Serta menanyakan jamaah perempuan apakah masih ada yang belum menutup aurat dengan sempurna, atau masih menggunakan penutup muka maupun sarung tangan.

Ustadz juga mengingatkan sekali lagi larangan-larangan umroh lainnya seperti, dilarang bermake-up, memakai wangi-wangian (kecuali yang dipakai sebelum ihrom dan sudah kering sebelum berpakaian ihrom), termasuk wangi – wangian yang berasal dari sabun. Dilarang memotong kuku dan mencukur atau mencabut bulu badan. Dilarang memburu atau menganggu atau membunuh hewan dan merusak tumbuhan. Dilarang meminang, menikah atau menikahkan serta bersaksi. Dilarang bercumbu, bermesraan, atau berhubungan suami istri. Serta dilarang mencaci, bertengkar atau mengucapkan kata-kata kotor.

Setelah semua jamaah dipastikan tidak melakukan larangan umroh, ustadz pun mengajak jamaah untuk berniat umroh. Dengan mengucapkan,

"Labbaikallahumma 'umratan"

Yang artinya "Aku sambut panggilanMu ya Allah untuk menjalankan umroh".

Setelah semua selesai berniat, bis pun kembali bergerak menuju Mekkah. Perjalanan yang memakan waktu sekitar 6 jam. Dalam perjalanan ustadz mengajak semua jamaah, memperbanyak bacaan kalimat talbiyah yang selalu diucapkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ketika umroh dan haji.

"Labbaik Allahumma Labbaik...
Labbaik Laa Syarika Laka Labbaik...
Innal Hamda Wan Ni'mata Laka Wal Mulk Laa Syarika Lak"

AFTER AKAD ✔️ (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang