pagi-pagi sekali, Jooheon sudah berada dirumah, membuat Nayeon yang sudah menunggu di ruang tamu akhirnya terbangun dari tidurnya.
"sayang, semalam kamu dimana? aku nunggu kamu sejak semalaman"
"apa urusanmu? lebih baik kau urus aja dunia model mu itu dan jangan perdulikan aku"
"kamu masih marah? please, tolong mengertilah sayang. jika aku siap, aku akan segera meninggalkan dunia model itu untuk kamu. tunggulah untuk beberapa waktu kedepan."
"kapan? sampai kapan aku harus menunggu ah?" jooheon tiba-tiba membentak nayeon. "aku sudah menunggu terlalu lama asal kau tahu, aku terkadang iri melihat teman-teman ku yang sudah punya anak sedangkan aku, aku harus menunggu istrinya untuk keluar dulu dari dunia model yang entah sampai kapan baru bisa punya anak"
"aku siap kasih kamu anak tapi tidak sekarang sayang. ku mohon tunggulah beberapa waktu lagi" mohon nayeon
"Terserah mu, aku muak asal kau tahu" lalu jooheon pun pergi ke kamar dan meninggalkan nayeon sendirian di ruang tamu.
Saat akan menuju kamarnya, jooheon pun melihat changkyun di ruang makan tengah sibuk persiapkan serapan.
"Pagi changkyun" sapa jooheon untuk pertama kalinya.
"Pagi juga jooheon hyung, semalam hyung kemana? kasihan nayeon noona menunggu hyung pulang sejak semalam."
"Semalam aku lembur dan aku lupa memberitahukannya kepada nayeon."
"Ah, kalau begitu hyung mandi dulu lalu siap mandi, kita serapan bersama-sama."
"Oke, hyung ke kamar dulu ya"
"Ne hyung"
***
pertengkaran itu selalu terjadi dengan alasan yang sama.
Jujur, jooheon sudah muak dan bosan dengan semua alasan keegoisan sang istri.
Jooheon sangat menginginkan seorang anak dan saat dirinya menyampaikan keinginannya itu kepada nayeon, akan tetapi jelas nayeon menolak karena belum siap untuk mengurus anak dan dirinya juga belum siap harus merasakan perubahan kepada bentuk tubuh yang sudah dirinya jaga demi menjadi seorang model terkenal.
Egois, memang sangat egois tapi jooheon hanya bisa menunggu kesiapan nayeon dengan sabar sampai batas sabarnya pun sudah berakhir untuk saat ini.
Jooheon yang sudah siap berpakaian hanya bisa berbisik kepada cermin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
