22

11.7K 705 38
                                    


(Abaikan typo)




Happy reading💘

――――――――

Jungkook menggeliat dari tidurnya ketika merasa ada yang menciumi kening hingga pipinya membuat Ia membuka mata dengan susah payah karena rasa kantuk yang amat luar biasa. Tubuhnya tersentak ke belakang ketika pandangan matanya melihat wajah Taehyung tepat berada di depannya sedang tersenyum, amat tampan. Membuat Ia terkejut lalu tak sengaja menghentakkan kepalanya ke atas hingga terantuk kepala ranjang membuat Ia mengaduh dengan ringisan kecil.

"Astaga Jung, kenapa sampai terbentur seperti itu?" panik Taehyung sambil mengusap lembut kepalanya. Jungkook hanya menggelengkan kepala dengan wajah memerah. Tak mungkin Ia jujur jika Ia terkejut karena wajah tampan atasannya tersebut bukan?

Taehyung menghembuskan napas lega. "Selamat pagi, cherry. Apakah tidurmu nyenyak?"

Jungkook menganggukan kepala dengan wajah masih saja memerah. Karena hei, Jungkook bahkan tak pernah merasakan hal-hal manis seperti ini bersama kekasih-kekasihnya terdahulu. Ia ingat sekali ketika berpacaran dengan Eunwoo, walaupun hanya Ia mantan yang membuatnya hampir gagal move on, Eunwoo tak pernah sekalipun berbuat semanis manusia di depannya. Hanya mengucapkan selamat pagi lewat chat kemudian ada kurir pengantar makanan yang datang membawa sarapan. Tidak ada manis-manisnya sama sekali membuat Jungkook merengut tak suka.

"Kenapa melamun dengan wajah merengut begitu? Apa yang sedang kau pikirkan, cherry?"

Jungkook tersentak―lagi lalu menggelengkan kepalanya ribut. Bisa-bisanya Ia malah memikirkan mantan kekasihnya ketika ada laki-laki lebih tampan di depannya. "Bukan apa-apa, Tae."

Taehyung menganggukkan kepala lalu menarik Jungkook agar lebih mendekat kepadanya. Memeluk Jungkook erat lalu membubuhkan ciuman-ciuman kecil di pucuk kepala Jungkook. Jungkook hanya dapat menenggelamkan wajahnya ke dada telanjang Taehyung guna menyembunyikan rona merah yang semakin menjalar hingga ke telinganya.











•••••••••••



Keduanya sedang berada di perjalanan menuju kediaman Jungkook. Setelah mandi dibantu oleh Taehyung, Jungkook meminta sang atasan untuk mengantarkannya saja ke rumahnya dengan dalih ingin bersantai di hari sabtu. Padahal Ia hanya menghindari apartemen Taehyung, karena setiap melihat kamar Taehyung bayangan akan kegiatannya semalam dengan Taehyung seperti terputar otomatis di kepalanya dan membuat nya tak dapat menahan rona merah di wajahnya. Malu bukan main.

Keduanya hanya diam selama di perjalanan, seperti tak tahu apa yang harus dibicarakan. Jungkook terlalu malu untuk memulai pembicaraan dan Taehyung terlalu kurang peka untuk memulai karena merasa jika Jungkook sedang tak ingin di ganggu karena diam saja sedari tadi.

Hingga Taehyung memberhentikan laju mobilnya tepat ketika mereka telah sampai di depan gerbang rumah Jungkook.

"Mau aku gendong atau jalan sendiri?" tawar Taehyung setelah mematikan mesin mobil dan melepas sabuk pengamannya.

Jungkook melipatkan bibirnya kedalam. Terlampau malu untuk mengatakan jika Ia ingin di gendong karena sumpah mati lubangnya amat sangat sakit jika bergesekan dengan fabrik celananya. Taehyung masih menunggu dengan tatapan tanya juga alis yang terangkat satu.

Anggukkan kepala lah yang akhirnya Jungkook berikan dengan pipi merah merona membuat Taehyung terkekeh. Mengelus pelan kepala Jungkook lalu keluar dari mobil dan berjalan ke arah kursi penumpang lalu memgangkat Jungkook yang pipinya masih memerah membuat Taehyung gemas setengah mati.

Fifty Shades Of Mr. Kim [vk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang