― 2 ―

21.6K 1.5K 15
                                    



...



Masih terduduk diam di kursi belakang mobil yang dikendarai oleh Namjoon membuat Jimin jengah akan kelakuan sahabatnya itu. Sumpah sedari diperjalanan tadi yang Ia dengar hanya umpatan kekesalan karena hari ini dipaksa mengenakan pakaian selain berwarna hitam.

Heol, lihatlah padahal celana bahan yang Jungkook kenakan adalah warna hitam.

"Mau sampe kapan lo cuma duduk diem disitu? Kita udah sampe dari 7 menit yang lalu Jung!" Jimin makin jengah sambil memutarkan bola matanya.

Jungkook hanya mencebikkan bibir melihat kelakuan sahabatnya yang mempunyai otak setengah itu. Namjoon di kursi kemudi hanya terkekeh melihat tingkah dua orang yang bersama nya.

"Tarik nafas, muka lo nggak usah dijelek-jelekin gitu, udah jelek!" tambah Jimin sambil membuka pintu mobil kesal. Disusul oleh Jungkook dan juga Namjoon yang juga keluar dari dalam mobil.

"Gue yakin lo bisa dan diterima." Jimin menepuk pelan bahu Jungkook

"Cukup gue aja yang nggak pede, lo nya nggak usah ikut-ikut. Anggep aja lo gantiin cita-cita gue buat kerja disini." lanjutnya sambil mencubit pipi gembil Jungkook.

Jungkook menghembuskan nafasnya pelan. Sumpah mati dari tadi Ia amat sangat tidak percaya diri untuk masuk ke dalam gedung yang amat mewah di depannya. Bayangan-bayangan kepala divisi yang galak, teman-teman karyawan yang bisanya membicarakan orang, bahkan otaknya memikirkan jika sang CEO perusahaan tersebut dapat memakannya hidup-hidup jika melakukan kesalahan.

Abaikan lah pemikiran Jungkook yang amat hiperbola itu.

"Semangat Jung. Gue yakin lo bisa. Nggak usah gugup, anggep aja lo mau ketemu gue atau jimin." ucap Namjoon sambil mengusap surai legam Jungkook.

"Doain gue ya guys, semoga bos gue nggak galak. Sumpah gue takut dimakan." Jimin hanya memutar bola mata jengah dan Namjoon mengusap wajahnya lelah.

"Udah sana cepet. Kita doain lo dari sini. Nanti kalo udah selesai hubungin gue atau Kak Namjoon, oke." Jungkook menganggukkan kepalanya.

Jungkook melangkahkan kakinya masuk kedalam gedung super besar nan mewah di depannya. Mengatur detak jantung juga nafasnya yang seperti diujung tanduk. Mencoba saran Namjoon untuk menghilangkan paling tidak sedikit rasa gugupnya. Jungkook membalikkan badannya dan tersenyum melihat kedua sahabatnya mengangkat tangan gesture memberi semangat dengan ucapan fighting tanpa suara.









......

Jungkook duduk gelisah bersama beberapa orang yang sudah lebih dulu berada di satu ruangan.

Setelah memberi tahu kepada wanita yang berdiri di belakang meja resepsionis jika Ia ingin melamar pekerjaan, Jungkook dibawa ke dalam sebuah ruangan yang sudah berisi kira-kira hampir 30 orang.

Mendudukan bokongnya di salah satu kursi kosong dan mencoba menetralkan detak jatungnya yang sedari tadi tak ada hentinya berdetak kencang.

Jungkook merogoh tas punggung yang Ia Bawa guna mengambil ponsel nya untuk mengirim pesan kepada Namjoon.


Kak joon
Online

Kak
10.43

Kenapa jung?
10.43

Deg deg an
Sumpah gue takut banget deh
Yang ngelamar juga banyak banget ini
Mana yang gue selipin nilai akhir gue bukan surat lulus:(
10.44

Pede jung
Ya kalo emang nggak keterima
Berarti buka rejeki lo
Santai
Anggap aja lo ngelamar dikantor biasa
10.44

Gabisa kak
Auranya beda anjir
Daritadi gue liatin orang yang diujung koridor datar banget anjir mukanya
Kaya patung gaada senyumnya
10.44

Nggak usah peduliin yang lain
Fokus aja sama tujuan lo
Heran gue
10.44

Hehe abis gue mau ngajak ngobrol yang ada disini malu
10.45

Banyak malu lo
Gapunya temen tau rasa
10.45

Bacot bener
Bukannya semangatin gue
10.45

Semangat jung
Dah
10.46

Sialan:)
10.46

Fokus jung
Gue yakin lo bisa kok
Lagian ada gue sama jimin yang doain lo
Btw, gue sama jimin lagi keliling cari makan
Nanti kalo lo udah selesai tapi gue gaada hubungin gue aja ya
10.47

Iya kak gue yakin gue bisa
Tetep aja gapede sial
Okedah
Baek baek sama jimin:)
10.47

Maksud anda apa ya bambang:)
10.47

Tiada maksud apa apa
Oalah jingan
Kayanya bos gue udah dateng kak
Udah dulu ya
Nanti gue hubungin key
10.48

Oke
Semangat💪
10.49

Read

Jungkook terburu-buru memasukan ponsel nya ke dalam tas ketika melihat laki-laki tinggi dengan wajah tampan dengan name tag Jung Hoseok menghampiri. 

"CEO-nim sudah datang, kalian akan dipanggil satu persatu untuk melakukan interview secara langsung oleh beliau. Persiapkan diri, saya tidak ingin ada keluhan. Permisi." Jungkook makin pusing mendengar penuturan laki-laki di depannya. Ia tak menyangka jika yang akan mewawancarainya adalah bos nya sendiri. 

Setelah lelaki berwajah tampan yang bernama Hoseok tadi meninggalkan kerumunan, Jungkook semakin tak dapat menghilangkan rasa gugupnya. Ia berkali-kali menggigiti kuku jarinya yang mungkin sebentar lagi akan habis.







―――――――――

Terimakasih yang sudah mau baca, aku harap kalian suka ya. Ga ngeharapin feedback tapi kalo kalian mau kasih juga boleh hehe..

See you in next part^^

Fifty Shades Of Mr. Kim [vk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang