17. TIDUR BARENG

35 8 0
                                    


Saat ini Gery sedang berada di SkyBlue Café untuk menemui seseorang yang beberapa menit lalu menghubunginya. Gery memasuki Café tersebut dan melihat seorang cwe tengah duduk di salah satu kursi di ujung sana, Gery pun langsung menghampiri cwe tersebut.

"ada apa lo ngajakin gue ketemuan disini ?". Tanya Gery to the point sambil duduk di depan Risya.

Risya dan Gery memang sudah saling kenal karna mereka dulu sempat satu SMP, hubungan mereka pun cukup dekat karna dulu Gery menjabat sebagai Captain Basket dan Risya yang merupakan Ketua Cheerleader yang otomatis mereka sering bertemu dan akhirnya menjadi teman.

Risya juga sudah tau bahwa Gery dan Gladys sahabatan dari kecil, bahkan dulu Gery sering membawanya ketika mereka sedang latihan, jadi otomatis Risya dan Gladys saling kenal hanya kenal tidak lebih. Di SMP nya dulu eskul Basket dan Cheerleader memang selalu latihan bersama.

"kayanya Ronald sama Gladys makin deket aja ". Ujar Risya kepada Gery sambil melipat kedua tanganya di dada.

Gery pun tertawa kecil lalu menatap risya "dia gak mungkin deket sama Ronald". Jawabnya

"gery gery," Ucap Risya sembari menggelengkan palanya kekanan dan kekiri

"sepercaya itu lo sama sahabat lo itu, gue baru aja liat mereka berdua di taman, bahkan disekolah mereka keliatan deket". Lanjutnya

Saat di perjalanan pulang sehabis berkumpul dengan Dini dan juga Ica. Risya memang tidak sengaja melihat Ronald dan Gladys sedang berduaan di taman yang membuat hati nya sangat dongkol dengan cwe itu, ternyata Gladys tidak juga mendengarkan ucapannya untuk menjauhin Ronald.

Bila Gladys tidak mau mendengarkan ucapanya jalan satu satunya agar Gladys menurut adalah Gery, Risya pun tidak lupa untuk memfoto mereka di sana.

"maksdu lo apa ngomong gitu ke gue?, sayang nya gue gak percaya". Ucap Gery tertawa remeh.

Risya pun menyodorkan handpone nya kearah Gery dan memperlihatkan di foto itu bahwa benar Ronald dan Gladys sedang bersama.

"bangsat". Umpat Gery

"gue mau lo peringatin Gladys untuk jauhin Ronald. Kayanya tuh cwe bakal dengerin omongan lo ketimbang gue, lagi pula gue tau kok, Ger. Lo suka sama dia. so ayok kerja sama". Ucap Risya tersenyum licik.

Tanpa membalas ucapan risya, Gery langsung pergi begitu saja dengan terburu buru dan juga rasa marah yang menguasi dirinya, sedangkan Risya sudah tersenyum puas.

_* GLADYS *_

"gua gak akan biarin orang kaya lo untuk nyakitin gladys lagi". Ucapnya menatap mata Gery dengan sangat tajam.

"lepasin bangsat". Ucap Gery emosi.

Seketikan itu pula Gladys membuka matanya dan sudah terdapat Ronald didepannya sedang menahan tangan Gery agar tidar menamparnya.

Ronald pun menghempaskan tangan Gery dengan kuat, karna Gery yang tidak terima akhirnya Gery mendorong tubuh Ronald.

Ditengah perjalanan tadi, memang Ronald ada firasat tidak enak tentang Gladys dan akhirnya ia memutuskan kembali ke apartement cwe itu dan benar saja disana dia melihat Gery ingin menampar Gladys.

"gak usah ikut campur urusan gua sama Gladys, anjing". Ucap Gery lantang

"urusan Gladys urusan gua juga". sahut Ronald memajukan badannya kearah gery.

Keduanya pun saling berhadapan menatap satu sama lain dengan pandangan membunuh, sedangkan Gladys bingung harus melakukan apa melihat dua orang itu yang ingin menghabisi satu sama lain.

GLADYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang