22. SIAPA SANG JUARA?

27 7 0
                                    

Happy reading
I purple you💜

"Nih Fell, lo minum dulu". Ucap Gladys sembari menyodorkan segelah air putih lalu Felly menerimanya.

"Gimana? Udah mendingan?"

Felly mengangguk. "Makasih, Dys".

"Diaz gimana?" Tanya Felly

"Ck, lo bisa gak si, gak usah mikirin tuh cwo. Pikirin dulu keadaan lo sekrang. Diaz gak bakal mati cuman gara gara dipukul". Sarkas Hana

Gladys menatap Hana karna bicara Hana yang terkesan kasar menurutnya. Hana benar seharusnya Felly lebih mengkhawatirkan dirinya ketimbang Diaz, tapi cara penyampain Hana salah.

Felly yang mendengar ucapan Hana hanya tertunduk lemas emang salah bila dirinya mengkhawatirkan Diaz?

"Diaz bakal baik baik aja Fell. Lo jangan terlalu khawatir sama dia, Oke". Kata Gladys sedangkan Felly hanya mengangguk paham.

Jujur bisa bisanya Gladys menenangkan Felly padahal dirinya sendiri begitu khawatir terhadap Ronald dan juga Gery hanya saja Gladys tidak menunjukkannya seperti Felly.

Zena menghampiri Zaki yang tak tau dari tempat ia berdiri.

"jadi lo kalah lawan Dino?". Tanya Zena sembari memperhatikan wajah Zaki yang terdapat beberapa luka yang sudah diobati.

"gue itu gak kalah cuman mengalah". Jawab Zaki mengeles

"itu si Felly kenapa?". Tanya Zaki melihat kearah kanan yang terdapat Felly di brankar.

"biasa, si Felly kalo ngeliat orang berantem emang gitu, ketakutan sendiri bahkan pernah sampe nangis atau gemeteran". Jawab Zena jujur

"Trauma?"

"bisa di bilang gitu"

"kalo lo tau Felly gitu, ngapain masih lo aja kesini?". Tanya Zaki sedikit nyolot karna khawatir

"gue gak ngajak dia kesini. Dia sendiri yang mau dateng karna khawatir sama Diaz". Kesal Zena. Gimana gak kesel coba, gak Gibran gak Zaki dari tadi hanya menyalahkannya saja.

Melihat berubahan wajah Zaki, saat dirinya menyubut nama Diaz membuat Zena penasaran. " suka lo sama Felly?". Tanyanya

Lalu Zaki malah balik bertanya. " kalo lo ke Diaz gimana?".

Baru saja Zena ingin menjawab pertanyaan Zaki tiba tiba Gladys datang

"Zak, kok gue gak liat Ronald dari tadi?". Tanya Gladys menghampiri Zaki

"Ronald ada diruangan khusus petarung, kenapa emang?". Tanya Zaki balik

"ada yang pengen gue omongin aja si".

Zaki mengangguk lalu melihat kearah Zena. "Ze, anterin Gladys gih. Lo kan tau tempatnya". Perintah Zaki

"yuk gue anter,Dys". Ajak Zena lalu Gladys dan Zena keluar sampai didepan pintu Zena melihat Diaz ingin memasuki ruangan perawatan, tetapi Zena menghadangnya membuat Diaz menghentingkan langkahnya tepat di depan Zena.

Zena bisa melihat wajah Diaz yang penuh dengan luka, sudut bibir yang robek serta pelipis yang pecah membuat darahnya sampai ke pipi cwo itu.

"Di, setelah lo bersihin luka luka lo samperin Felly, Dia khawatir banget sama lo". Ucap Zena tanpa menanyakan keadaan Diaz.

Mendengar ucapan Zena membuat Diaz menatap Zena tajam. " gimana dengan lo?". tanya Diaz ambigu

Zena hanya mengangkat pundaknya acuh lalu meninggalkan Diaz diikutin oleh Gladys.

GLADYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang