7 (⚠️)

23.3K 1.1K 14
                                    

(Tw : violence, murder, use of firearms, gore and blood)

Hai lagi 💘

•••••••••

Taehyung menghembuskan nafas kasar dengan kilatan mata tajam ketika melihat beberapa mobil menghalangi jalan mobilnya. Menyunggingkan senyum miring, Taehyung keluar dari dalam mobil dengan langkah angkuh juga dengan tatapan membunuh.

Berdiri tepat didepan mobil-mobil yang berbaris rapih seperti memang sudah di atur untuk menyambut kedatangannya.

Salah satu dari pemilik mobil tersebut keluar, dengan pakaian serba hitam juga kacamata hitam dan jangan lupakan pistol yang di genggam, pria tersebut tanpa aba-aba langsung menembakan peluru tepat ke arah Taehyung.

Meleset. Taehyung dengan sigap menghindar. Menepuk angkuh bahunya― gesture membersihkan baju, Taehyung tertawa remeh lalu berdecih.

"seharusnya kau lebih giat lagi saat belajar menembakkan peluru. Dalam jarak segini dekat saja kau tak bisa mengenai saya? Payah sekali."

Pria berpakaiaan hitam tadi menggertakkan giginya menahan amarah, merasa terhina dengan kata-kata Taehyung barusan.

"Kau harus mati sekarang Kim!" teriak pria berpakaian hitam tersebut lalu mengangkat tangannya dan dalam sekejap seluruh pria berpakaian sama keluar dari dalam mobil dan langsung mengarahkan pistol mereka ke arah Taehyung didepannya yang bahkan terlihat tidak takut sama sekali.

Taehyung berdecih sekali lagi. Menertawakan segerombolan orang-orang didepannya yang kira-kira berjumlah sepuluh yang saat ini sedang menodongnya dengan senjata.

"Kalian memalukan sekali, melawan saya yang hanya sendiri dengan gerombolan seperti ini? Segitu kuat nya kah saya?"

Pria berpakaian hitam yang berada di tengah lagi-lagi menggertakan giginya. Ia benar-benar marah kepada Taehyung sekarang dan berniat untuk melesakkan peluru kedalam kepala sosok sombong didepannya.

"Kau, tak seharusnya kau disini. Seharusnya kau juga mati bersama istri pimpinan kami yang kau bunuh malam itu. Seharusnya kau tak hidup dengan tenang bajingan!"

"Silahkan bunuh saya, tapi tidak dengan senjata kalian itu. Apa kalian sanggup?" tanya Taehyung dengan seringaian di wajahnya.

Pria berpakaian hitam di sisi kiri membuang ludahnya lalu memasukkan pistol kedalam kantongnya, mengangkat tangannya memberi aba-aba untuk menyerang taehyung tanpa senjata. Sehingga sembilan orang terkecuali pria berpakaian hitam yang berada ditengah menyerang Taehyung secara bersamaan. Mengepung Taehyung yang bahkan sudah terlihat siap dengan lengan baju yang di gulung hingga siku.

"Sepertinya kalian memang terobsesi sekali melihat saya mati."

Salah satu pria tersebut mengirimkan pukulan kepada Taehyung namun dengan sigap Taehyung menepisnya dan membantingnya tanpa beban. "Cih, lemah."

Setelah melihat salah satu kawannya terjatuh, empat diantara mereka melesak maju dan mengepung Taehyung. Mengirimkan pukulan di pipi kiri Taehyung tanpa aba-aba membuat Taehyung limbung ke samping. Menonjok perut Taehyung hingga Taehyung mengeluarkan darah segar dari mulutnya. Keempat orang tersebut membabi buta menghajar Taehyung.

Namun Taehyung tak gentar dan dengan mudahnya membalas empat orang yang mengepungnya tadi hingga tergeletak pingsan dan juga meringis sakit.

Dengan tenaganya yang mulai berkurang. Taehyung memghampiri sisa dari kumpulan pria berpakaian hitam tersebut dan memamdang mereka muak.

Hingga tanpa Taehyung sadari, salah satu diantara mereka melemparnya dengan batu dan tepat mengenai keningnya hingga robek.

Taehyung pusing bukan main, namun musuhnya ini harus Ia kalahkan secepatnya sebelum mereka memanggil lebih banyak kawanan dan mengepung Taehyung.

Taehyung tidak takut sama sekali, hanya saja Ia hanya ingin menikmati hari liburnya hari ini tetapi masih saja ada yang mengganggu.

"Sialan!" umpat Taehyung lalu dengan bringas memukul salah satu dari kawanan tersebut yang sudah mengeluarkan pistolnya hingga pingsan.

Taehyung mengeluarkan pistol dari kantong celananya dan memgarahkan kedepan.

"Jika yang kalian ingin kan adalah suara tembakan, maka―"

Dor!
Dor!
Dor!

Ucapan Taehyung mengambang ketika suara tembakan terdengar berkali-kali dengan peluru tepat mengenai tiga orang berpakaian hitam didepannya termasuk pria berpakaian hitam yang sedari tadi berada ditengah, yang Taehyung tebak adalah ketua dari kawanan tersebut.

Dua orang berpakaian hitam yang tersisa dengan wajah pucat berlari kearah mobil ketika melihat ketua nya meregang nyawa didepannya karena peluru yang dilesakan Taehyung, hingga mereka menjalankan mobil dengan kecepatan tinggi meninggalakn Taehyung yang menatap mereka muak.

"Baru melihat ketua komplotannya mati saja sudah kabur, bagaimana jika saya membunuh pemimpin mereka." monolog Taehyung lalu menendang salah satu mayat yang tergeletak di bawah kakinya lalu menghubungi orang kepercayaannya.

"Saya dijalan xxx, urus mayat-mayat memuakkan ini sekarang!"

Taehyung sempoyongan berjalan kearah mobilnya sambil memegangi kepala nya yang terasa amat sakit seperti mau pecah, juga tubuhnya yang remuk seperti siap hancur kapan saja.

Masuk kedalam mobil dan menjalankan mobilnya perlahan, Taehyung tak sanggup.lagi menahan sakit disekujur tubuhnya dan memilih menepikan mobilnya lalu membuka pintu mobil tersebut. Berharap rasa sakitnya akan menghilang sebentar lagi dan Ia bisa pulang dan menghabiskan hari liburnya.





――――――――――

Hai kalian!!!

Part kali ini isinya taehyung yang lagi dikeroyok tapi menang hehe.

Jangan lupa tinggalkan jejak ya jika suka dengan ceritaku, dan terimakasih banyak sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita ku ini.

Kecup manis dari aku muah

Sampai bertemu di part selanjutnya

Fifty Shades Of Mr. Kim [vk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang