*Maaf dan Terimakasih merupakan salah satu hal yang sulit diucapkan *
Diperjalanan kekelas gue hanya diam membisu, disaat gue belajar menjadi lebih baik ada saja penghambatnya
Sampainya dikelas ternyata kelas masih ramai karna guru yang ngajar sedang sakit, jadi untuk dua jam kedepan jam kosong, itulah penjelasan dari nafala
Karna mood gue udah sangat hancur, gue memutuskan untuk tidur dan mencoba menenangkan diri dengan mendengarkan musik
Perut terasa sakit akibat belum makan dan juga dapat tamu bulanan,hingga rasa nyeri itu membuat gue meneteskan air mata,karna keadaan kelas ramai hingga tidak ada yang akan mendengar suara tangisan gue, mereka terlalu sibuk dengan urusan mereka masing-masing
"Qanara gue baru dengar cerita tentang lu yang dibawa pak jeff ke ruang kepala sekolah " ucap elle yang baru sampai hingga membuat clara dan nafala tercengang
"Benar ra? "tanya clara penasaran
"Qanara lu kenapa? " pertanyaan itu datang dari lucas yang juga baru sampai didepan meja gue"Okay ra? " tanya daffi meletakkan tangannya didahi gue
"Astagfirullah ko bisa panas gini ra badan lu? " tanya daffi panik merasakan dahi qanara terasa panas,tanpa menunggu waktu daffi menggendong gue ke uks
"Gue mau pulang" ujar gue ditengah rasa sakit
Daffipun berbelok melangkah ke tempat parkir,tanpa berpikir panjang daffipun membawa qanara pulang, tugas yang membuat surat izin dirinya dan qanara adalah lucas dkk
Mobil daffipun melesat meninggalkan sekolah,ada sepasang mata yang melihat kepergian mobil daffi dengan rawut wajah khawatir dan bersalah, dia sangat menyesal telah berbicara kasar pada gadis tersebut,padahal dia tak bersalah
Sampai dirumah, keadaan rumah yang sunyi karna kedua orangtua qanara berada diluar kota untuk mengurus bisnis,sedangkan asisten rumah tangga qanara mengambil cuti dua hari karna anaknya sakit
"Gue telfon bonyok lu ya ra" usul daffi yang langsung dijawab gelengan oleh Qanara
***
Sudah dua jam qanara tertidur,sedangkan daffi dia berada didapur berniat untuk memasak telur, namun sampai sekarang belum ada yang berhasil selalu gagal karna gosong
"Ck kenapa masak telur serumit ini" ucap daffi merasa kesal
" telur ga jauh beda sama cewek sama-sama rumit dipahami" decak kesal daffi yang kembali gagal menggoreng telur
"daffi" panggil qanara, dia berjalan mendekati daffi yang masih berdiri menatap telur gosongnya
"kenapa turun? " tanya daffi melihat wajah qanara yang masih pucat,sedangkan qanara berdecak sebal mendengar pertanyaan lebay dari daffi
"Gue ga sakit berat, jadi gausah lebay" ucap qanara merasa jengah dengan sikap berlebihan daffi kepadanya, sejak tadi dirinya disuruh istirahat,ga tau apa, badannya tambah sakit kalau disuruh tidur
Qanarapun mengambil alih celemek yang dikenakan daffi dan memasangkan padanya
"lu masih sakit, ga boleh masak" tanpa menghiraukan teguran daffi qanara tetap melanjutkan acara masaknya
"Biar gue pesan gofood aja, ga usah masak" usulnya lagi yang membuat gue sedikit kesal, qanara tetap melanjutkan masaknya tanpa menghiraukan ucapan daffi
"Makanannya udah siap" setelah mengucapkan beberapa kata, qanarapun menuangkan makanannya ke dalam piring, lalu berlalu meninggalkan daffi begitu saja
Daffi tercengang melihat makanan yang sudah terhidang, dirinya berjam-jam namun tak ada hasilnya, sedangkan qanara yang hanya beberapa menit sudah berhasil membuat nasi goreng "dugaan gue benar,cewek dan masak itu tak serumit yang gue bayangkan"
Setelah mendudukan dirinya dimeja makan,diapun makan dengan tenang nasi goreng buatannya,begitupun daffi yang ikut makan masakan qanara
"ga nyangka lu pinter masak " puji daffi setelah makanan mereka habis
"gue gamau suami gue nanti makan diluar terus, makanya gue belajar masak" jawab qanara
"lu kenapa sama pak songong? Ada masalah?cerita sini" sekarang mereka berada diruang keluarga dengan qanara menyandarkan kepalanya dibahu daffi
"ga ada masalah,lu tenang aja" jawab qanara dengan mata terpejam
"terus ngapain lu dibawa ke ruang kepsek? " tanya daffi lagi
"gue belum pengen cerita" jawabnya lagi
"Panik ga? " tanya daffi
"Panik ga? Panik ga? Ya Panik la masa gak " jawab qanara dengan cengengesan
"Buat toktok yok ra" ajak daffi yang diangguki qanara
Qanara dan daffi tengah asyik main toktok, datanglah teman bobrok mereka yang pastinya mengganggu
"gue udah panik gini, mereka malah asik joget toktok" ujar lucas melihat qanara dan daffi berjoget ria tanpa masalah
"Panik ga? Panik ga? Ya galah" tambahnya lagi
"Daripada lu ngoceh ga jelas kas, mending ikutan joget" ajak qanara
"Gue kalau joget ke gitu ga pandai beb, tapi kalau joget berdua main kuda-kudaan gue jago, bisa dikatakan pro,aww" belum juga ucapan dia selesai qanara lebih dulu melempar sendal ke kepalanya
"Sakit beb, ntar lu ga bisa joget bareng gue" ujar lucas sambil mengusap kepalanya
"Makanya jangan ngigo disiang bolong taik" jawab qanara yang berhenti berjoget
"Gitu aja lu udah capek beb, gimana kalau,ga jadi" niat untuk menggoda qanara lucas urungkan saat melihat siapa yang datang
"Tamu ga diundang, datang" tambahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
QANARA
FanfictionTanpa gibah hidup ku sunyi Gibah bagaikan pelangi yang menghiasi bumi Dan dilengkapi dengan sahabat yang sehobi Jadi lengkaplah pemupuk dosa yang abadi Tanpa ku sangka kamu yang dulu kubenci Menjadi teman hidup duniawi Hingga akhir nanti Tanpa kusa...