Tok... Tok... Tok...
"Ya... Masuk aja Tha..." Ucap Aisyah ketika melihat Mitha didepan pintu masuk ruangan kantornya yang dilapisi kaca transparan.
"Maaf bu... Boleh bicara sebentar?" Tanya Mitha.
"Boleh... Duduk Tha..."
"Makasih bu..." Mitha pun duduk dihadapan Aisyah. Jarak mereka hanya terpisah oleh meja kerja Aisyah.
"Sebentar Tha... Kak... Tolong beliin coklat kesukaan ibu dong... Minta tolong temanin sama tante Rani ke mini market yang diujung ya... Tante Rani udah tau kok coklatnya..." Pinta Aisyah kepada Zahra yang sedang belajar menulis.
"Aku belum selesai nulisnya, bu..." Ucap Zahra.
"Gapapa... Nanti terusin lagi... Tolongin ibu dulu ya... Kalau kakak mau beli coklat juga, beli aja... Kalau tante Rani juga mau, beliin juga... Tawarin kakak Mitha, kak... Mau coklat juga ga..."
"Kakak Mitha mau coklat juga?" Tanya Zahra.
"Ga... Makasih ya Zahra..." Ucap Mitha.
"Sama-sama, kakak Mitha..." Ucap Zahra.
"Tapi aku mau es krim juga, bu..." Ucap Zahra lagi, ketika sudah berada disamping Aisyah.
"Iya gapapa... Kakak beli aja. Yang penting nanti sebelum tidur, kakak gosok gigi dulu ya..."
"Oke ibu..." Ucap Zahra sambil jarinya membentuk lambang oke.
"Nih uangnya kak... Pergi ke mini marketnya sama tante Rani ya... Jangan sendiri." Aisyah memberikan uang berwarna merah kepada Zahra.
"Oke ibu... Aku jalan ya, bu... Assalamualaikum..." Ucap Zahra. Lalu Zahra pun berjalan keluar dari ruangan kantor Aisyah.
"Waalaikumussalam..." Jawab Aisyah dan Mitha.
Aisyah pun menghubungi nomor Rani, memberi tahu agar menemani Zahra pergi ke mini market.
"Bukannya kamu masuk shift dua ya, Tha? Kok jam segini udah datang?" Tanya Aisyah kepada Mitha, ketika selesai menghubungi Rani.
"Iya bu, saya masuk shift dua. Saya sengaja datang jam segini karena ada yang dibicarakan dengan ibu... Takutnya ibu nanti pulang cepat..."
"Oh gitu... Kamu mau bicara soal Ali?"
"Iya bu..." Mitha mengangguk.
"Kamu udah punya keputusan?"
"Iya bu..." Mitha kembali mengangguk.
"Alhamdulillah... Apa keputusan kamu?"
"Bismillahirrahmanirahim... Saya mau menerima Pak Ali, bu..." Ucap Mitha sambil menunduk.
"Alhamdulillah... Makasih ya, Tha... Ali pasti senang banget kalau tau kamu nerima dia..." Ucap Aisyah sambil tersenyum.
Mitha pun ikut tersenyum.
"Kapan keluarga saya bisa ketemu orang tua kamu?"
"In Syaa Allah kapan aja keluarga ibu mau datang, orang tua saya siap menerima, bu..."
"Oke kalau gitu... Nanti saya bilang sama Ali... Oh iya soal akad bagaimana, Tha?"
"Saya setuju sama masukan ibu... Kalau Pak Ali setuju, saya mau akad nikah dilaksanakan di KUA aja... Yang hadir keluarga inti aja."
"Oke... Kalau soal lamaran bagaimana?"
"Bukannya lamaran dianjurkan untuk dirahasiakan, bu... Menghindari adanya orang yang hasad, yang berusaha untuk merusak hubungan antara pihak lelaki dengan keluarga perempuan yang dipinang... Jadi kalau boleh, pada saat lamaran keluarga inti aja yang hadir."
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER AKAD ✔️ (Sudah Terbit)
RomanceBismillah... Setelah berkali-kali gagal ta'aruf, Aisyah Zhafira Ahmad akhirnya bertemu jodohnya diusia 35 tahun. Seorang duda beranak dua yang bernama Rayhan Dzaki Abdullah tiba-tiba datang mengkhitbahnya. Aisyah dan Rayhan hanya menjalankan ta'ar...