― 5 ―

18.4K 1.3K 137
                                    



Hai?



















Menyantap makan siangnya dengan lahap, Jungkook tak sadar jika tepat di depannya kini telah berdiri sang mantan kekasih di masa awal kuliah dulu. Sehingga deheman dari sang laki-laki dihadapannya membuyarkan lamunan Jungkook.

Jungkook mendongak ketika sadar. "Gue boleh duduk disini?" 

Jungkook hanya mengangguk sebagai jawaban, karena mulutnya masih penuh dengan kimbab yang baru saja Ia masukan.

Eunwoo ― mantan kekasih Jungkook membuka pembicaraan setelah puas memperhatikan wajah laki-laki manis di hadapannya.

"Lo apa kabar?" Tanya Eunwoo ketika melihat piring Jungkook telah tandas. Tanda jika sang lawan bicara sudah selesai makan.

Jungkook mendongak― lagi mendengar pertanyaan Eunwoo. "Baik, baik banget. Sehat walafiat gue." Jungkook nyengir.

"By the way, kok lo ada disini? Kerja di daerah sini juga?"

Eunwoo menggeleng. "Gue kebetulan lewat tadi, pas nengok kaca liat ada lo, yaudah gue samperin aja. Reunian sama mantan nggak masalah kan?" Eunwoo menaik turunkan alisnya.

Jungkook tertawa mendengar penuturan Eunwoo lalu menganggukan kepalanya lucu.

"Lo bener kerja di Kim corp?" Jungkook mengangguk lagi atas pertanyaan Eunwoo.

Ini yang Jungkook suka dari Eunwoo― dulu ketika mereka masih berpacaran. Eunwoo selalu mempunyai bahan pembicaraan yang membuat Jungkook tak bosan dan betah berlama-lama mengobrol. Selalu saja ada pembahasan yang Eunwoo keluarkan.

"Tau darimana lo? Jimin cerita ya?" Tanya Jungkook.

Eunwoo menggeleng. "Bukan. Dari mingyu gue. Kemaren ketemu terus cerita-cerita. Kata dia lo diterima di Kim Corp."

Jungkook hanya ber "oh" ria sebagai jawaban.

"Lo masih betah temenan sama Jimin ya." Ucap Eunwoo diiringi dengan tawa. 

Jungkook menganggukan kepala sebagai jawaban. "Ya gimana ya. Gue sama dia terlalu nyambung sih, jadi mau nggak betah juga nggak bisa." diakhiri dengan tawa.

"Iya sih." Jawab Eunwoo sambil menyeruput kopinya. "Gue inget banget ya, pas bikin lo nangis gue di bogem sama dia. Badan boleh kecil tenaga nya nggak main-main, heran gue."

Jungkook tertawa lagi mendengar penuturan Eunwoo. Ia sangat ingat ketika Jimin memukul Eunwoo tepat di depan wajahnya ketika Jimin tahu Jika Eunwoo membuat Jungkook menangis.

Setelah menghentikan tawanya, Jungkook terburu melihat jam di tangannya dan bangkit dari kursi. "Woo, gue duluan ya. Takut keburu masuk. Kapan-kapan ketemu lagi oke." Lanjut Jungkook sambil berlalu namun sebelumnya menepuk pundak Eunwoo tanda perpisahan.

"Ya, Jung. Hati-hati." Balas nya sambil melambaikan tangan.
















------

Jungkook baru saja sampai di kediamannya. Menyamankan tubuhnya di atas sofa di ruang tengah. Mendesah lelah karena pekerjaannya di hari pertama sangat terasa berat.

Bangkit dan berniat untuk menuju kamarnya di lantai dua, Jungkook lagi-lagi mendesah lelah melihat anak tangga yang seperti terlihat lebih banyak dari biasanya. Berjalan menaiki tangga dengan tangan menunpu gagang tangga seperti tak sanggup untuk melangkah lebih jauh.

"Ini tangga nggak bisa berubah jadi eskalator apa ya. Capek banget gue." Gumam Jungkook dengan wajah lelah.

Jungkook langsung melempar tas yang sedari tadi Ia bawa kesembarang arah, merebahkan tubuhnya diatas kasur setelah bersusah payah melepas sepatu juga kaus kaki yang Ia kenakan ketika masuk kedalam kamar.

Mengerang ketika mendengar ponsel pintarnya berbunyi, Jungkook mengumpat sambil tangan merogoh saku celananya.

Tak bisakah semua orang membiarkannya berisitirahat sejenak?

Jungkook membolakan matanya ketika melihat layar yang menampilkan kontak bernama "Bapak CEO gntng:)". Jungkook langsung terburu menggeser tombol hijau dan mendudukan dirinya di atas kasur.

 Jungkook langsung terburu menggeser tombol hijau dan mendudukan dirinya di atas kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"halo, Jungkook?" ucap suara di seberang telepon

"halo, selamat malam Pak Taehyung"

"ah, sudah di unblock. Mengapa saya di block kemarin?"

"hehe, tidak apa-apa pak. Hanya salah tekan itu saya" jawab Jungkook dengan tawa kering.

"tapi sempat ijin kepada saya?"

"Tidak usah diingat saja pak, anggap saja anggin lalu. Kalau boleh jujir sebenarnya saya malu."

"tidak perlu malu Jungkook"

"hehe iya pak. Umm, omong-omong ada perlu apa bapak telepon saya?"

"tidak, hanya memastikan jika kamu sudah membuka blokir saya"

"ah begitu pak. Sekali lagi saya amat minta maaf"

"tidak apa-apa. Mungkin kamu terkejut saya kirimi pesan semalam"

"iya seperti itu pak, hehe"

"Omong-omong, apa nomor saya sudah kamu simpan?"

"sudah pak" ucap Jungkook sambil menggigit jarinya. "Saya mau mati liat profilnya kalo bapak mau tau!" Lanjut Jungkook dalam hati.

"Sebetulnya sedikit terkejut liat profilnya"

"kenapa? Apa jelak? perlu saya ubah?"

"JANGAN!!" Teriak Jungkook.

"eh, kenapa?" Taehyung mengernyitkan keningnya di ujung sana.

"hehe, maaf pak kelepasan. Tapi betulan pak tidak usah di ubah. Ganteng" Jungkook lalu memukuk kencang mulutnya.

"kamu lucu sekali ternyata"

"bagaimana pak?"

Taehyung tertawa di balik telepon, tawa yang menurut Jungkook amat sangat, sexy.

"ah iya"

"ada apa pak?"

"ah tidak jadi, sepertinya saya mengantuk. Kalau begitu selamat malam Jungie"

"ah seperti itu pak, oke pak. Selamat malam juga"

Dan telepon terputus membuat Jungkook menggigit ponsel pintarnya gemas. Jungkook menahan teriakannya yang menyeruak keluar.

"JUNGIE, JUNGIE, JUNGIE... MAMAH KENAPA MANIS BANGET PANGGILANNYA ADUH MAU NANGIS!!" teriak Jungkook yang tak bisa tertahan lagi. "MANA ITU PROFIL WA NYA BEGITU LAGI ASTAGA, PA TAEHYUNG GA TAU APA YA KALO DIA HOT BANGET GITU!"









••••••••

Sedangkan di tempat lain, Taehyung terkekeh setelah mematikan sambungan teleponnya dengan Jungkook.

"Sepertinya Jungkook tepat untuk menjadi partner saya yang selanjutnya."

Lalu meletakkan ponsel pintarnya di nakas dan merebahkan diri untuk tidur.







―――――――――




See you in next part

Fifty Shades Of Mr. Kim [vk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang