Pertemuan Pertama

6 1 0
                                        

           *Kalau bisa besok
       kenapa harus sekarang *

Sampainya kami dikelas,awalnya takut untuk masuk kelas, tapi saat mendengar kelas yang ribut, kamipun menduga kalau pak botak belum sampai
"huffh untung pak botak belum sampai" rasa lega dirasakan oleh nara dan clara, kalau tidak pasti wc tempat tujuan kamu setelah kelas

"lu berdua kemana aja, kenapa baru datang? " tanya Nafala saat kami sampai disampingnya

"Biasa kami orang sibuk, jadi baru sampai,urusan kami banyak ga cuma belajar" jawab gue sambil duduk disamping tempat duduk Nafala

"Bilang aja lu berdua telat, terus malas masuk kelas, ga usah sok sibuk,bisanya cuma rebahan,jadi beban orangtua jadi ga usah sok-sokan" ucapan yang menyakitkan dari sang Nafala, tapi kalau dipikir-pikir benar juga,kenyataan yang tak menyakitkan

"Kalau dipikir-pikir ucapan lu benar juga la, gada yang salah"sahut clara yang duduk didepan gue, yang langsung membuat gue berdecak,sepertinya mereka bagus diberi kaca, biar mereka bisa ngaca

"Assalamualaikum anak-anak" salam pak botak yang baru sampai dikelas,karna pak botak telat masuk gue ketiduran,namanya sahabat kalau teman lagi tidur ga usah dibangunkan,karna itu perbuatan yang tidak baik,lebih baik membiarkan dia tidur biar tambah nyenyak

Pak botak masuk bersama cowok ganteng disampingnya, para siswa/i tidak langsung menjawab salam dari pak botak melainkan,menganga terkejut dengan penampakan dewa

"Cla yang disamping pak botak siapa? Ganteng banget,mirip oppa korea" bisik Nafala kepada clara yang duduk didepan Qanara yang lagi tertidur pulas

"Gue gatau,jadi oleng" balas clara sambil berbisik,andai bisa memilih dia pasti memilih cowo yang ada didepan kelasnya daripada tunangannya,tapi pertanyaannya dia mau sama clara??

"Wa'alaikumsalam pak"jawab seluruh siswa/i setelah tersadar dari rasa terpukaunya

"Hari ini bapak bersama pak Jeffri yang merupakan guru pl, dia akan menggantikan bapak untuk hari ini, dan dia akan menggantikan posisi bapak jika bapak bertugas diluar sekolah" kata pak botak yang membuat kami bersorak gembira,dalam hati berkata pak botak ga usah kembali,biar pak jeff yang ngajar setiap hari

"Walaupun begitu bapak akan selalu memantau kalian,jika ada kalian yang membuat masalah bapak juga akan memberikan hukuman begitupun dengan pak jeff, jadi hukuman kalian double"  kalau pak botak hukumannya pasti ga jauh dari toilet dan berdera, kalau pak jeff gimana ya? Kalau hukumannya memeluk pak jeff,gue rela dihukum setiap hari, batin clara

"Kalian semua mengerti?"

"Mengerti pak"jawab seluruh siswa/i dan setelah itu pak botakpun pergi meninggalkan kelas,yang sebelum nya mempersilakan pak jeff untuk mengajar, yang dibalas terimakasih oleh pak jeff

"Baiklah sebelum saya mengajar, saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu,nama saya Jeffri andreston,biasa dipanggil Jeffri, atau bisa kalian panggil pak Jeff,seperti yang pak dodi ucapkan tadi,saya guru pl disini,menggantikan beliau" itulah pengenalan singkat dari pak jeff

"Ada yang ingin kalian pertanyakan, sebelum saya memulai mengajar? " tanyanya lagi yang tentunya tidak akan disia-siakan oleh kami

"Status bapak apa pak? "

"single"

"Rumah bapak dimana?"

"Perumahan elit cendika"

"No hp bapak berapa? "tanya clara yang membuat kelas bersorak,karna clara sudah mewakili perempuan yang ada dikelas kecuali Qanara

Jeffri mengangkat sebelah alisnya"Buat apa no hp saya?" tanyanya bingung

"Buat bertanya pak,misalkan kami kurang mengerti tentang tugas yang bapak berikan,jadi kami bisa bertanya kepada bapak" jawab clara boong,yakali dia bisa serajin itu, tugas dia aja dibuat disekolah, kalau ga ya minta dibuatin sama Nafala, ga perlu repot,ga perlu ribet kita harus menjunjung tinggi slogan

Kalau bisa besok kenapa harus sekarang?

" Baiklah,nanti kalian buat grup kelas aja,lalu tambahkan saya" baru saja mereka membuka ponsel,pak jeff kembali berucap
"buatnya nanti saja, sekarang kita mulai pbm"

"Pelajaran matematika kalian sampai mana?" tanyanya berbalik yang awalnya berniat menulis materi,namun matanya baru menyadari kalau bangku belakang seorang siswi tertidur pulas,dia baru melihat karna tempat duduk siswi tersebut paling belakang pojok kanan dan tertutupi olah meja cewek yang lainnya,tempat duduk yang strategis batinya

"Kamu" tunjuknya kepada clara

"Saya pak? "tanya clara memastikan, takutnya pak jeff tidak berbicara kepadanya

"Iya,bangunkan temanmu" jawabnya yang membuat clara mengerti

"Qanara bangun"ucap clara mencoba membangunkan Qanara dengan menarik narik tanganya "pak jeff marah" tambahnya dengan berbisik

"houum,pak botak tukar nama? "tanya Qanara yang masih memejamkan matanya, dia sangat mengantuk,bisakah dia dibiarkan tidur,kenapa harus dibangunkan

"nara cepatan bangun,pak jeff jalan kesini" ga cuma clara yang membangunkannya, tapi nafala juga ikutan membangunkannya

Qanara yang setengah sadar,dia bertanya-tanya kenapa mereka memanggil pak botak dengan pak jeff,apa pak botak sudah menukar namanya? Tapi ya masa bodoh lebih baik dia kembali tidur

Clara dan nafala ikut tegang saat temannya tak kunjung bangun, sedangkan pak jeff sudah hampir sampai ditempat duduknya

"Bangun geb,lu ga mau matikan? Makanya cepat bangun,itu ga pak botak,tapi guru baru" clara dan nafala saling membantu untuk membangunkan sahabat ogebnya

Qanara yang awalnya ingin kembali tidurpun takjadi dan langsung menegak kepalanya
"Yang bener?Pak botak mati? " Tanyanya kaget,kalau guru baru berarti pak botak mati, karna pak botak walaupun sekarat dia tetap kesekolah untuk mengambil absen dan memberikan tugas segunung

Tunggu dulu,dewa mana yang berdiri didepannya? Apa pak botak rengkarnasi menjadi dewa?
"Kamu ini sudah tidur dijam pelajaran,menyumpahkan guru meninggal lagi,kata kamu ini sekolah punya nenek moyangmu? Tidak sopan,nama guru kamu rubah,apa kamu merasa kamu akan sukses dimasa depan? Kalau kamu terus seperti ini,kamu akan jadi beban keluarga dan negara"
Ucap Jeffri membuat Qanara menarik kembali pujiannya,dia tidak suka dengan cowok didepannya ini,mulutnya pedas,matanya tajam sampai menusuk matanya

"Bapak terlalu perhatian,bapak tenang saja tidak perlu khawatir,keluarga saya sudah mempersiapkan masa depan saya, dan mereka tidak merasa terbebani dengan saya,seharusnya bapak yang harus memperhatikan masa depan bapak,takutnya tidak ada yang mau dengan bapak yang mulutnya pedas seperti ini" jawab Qanara menatap tajam cowok yang ada didepannya, tidak peduli kalau dia seorang guru

Jeffri yang mendengar ucapan cewek didepannya merasa marah, dan dia juga membalas tatapan tajam itu dengan tak kalah tajam

QANARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang