11. Pain

1.4K 134 9
                                    

Hal yang paling menyakitkan bagi changkyun adalah ditinggalkan seorang diri tanpa tahu siapa dirinya sebenarnya.

Sejak kecil, changkyun tidak pernah di urus dengan baik oleh ayah kandung dan ibu tirinya.

Dirinya ingat, bahwa orang yang pertama kali merawat dan menjulurkan tangannya kepada changkyun ialah wanita tua yang sudah sejak dulu berkerja dirumah itu sebagai pembantu.

Eun ae selaku eomma tirinya sangat-sangat membenci changkyun yang merupakan anak tirinya itu.

Saking eun ae membenci changkyun, ia dengan teganya mencuci pikiran nayeon anak kandungnya sendiri agar mau ikut membenci changkyun dengan alasan changkyunlah yang telah merusak kebahagiaan dirinya dan nayeon dan itulah alasannya mengapa nayeon juga sangat membenci changkyun.

Saat changkyun telah berumur 3 tahun, pukulan sang ibu dimulai tanpa ada kasihan sedikit pun.

Dari kepala sampai ujung kaki, pukulan itu terus berlanjut dengan dibarengi penghinaan yang menyakitkan

Eun ae pun mengambil sapu rumah dari tangan pelayan muda itu lalu tanpa segan-segan dirinya langsung melayangkan sapu itu di tubuh changkyun.

Bahkan eun ae seolah tuli saat mendengar jeritan dan rintihan kesakitan anak malang itu.

"Hikss, eomma sakit!! sakit!!

"Jangan eomma!! aku minta maaf kalau melakukan kesalahan, akhh sakit hikss."

Semua orang yang melihat kejadian di rumah itu hanya bisa menutup mata dan telinga mereka dari teriakan seorang anak yang meminta belas kasihan itu kecuali nayeon yang hanya bisa tersenyum sambil tertawa terbahak-bahak layaknya orang gila.

Appa changkyun yang melihat itu hanya bisa diam seolah-olah yang dia lihat dan dengar sebagai pertujukan yang menarik.

"Ukh!! C-cukup eomma!! t-tolong hikss aku hikss!!

"Hikss, ku m-mohon ampuni a-ku eomma, hikss maafkan aku"

"Akhh sakit, sakit sekali."

Pukulan, tamparan dan penghinaan itu terus berlanjut tanpa berhenti walaupun luka-luka ditubuh anak itu telah berubah menjadi merah darah tapi eun ae tidak peduli akan hal itu.

Yang terpenting dipikiran eun ae adalah mati kau anak jalang, dasar kau anak tidak berguna.

Kasihan sekali anak itu, dirinya harus menanggung kesalahan orang tuanya di seluruh tubuhnya yang penuh akan luka basah dan kering itu.

Anak malang itu tidak tahu apa kesalahannya sampai ia di pukul-pukul habis-habisan seperti ini.

Tetapi yang changkyun tahu, dirinya hanya bisa berharap agar amarah tak berdasar dari ibunya dapat berhenti.

"Nyonya, ku mohon kasihanilah changkyun, dia masih anak-anak mengapa anda begitu tega memukuli nya seperti itu.?"

"Diam kau dasar pembantu, daripada kau mengusik kesenangan ku lebih baik kau lanjutkan aja pekerjaan mu itu."

"Tapi nyonya, lihatlah changkyun sudah hampir mau mati. Ku mohon hentikan semua ini."

"Kau berani mengatur ku aera? kau pikir siapa kau? akulah yang telah menolong mu dari bawah kolong jembatan dan kau dengan beraninya melawan ku."

"Ternyata kau sudah lupa diri semenjak mengurus anak itu aera. Baiklah, aku akan berhenti memukulinya tapi kau yang harus menjadi penggantinya." eun ae dengan kejamnya menarik kearah baju perempuan tua itu dan langsung mendorongnya ke bawah lantai.

Tanpa mengenal batasan akan perbuatannya, eun ae pun memukul perempuan itu habis-habisan.

Changkyun yang melihat itu pun, langsung memegang kaki eommanya itu seperti meminta belas kasihnya.

"Aku mohon jangan pukul bibi aera, pukul saja aku jangan bibi. aku mohon eomma."

Bukannya menghentikan perbuatannya, eun ae malah menendang changkyun hingga tidak sadarkan diri.

"Kali ini aku mengampuni perbuatan mu aera. tapi jika sekali lagi kau melawan ku, aku tidak segan-segan untuk membunuh mu."

Eun ae pun pergi meninggalkan ruang tamu itu bersama suami dan nayeon.

"Eomma yang tadi itu sangat menyenangkan, nayeon sangat menyukainya eomma."

"Benarkah sayang? kalau begitu eomma akan selalu membuat pertunjukan yang menyenangkan buat mu."

"Kau begitu kejam eun ae? tapi aku sangat menyukai kekejaman mu itu, aku harap kau tetap mempertahankan itu semua."

"Tenang saja suami ku. jika aku bisa menghasilkan kesenangan luar biasa ini, aku tidak akan meninggalkannya."

"Aku mencintaimu istri ku."

mereka bertiga berbagai cinta kasih sedangkan changkyun hanya bisa merasakan kematian yang akan terus datang padanya.

***

Hal pertama yang changkyun lihat setelah pingsan adalah perempuan tua yang terus menggenggam tangan mungilnya itu.

Changkyun merasa sedih saat mengingat kejadian tadi, dirinya pun menangis tersedu-sedu yang membuat perempuan tua itu terbangun saat mendengar tangisan seorang anak.

"Changkyun, mengapa kau menangis?"

"Aku sedih saat melihat bibi terluka akibat di pukul eomma hanya karena aku."

"Aku tidak apa-apa changkyun. jadi tenang dan beristirahat lagi, bibi akan selalu menjaga mu."

changkyun pun menuruti keinginan bibi asuhnya itu, dan aera pun menepati janjinya.

Perempuan tua itu terus berada di sebelah changkyun, menjaga dan merawat anak malang itu.

"Aku harap kau dapat membalas dendam kepada mereka yang telah melukaimu changkyun." gumam aera kepada angin malam.

changkyun yang hanya menutup matanya tanpa tertidur, mendengar gumaman bibi asuhnya itu.












































Tbc.

Maaf kalau lama updatenya, ini dikarenakan perkuliahan telah kembali dimulai makanya aku sibuk dengan segala tugas-tugas itu.


















Selingkuh ; JookyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang