Beberapa bulan kemudian
Changkyun tengah sibuk mempersiapkan rencana liburan dirinya dengan Jooheon. Ia tidak henti-hentinya merasa khawatir dengan persiapan yang dianggap kurang, bahkan Jooheon sampai harus menegurnya dikarenakan Changkyun terus bertanya-tanya pendapat Jooheon mengenai persiapan yang telah mereka rencanakan dari bulan lalu.
"Changkyun-ah, berhentilah merasa khawatir. Semua persiapan yang kau buat itu sudah sempurna jadi beristirahatlah sejenak ya."
"Tapi hyung ini bel--."Changkyun pun menghentikan perkataannya disaat dirinya melihat tatapan kecewa dari Jooheon.
"Baiklah hyung, aku pergi ke kamar dulu." Changkyun pun meninggalkan Jooheon sambil menghentakkan kakinya dengan kesal.
Jooheon yang melihat itu hanya bisa menahan senyumnya. Ia merasa beruntung memiliki Changkyun yang terus merawat kebutuhan jasmani dan rohaninya dengan baik. Sebentar lagi natal dan mereka berencana untuk liburan berdua ke Roma.
***
"Hyung, lihat kesini." Teriak Changkyun saat ingin memotret Jooheon disaat mereka berada di Roman Forum. Ini merupakan hari ke-3 mereka liburan dan membuat pengalaman pertama Changkyun ke luar negeri sangatlah indah. Jooheon tidak pernah melepaskan tautan tangan dirinya dengan Changkyun. Ia bahkan menggenggam dengan erat tangan itu hingga membuat Changkyun tersenyum malu melihatnya.
"Hyung, aku lapar." Rengek Changkyun saat mendengar suara perutnya yang meminta makan malam.
"Tunggu sebentar, kita akan sampai baby." Mendengar kata baby keluar begitu saja dari mulut Jooheon malah membuat dirinya merasa malu. Terbukti dari pipi chubby Changkyun yang memerah seperti habis di tampar dengan keras.
Tanpa terasa, mobil milik Jooheon telah sampai di restoran mahal itu lalu mereka pun turun bersama dan masuk ke dalam restoran itu. Changkyun pun memilih tempat duduk yang berhadapan dengan jendela tembus pandang sedangkan Jooheon sedari tadi merasa ada yang kurang saat memasuki restoran itu.
"Ada apa hyung? Kenapa dari tadi kayak gelisah begitu?." Tanya Changkyun saat melihat ketidak nyamanan Jooheon saat duduk di sana.
"Hyung merasa ada sesuatu yang ketinggalan di mobil. Kau pesankan lah makanannya dulu biar hyung mengeceknya ke mobil." Jooheon pun bangkit dari tempat duduknya dan pergi menuju arena parkir mobil di restoran itu.
Sesampainya di arena, Jooheon membuka mobil itu lalu memeriksa barang yang ketinggalan hingga akhirnya Ia melihat dompetnya yang terjatuh di bawah dekat persneling.
'Untunglah, aku sesegera mungkin memeriksanya.' gumam Jooheon dengan pelan.
Merasa tidak ada yang kurang, Jooheon menutup pintu mobil. Ia pun pergi meninggalkan parkiran mobil akan tetapi langkah pria dewasa itu harus terhenti dikarenakan ada seorang anak muda yang baru saja menabraknya hingga terjatuh ke lantai dengan sangat tidak enaknya.
Kesal, Jooheon bangkit dari duduknya. "Dannazione, la prossima volta indossa gli occhi mentre cammini." Sergah Jooheon dalam bahasa Italia dengan kasar kepada anak muda itu. (Sialan, lain kali pakai matamu saat berjalan).
"Sorry, I don't know what you said, but please help me sir. Now I am lost and do not know the way to return to the inn. Then there were some thugs who wanted to do something bad to me, so I ran so as not to get caught and accidentally hit you sir. Please help me sir to return to the inn." Isak tangis itu keluar seiring dengan permintaan bantuan kepada Jooheon. (Maaf, saya tidak tahu apa yang Anda katakan, tapi tolong bantu saya pak. Sekarang saya tersesat dan tidak tahu cara untuk kembali ke penginapan. Lalu ada beberapa preman yang ingin melakukan hal buruk kepada saya, jadi saya lari agar tidak ketahuan dan secara tidak sengaja menabrak kamu pak. Tolong bantu saya, pak untuk kembali ke penginapan).
KAMU SEDANG MEMBACA
Selingkuh ; Jookyun
FanfictionTentang kehidupan seorang Lee Jooheon yang berselingkuh dengan adik iparnya sendiri. BXB, jika tidak suka dengan lapak ini boleh untuk Nagajuseyo.