*Hujan Itu Rezaki Yang Tuhan Berikan Kepada Makhluknya Jadi Jangan Marah Dengan Kehadirannya*
"Gue kesel banget sama guru songong,baru juga pl udah sok-sokan,mulut pedes ke mulut cewe, sok berkuasa,sok tau masa depan orang,ngapain juga bahas masa depan gue, masa depan dia aja yang diurus,ga usah masa depan orang" gerutu Qanara sambil mengunyah makanannya
Mereka sekarang berada dikantin,nara kalau bete atau kesel dia pasti akan nyari makanan untuk meredakan kekesalannya, kadang clara heran dengan nara, walaupun banyak makan, badannya tetap segitu aja, ga nambah-nambah,beda banget sama badannya yang suka ngembang mungkin karna kebanyakan makan pengembang gini jadinya
"Hai guys gue tadi baru saja melihat malaikat, ganteng banget sumpah,kenya dia guru pl deh" cerocos Giselle yang baru sampai dikantin,nara,nafala,sama clara mengambil jurusan IPA sedangkan giselle mengambil jurusan IPS
"Maksud kamu pak jeff, guru pl matematika?" tanya clara memastikan
"Oh namanya pak jeff,tadi dia lewat depan kelas gue,dia ganteng banget, badannya itu lho, gue ga bisa bayangin berapa banyak roti sobeknya"penjelasan giselle terhenti dengan suara dentingan sandok dan piring dari Qanara, giselle yang tidak tau apa yang membuat nara keselpun hanya bisa melirik clara dan nafala dengan tatapan bingungnya, tanpa bersuara dia bertanya penyebab kekesalan nara,yang hanya dibalas hendikan bahu oleh mereka
"Bisa gasih lu diam,gue mau makan dengan tenang tanpa mendengar ocehan murahan,apalagi ngomongin cowok songong" ucapnya tanpa menjeda acara makannya
"Assalamualaikum beb" salam sang mantan yang baru saja menduduki bangku kosong samping kanan Qanara
"Wa'alaikumsalam " jawab qanara dengan ketus, tak bersahabat
"Lu ada masalah beb? Sini cerita,aku pendengar yang baik, nanti gue kasih solusi,atau lu lagi galau? Cowok mana yang buat lu kesel ke gini apalagi sampai menghabiskan dua porsi"ucapan lucas terhenti saat tatapan tajam nara menembus jantungnya
Bagaimana tidak heran, qanara sudah menghabiskan dua porsi nasi goreng, satu sate, dan satu batagor,selama nara pacaran dengannya hanya pernah menghabiskan tiga porsi makanan, kalau sampai empat porsi pasti masalahnya sangat besar
Sebelah kiri nara daffi hanya menonton drama mantan tapi mesra,sering kali daffi memberikan saran agar nara dan lucas kembali bersama, apalagi mereka model yang selalu dipasangan
"Lu kenapa?" tanya daffi setelah puas melihat drama mantan
"Gue kesel sama cowok songong, baru juga pl udah sombong gitu,sampai ngatain gue beban orangtua lagi,emang dia siapa? Sampai menghakimi masa depan gue,belum tentu masa depannya bagus,udah berani ngomongin masa depan gue" ucap nara tanpa jeda yang membuat orang yang melihatnya ngap-ngapan
"Emang siapa yang lu maksud? " tanya daffi bingung,siapa cowok songong yang dibicarakan nara
"Ah males banget nyebutin namanya,mikirin dia aja gue ogah, apalagi nyebutin namanya, yang ada perut gue minta makan" jawab qanara setelah menghabiskan batagornya
"ya udah sini gue peluk,biar kesel lu hilang" ada udang dibalik bakwan itulah ungkapan yang tepat buat lucas
"Gamau gue mau dipeluk daffi aja" ujarnya sambil menyandarkan kepalanya dibahu daffi,inilah tempat yang nyaman,daffi memerankan peran kakak, sahabat, teman, musuh, dan pacar,kalaupun daffi mempunyai pacar Qanara akan melakukan berbagai cara untuk menghancurkan hubungannya, makanya daffi sering jomblo
"Sini gue peluk mumpung gue lagi jomblo" daffipun memeluk sepupu abstraknya
***
Udah waktunya para warga sekolah meninggalkan sekolah,karna waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore
"Qanara gue duluan ya, tunangan gue udah jemput,lu pulang sama daffi kan? " tanyanya memastikan kalau sahabatnya ada tumpangan
"Iya,lu pulang aja sonoh,kesihan tunangan lu udah nungguin lu,kalau kelamaan ntar dia cari yang baru lagi" jawabnya membuat clara ingin mencekik Qanara
Setelah kepergian clara, qanara dan nafalapun ikut menyusul meninggalkan kelas
"Nara gue sama elle pulang duluan" Giselle dan nafalapun berlalu pergi meninggalkan qanara yang masih mencoba menelfon daffi tapi tak kunjung diangkat
"Daffi bangsat lu dimana? " tanya qanara setelah sambungan teleponnya terhubung
"Gue lagi makan bareng pacar baru gue "jawab daffi yang membuat qanara melotot,baru beberapa jam yang lalu daffi bilang kalau dia lagi jomblo, sekarang dia sudah punya pacar? Sepertinya dia harus cari cara agar mereka putus, sebelum nya dia harus melihat cewek yang menjadi pacar barunya daffi, kalau dia cowek baik,ga matre dia akan berfikir ulang untuk menghancurkan hubungan mereka, jika tidak hari ini juga dia akan beraksi
"Gue tau isi pikiran lu,jangan cari cara buat gue putus sama pacar baru gue,lebih baik lu juga cari pacar kalau ga balukan aja sama lucas agar tidak ganggu hubungan gue" ucap daffi yang sangat tau jalan pikiran qanara
Sepertinya daffi seorang canayang,sehingga tau isi hati dan pikiran gue
"Kalau lu gamau hubungan lu hancur, lu harus jemput gue ""Gue lagi malas, mending lu minta jemput sama lucas kalau ga daffa"
Setelah mengucapkan itu sambungan telepon pun terputus"Kalau udah punya pacar aja gue dicampakkan, gue bilangin om alan sama tante elma baru tau rasa"gerutu qanara setelah sambung terputus
"Terus gue pulang sama siapa? Sekolah aja udah sepi gini" tanya qanara pada dirinya
Disaat dia memikirkan cara pulang, hujanpun turun dengan derasnya,narapun mencari tempat berteduh, menjauh dari seseorang rintikan hujan, dia takut dengan hujan,bukan karna dia mermaid, tapi dia alergi dengan kedinginan
"Mati gue obat gatalnya ga gue bawak lagi"batinnya
Diapun menelepon daffa, tapi nomornya tidak aktif, lalu dia mutuskan menelpon lucas,saat sambungan terhubung
"Kenapa nelfon beb? "tanya lucas
"Gue mau lu jemput gue disekolah"
"Sorry beb,gue lagi ada acara keluarga jadi ga bisa jem... " belum juga kalimat lucas selesai qanara terlebih dahulu menutup sambungan
Saat udara sudah sangat dingin, dan badannya sangat gatal
"Pakai jaketnya"ucap seseorang dengan memberikan jaket kepadanya
Qanarapun mendongak melihat siapa yang memberikannya jaket
Deg
KAMU SEDANG MEMBACA
QANARA
FanfictionTanpa gibah hidup ku sunyi Gibah bagaikan pelangi yang menghiasi bumi Dan dilengkapi dengan sahabat yang sehobi Jadi lengkaplah pemupuk dosa yang abadi Tanpa ku sangka kamu yang dulu kubenci Menjadi teman hidup duniawi Hingga akhir nanti Tanpa kusa...