03. CLBK

90 17 3
                                    

kembali padanya hanya mengingatkan gue tentang luka yang telah dia beri tanpa ingin dia mengobati- Hana Fredella

Terkadang bukan dia tak ingin mengobati, hanya saja kita yang enggan memberinya kesempatan untuk memperbaiki- Gladys Claretta

————

Gladys sedang berjalan di koridor sekolah, pagi ini sekolah masih sepi karna Gladys datang ke sekolah cukup pagi. Gladys pun sampai di kelas dan menaruh tas nya di atas meja sekolah sambil duduk di bangkunya.

Gladys pun mengeluarkan handpond berlogo apple dari saku baju sekolahnya dan membuka aplikasi instagramnya, belum sempat aplikasi tersebut terbuka Gladys sudah di kagetkan dengan teriakan seseorang.

"GLADYSSSS!!". teriak Felly dari pintu kelas seraya menghampiri Gladys.

"bikin gue kaget tau gak si fell. Tumben dateng pagi lo?". Tanya Gladys kesal kepada felly.

Felly pun duduk di sebelah Gladys. Gladys pun beralih melihat handpone nya dan menscroll akun instagram miliknya

"Hehehe. Karena ada PR fisika yang belum gua kerjain. Gua dateng pagi buat nyontek sama Clarissa karna dia belum dateng jadi gue nyontek sama lo aja". Felly tertawa ala khasnya. Mendengar itu Gladys mengalihkan pandangannya ke arah felly yang sudah tersenyum penuh arti.

Gladys hanya bisa menghela nafas sambil menyerahkan buku fisikanya ke felly.
"Thank you dys" Felly langsung mengambil buku yang disodorkan oleh gladys.

"Dys, gua mau ngomong hal penting sama lo". sahut felly yang masih fokus menyalin tugas fisika. Gladys Yang ditanya hanya menghiraukan omongan felly seperti angin lalu.

"Dysssss, gue mau ngomong jangan fokus sama hp mulu. ihhh sebel". ucap felly seraya cemberut. Gladys pun melihat ke arah felly.

"Ngomong serius atau enggak? gue males ya, Fellyy. lo tuh kalo ngomong suka gak serius".

"Kali ini serius Gladys, beneran deh , percaya sma felly". ucap felly serius.

Gladys pun memperhatikan raut wajah felly, dan kelihatannya felly serius. Ya kalian bayangin aja coba ketika Gladys atau yang laiinya udah nanggepin serius eh si felly malah becanda ngomong gapapa cmn mau manggil aja.siapa yang gak kesel coba.

"Yaudah, apa ?". Gladys menatap Felly dengan serius.

"Semalem dys gue liat Gery di—". ucapan Felly terpotong karna kedatangan Hana, Zena dan Clarissa

"Ngomongin apa lo berdua ?". Tanya Zena yang baru datang. Felly pun berdiri dari bangku nya dan menghampiri Zena.

"Ini Ze, semalem gue ngeliat gery di THE FEMOUS". adu Felly ke Zena.

Sebenarnya Gladys udah tau jadi dia tidak kaget lagi ketika felly memberitahu nya. Pasalnya ia sudah mencium aroma alkohol dari mulut Gery semalam.

The Femous sendiri adalah club malam yang sangat terkenal dikalangan remaja di kota ini, disana bukan hanya menjadi tempat minum saja namun ada duggem dan juga yang lainnya. Biasanya yang datang ke The Famous itu bukan hanya orang yang ingin bersenang senang saja tapi juga orang orang yang ingin melupakan masalah yang sedang mereka hadapi dan melampiaskannya dengan meminum alcohol.

"Mabok lagi dia? Mau jadi apa sahabat lo itu, Dys". Sarkas Zena yang di anggukan oleh Felly.

"Gua sudah capek mau nasehatin dia lagi, Ze". ucap Gladys yang tertunduk lesu. Zena pun menghampiri Gladys yang duduk di kursinya.

"Tapi dia udah gak main tangan lagi kan sama lo, Dys?". Ucap clarissa meminta penjelasan dari sahabatnya itu.

"Akhir-akhir ini jarang". Gladys hanya mengangkat bahunya keatas.

GLADYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang