8

16K 1.1K 81
                                        

💘

[ warning! Part ini ada 1495 word, semoga kalian ga bosen bacanya ya  ]

•••••••••••

Jungkook baru saja kembali dari supermarket sehabis membeli camilan favorit nya. Melewati jalanan sepi, jalan pintas menuju rumahnya.

Berjalan dengan memegang susu pisang di tangannya, Jungkook melihat sebuah mobil yang tak asing terparkir asal di tepi jalan dengan pintu kemudi terbuka lebar. Jungkook melebarkan matanya ketika menyadari jika yang Ia lihat adalah mobil sang atasan yang selalu membawa Ia dua minggu belakangan ini.

Maju dengan terburu dan makin terkejut melihat Taehyung dengan wajah lebam bahkan robek di kening juga baju yang sudah terkoyak dan beberapa titik darah di lengannya.

"Pak Taehyung astaga, bapak kenapa? Kok disini? Kok bisa begini?" Rentetan pertanyaan Jungkook lontarkan sambil mencoba mengangkat tubuh Taehyung untuk dipindahkan ke kursi belakang.

"Luka bapak parah sekali, kita kerumah sakit ya?" tawar Jungkook dijawab gelengan oleh Taehyung.

"Pak, tapi serius ini parah banget. Kalo tidak cepat-cepat ditanganin dokter nanti infeksi." Taehyung masih menggeleng dan menunjuk ke arah kemudi.

Jungkook memandang Taehyung bingung. "Antar Saya ke rumah, kamu bawa mobil saya nanti saya yang akan arahkan."

Jungkook masih diam mencerna perkataan Taehyung. Seingatnya tak ada satupun karyawan di kantor yang tahu bahkan diperbolehkan tahu dimana rumah Taehyung. Hanya laki-laki berwajah datar yang Ia lihat ketika melamar dulu, juga Hoseok, laki-laki yang selalu dekat dengan Taehyung.

"Hei, mengapa melamun? Kamu bilang jika saya terluka parah!" ucap Taehyung membuyarkan lamunan Jungkook.

"Eh, saya bawa mobil bapak ke rumah bapak?" tanya Jungkook hati-hati.

"Ya jika tubuh saya tidak sakit saya akan membawa mobil sendiri dan tidak akan berada di tepi jalan sepi seperti ini Jeon Jungkook."

Jungkook beringsut mundur dan keluar dari kursi belakang, menutup pintu dan terburu masuk kedalam kursi kemudi.

Menyalakan mobil dan mulai menjalankannya dengan perasaan gugup karena harus membawa bos nya ke rumahnya dengan luka yang amat parah. Di otaknya terlintas berbagai macam pemikiran. Seperti; bagaimana jika nanti Ia yang dituduh membuat Taehyung luka. Bagaimana jika istri Atau kekasih Taehyung memarahinya walaupun Ia tak tahu jika Taehyung sudah menikah atau belum. Bagaimana jika laki-laki yang selalu datang ke kantor Taehyung juga akan menyalahkannya dan bahkan akan menjebloskan nya ke penjara. Bagai--

"Berhenti berpikir macam-macam dan fokus mengemudi Jeon. Kau ingin kita meregang nyawa bersama-sama karena keteledoran dirimu?" ucap Taehyung yang sudah mendudukan tubuhnya dengan ringisan juga desisan yang sesekali keluar dari belah bibirnya.

"tidak pak, tidak, saya tidak memikirka apa-apa kok. Serius." 

"Lurus terus, di pertigaan belok ke kanan. Ikuti jalan sampai bertemu dengan gerbang besar."

Jungkook hanya menganggukan kepala tanda mengerti akan arahan Taehyung.

Jungkook sesekali melirik ke arah belakang lewat kaca tengah mobil guna memeriksa keadaan Taehyung yang sepertinya sedang merasakan sakit disekujur tubuhnya. Terlihat oleh mata bulatnya jika kening Taehyung yang berkerut juga bibir yg sesekali digigit membuat Jungkook berniat menambah laju kendaraan yang Ia kemudikan.








Setelah sampai di depan gerbang besar Jungkook menunggu gerbang tersebut yang terbuka otomatis dan memasukan mobil nya dengan perlahan. 

"Pak, mau saya bantu turun?" tawar Jungkook lebih seperti pertanyaan.

Fifty Shades Of Mr. Kim [vk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang