12). Tenggelam?

566 168 251
                                    

Aku ingin menjadi orang yang bisa membuatmu tertawa dan tersenyum setiap hari.

~Permata Christalia Gerdapati~

__AKU ATAU DIA__

"Mata lo kenapa merah? Lo abis nangis ya?" tanya Arsyan.

"Mm, enggak kok. Gue tadi kelilipan," ucap Permata mengusap air matanya kasar.

"Gue kira lo abis nangis?"

"Ta, lo tau gak?"

"Apaa?"

"Sekarang hubungan gue sama Arin udah lebih baik," ucap Arsyan tersenyum ceria.

Sesak!

"Gue harap, hubungan gue sama Arin bisa terus baik. Kalo bisa sampe Arin siap nerima cinta gue!" lanjut Arsyan.

Permata mencoba tersenyum. "Mm, bagus lah kalo begitu."

"Makasih ya Ta, karena lo udah terus dukung dan suport gue s'lalu," ucap Arsyan menepuk bahu Permata.

"Iya, sama-sama. Gue doain semoga lo cepet jadian ya sama Arin," ucap Permata menahan air matanya agak tak terjun.

"Permata memang wanita yang kuat. Dia rela tersakiti demi ngeliat orang yang dia sayang bahagia. Gue salut sama lo, Permata," batin Putra di pojok sana.

"Assalamualaikum, selamat pagi anak-anak," sapa Pak Asep memasuki kelas.

"Waalaikumsalam, selamat pagi juga pak," seru
Siswa.

"Oke anak-anak, sebelum pelajaran di mulai bapak akan memberi tahu kan bahwa minggu depan sudah mulai ujian sekolah. Dan mudah-mudahaan saja kalian semua bisa lulus dalam mengerjakan tugasnya," ucap Pak Asep.

"Aminn."

"Okee, sekarang kalian buka bukunya hal 96."

Bel istirahat sudah di bunyikan 5 menit yang lalu. Semua siswa sudah berhamburan keluar kelas, ada yang pergi ke kantin, ada yang pergi ke perpustakaan, dan ada juga yang ghibah.

Kecuali Arin dan Sila.

"Rin, kita ke kantin yu Sila laper nih!" ucap Sila.

"Sila duluan aja. Aku mau ketemu Permata dulu," jawab Arin sambil membereskan buku-bukunya.

"Ngapain sih kamu nemuin dia? Ada urusan apa?" tanya Sila kesal.

"Yaudah, aku pamit nyari Permata dulu ya. Assalamualaikum," ucap Arin tersenyum lalu pergi mencari Permata.

"Waalaikumsalam. Ih Sila kok malah di tinggal sih. Sebel dehh!" rengek Sila sambil mendorong-dorong kursi di depannya.

Tak lama setelah itu. Zibran, All, dan Aril kini berjalan menghampiri Sila.

"Sil, dede Arin mana?" tanya Zibran.

"Nohh, dia noh baru aja pergi nyari Permata," jawab Sila menunjuk ke arah Arin yang kini sedang berjalan di koridor kelas 11.

"Oh gitu. Yaudah, All, Ril kita cari dede Arin lagi!" ucap Zibran pergi dan di susul oleh Aril.

All? Cowok itu masih di tempat tadi. Ia memilih untuk ngobrol sebentar dengan Sila. Setelah itu, baru ia akan mengikuti Zibran dan Aril.

"Eh ada Sila. Lagi ngapain Neng?" tanya All mendekatkan jaraknya dengan Sila.

"Tau ah!" jawab Sila ketus.

"Neng Sila jangan galau gitu. Nanti kalo Neng Sila galau, muka Neng Sila nambah cantik. Iye iye iye," goda All.

"Apaan sih lo!" jawab Sila merasa risih membuat All tersenyum gemas.

AKU ATAU DIA [TAMAT √]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang